- Beranda
- Cooking & Resto Guide
Belajar Yuk! Sejarah Asal-Usul Tentang Soto dan Varian Macamnya di Indonesia
...
TS
adeb124
Belajar Yuk! Sejarah Asal-Usul Tentang Soto dan Varian Macamnya di Indonesia
Sejarah tentang masakan Soto. Indonesia adalah negara yang kaya ragam kuliner. Ingat Rendang? iya benar, Rendang meraih pertama makanan terenak di dunia versi CNN Travel News, wah bangga dong kita sebagai penduduk Indonesia.
Nah, lain rendang lain pula soto.Masakan ini ternyata punya sejarah tentang bagaimana Soto bisa ada dan menjalar ke seluruh penjuru nusantara. Ternyata Sahabat Migran, sejarah Soto di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya Tionghoa.
Presiden Jokowi dan keluarga adalah salah satu penggemar kuliner Soto (Image: Grid ID)
Memang, budaya Tionghoa di Indonesia sudah mendarah daging dan bercampur dengan budaya lokal setempat yang didatanginya. Tak heran, hal itu berpengaruh terhadap penyajian makanan yang kemudian dikenal dengan Soto.
Dalam semangkuk Soto, terdapat perpaduan antara salad dan sup. Asal-Usul Mengenai Soto sendiri cukup menarik perhatian, sebab sejarah mengenai makanan khas Nusantara ini ternyata ada sejak abad 19 Masehi.
Menurut hasil penelitian Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardhani dari Institute for Research and Community Service Petra Christian Univesity, mengungkap fakta jika Soto bukanlah kuliner asli khas Indonesia.
Budaya Adat China (Image: Getty Images)
Malah sebenarnya ”Soto” berasal dari negeri tirai bambu China. Di dalam dialek Hokkian, Soto disebut dengan cau do atau chau tu yang memiliki arti yakni jeroan dan rempah-rempah.
Sedangkan di Indonesia sendiri, soto, pertama kali diperkenalkan oleh imigran China yang membuka rumah makan atau restoran di pesisir pantai utara Pulau Jawa atau tepatnya di Semarang pada abad ke-19 Masehi.
Menurut buku Nusa Jawa 2: Silang Budaya Jaringan Asia (1996) yang ditulis oleh Denys Lombard, menyebutkan jika para imigran dari Cina membuka rumah makan atau restoran sejak abad ke-18 Masehi.
Buku Nusa Jawa karangan Denys Lombard dan insert masakan Soto (Image: Istimewa)
Dari situlah Soto kemudian dikenal oleh masyarakat seantero Nusantara, dan mulai dijajakan menggunakan gerobak dan pikulan.
Pada awalnya soto disajikan dengan daging babi, sama seperti negara asalnya di China. Namun, karena sudah banyak masyarakat Nusantara kala itu yang memeluk agama Islam, maka orang-orang Tionghoa kemudian menggantinya dengan yang sesuai agama Islam yakni daging-dagingan halal seperti daging ayam, sapi, bebek, atau kerbau sebagai isinya.
Varian masakan Soto di Indonesia sendiri sangat banyak. Kepopuleran makanan ini bukan hanya isapan jempol belaka. Soto cepat sekali berkembang dan menyebar ke seluruh Nusantara, sehingga memiliki ciri khas dan varian masing-masing.
Soto Kudus komplit (Image: Istimewa)
Di Jawa Tengah misalnya, Soto di provinsi ini punya bermacam jenis varian, yakni Soto Kudus, Soto Purbalingga, Soto Sokaraja, Soto Wonogiri dan Soto Pekalongan. Meskipun masih di dalam satu wilayah provinsi yang sama, soto-soto tersebut mempunyai citarasa yang berbeda.
Sedangkan di Yogyakarta, terdapat tiga macam varian soto, yakni Soto Kadipiro, Soto Tamansari, dan Soto Wonosari. Ketiganya juga punya karakter yang berbeda, mulai dari menggunakan daging sapi hingga ayam, dengan kuah dan isian yang berbeda.
Begitu pula dengan Jawa Timur, terdapat beberapa varian Soto yang unik antara lain Soto Lamongan, Soto Madura, atau Soto Sulung Surabaya. Soto di Jawa Timur biasanya ditaburi serbuk koya ataupun telur rebus untuk memperkuat rasanya.
Soto Tangkar (Image: Istimewa)
Beda Jawa Timur, beda juga dengan Jawa Barat. Daerah Jawa Barat memiliki varian soto tersendiri, antara lain Soto Mi Bogor, Soto Bandung, Soto Ayam Sunda, Soto Bebek Ciledug, Soto Sapi Banten.
Tidak ketinggalan di Jakarta. Ibu kota Indonesia ini memiliki jenis Sotonya sendiri yakni antara lain, Soto Betawi dengan santan kental dan kerupuk warna-warni sebagai ciri khasnya.
Sementara itu, di luar Pulau Jawa pun banyak daerah yang menjadikan Soto sebagai ikon kulinernya, misalnya Soto Makasar, Soto Padang, Soto Banjar, Soto Barenang Polaweli-Mandar, Soto Manado, Soto Kikil Kendari, hingga Soto Sasak dari Lombok-NTB.
Lapak penjual Soto Ayam banyak ditemukan di jalan-jalan kota besar di seluruh Nusantara (Image: Istimewa)
Nah, ternyata jika ditelusuri dan di runut secara jelas, asal-usul mengenai makanan Soto sebenarnya bukanlah merupakan kuliner asli dari Indonesia.
Faktanya, makanan ini dari hasil persilangan antara budaya Jawa dan China.
Luar biasa tentunya kekayaan kuliner Indonesia, ternyata dengan mengawinkan budaya, dapat membuat percampuran suatu budaya baru menjadi lebih kaya akan variasi, ragam dan jenisnya.
Nah, lain rendang lain pula soto.Masakan ini ternyata punya sejarah tentang bagaimana Soto bisa ada dan menjalar ke seluruh penjuru nusantara. Ternyata Sahabat Migran, sejarah Soto di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya Tionghoa.
Presiden Jokowi dan keluarga adalah salah satu penggemar kuliner Soto (Image: Grid ID)
Memang, budaya Tionghoa di Indonesia sudah mendarah daging dan bercampur dengan budaya lokal setempat yang didatanginya. Tak heran, hal itu berpengaruh terhadap penyajian makanan yang kemudian dikenal dengan Soto.
Dalam semangkuk Soto, terdapat perpaduan antara salad dan sup. Asal-Usul Mengenai Soto sendiri cukup menarik perhatian, sebab sejarah mengenai makanan khas Nusantara ini ternyata ada sejak abad 19 Masehi.
Menurut hasil penelitian Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardhani dari Institute for Research and Community Service Petra Christian Univesity, mengungkap fakta jika Soto bukanlah kuliner asli khas Indonesia.
Budaya Adat China (Image: Getty Images)
Malah sebenarnya ”Soto” berasal dari negeri tirai bambu China. Di dalam dialek Hokkian, Soto disebut dengan cau do atau chau tu yang memiliki arti yakni jeroan dan rempah-rempah.
Sedangkan di Indonesia sendiri, soto, pertama kali diperkenalkan oleh imigran China yang membuka rumah makan atau restoran di pesisir pantai utara Pulau Jawa atau tepatnya di Semarang pada abad ke-19 Masehi.
Menurut buku Nusa Jawa 2: Silang Budaya Jaringan Asia (1996) yang ditulis oleh Denys Lombard, menyebutkan jika para imigran dari Cina membuka rumah makan atau restoran sejak abad ke-18 Masehi.
Buku Nusa Jawa karangan Denys Lombard dan insert masakan Soto (Image: Istimewa)
Dari situlah Soto kemudian dikenal oleh masyarakat seantero Nusantara, dan mulai dijajakan menggunakan gerobak dan pikulan.
Pada awalnya soto disajikan dengan daging babi, sama seperti negara asalnya di China. Namun, karena sudah banyak masyarakat Nusantara kala itu yang memeluk agama Islam, maka orang-orang Tionghoa kemudian menggantinya dengan yang sesuai agama Islam yakni daging-dagingan halal seperti daging ayam, sapi, bebek, atau kerbau sebagai isinya.
Varian masakan Soto di Indonesia sendiri sangat banyak. Kepopuleran makanan ini bukan hanya isapan jempol belaka. Soto cepat sekali berkembang dan menyebar ke seluruh Nusantara, sehingga memiliki ciri khas dan varian masing-masing.
Soto Kudus komplit (Image: Istimewa)
Di Jawa Tengah misalnya, Soto di provinsi ini punya bermacam jenis varian, yakni Soto Kudus, Soto Purbalingga, Soto Sokaraja, Soto Wonogiri dan Soto Pekalongan. Meskipun masih di dalam satu wilayah provinsi yang sama, soto-soto tersebut mempunyai citarasa yang berbeda.
Sedangkan di Yogyakarta, terdapat tiga macam varian soto, yakni Soto Kadipiro, Soto Tamansari, dan Soto Wonosari. Ketiganya juga punya karakter yang berbeda, mulai dari menggunakan daging sapi hingga ayam, dengan kuah dan isian yang berbeda.
Begitu pula dengan Jawa Timur, terdapat beberapa varian Soto yang unik antara lain Soto Lamongan, Soto Madura, atau Soto Sulung Surabaya. Soto di Jawa Timur biasanya ditaburi serbuk koya ataupun telur rebus untuk memperkuat rasanya.
Soto Tangkar (Image: Istimewa)
Beda Jawa Timur, beda juga dengan Jawa Barat. Daerah Jawa Barat memiliki varian soto tersendiri, antara lain Soto Mi Bogor, Soto Bandung, Soto Ayam Sunda, Soto Bebek Ciledug, Soto Sapi Banten.
Tidak ketinggalan di Jakarta. Ibu kota Indonesia ini memiliki jenis Sotonya sendiri yakni antara lain, Soto Betawi dengan santan kental dan kerupuk warna-warni sebagai ciri khasnya.
Sementara itu, di luar Pulau Jawa pun banyak daerah yang menjadikan Soto sebagai ikon kulinernya, misalnya Soto Makasar, Soto Padang, Soto Banjar, Soto Barenang Polaweli-Mandar, Soto Manado, Soto Kikil Kendari, hingga Soto Sasak dari Lombok-NTB.
Lapak penjual Soto Ayam banyak ditemukan di jalan-jalan kota besar di seluruh Nusantara (Image: Istimewa)
Nah, ternyata jika ditelusuri dan di runut secara jelas, asal-usul mengenai makanan Soto sebenarnya bukanlah merupakan kuliner asli dari Indonesia.
Faktanya, makanan ini dari hasil persilangan antara budaya Jawa dan China.
Luar biasa tentunya kekayaan kuliner Indonesia, ternyata dengan mengawinkan budaya, dapat membuat percampuran suatu budaya baru menjadi lebih kaya akan variasi, ragam dan jenisnya.
tiny.url dan 42 lainnya memberi reputasi
43
6K
121
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
8.9KThread•13KAnggota
Tampilkan semua post
KyraAltair
#35
Quote:
never expected klo asal muasalnya dari China
the problem is, soto original yang di bawa oleh orang Tionghoa dulu itu Bening seperti Sup, atau pakai Santan?
karena di Indonesia Soto itu terbagi 3 varian, Soto Bening, Soto Santan dan 2 anomali bernama Rawon & Tongseng hahaha
kalau orang Tionghoa membawa dalam salah satu varian, misalnya bening seperti sup, lalu bagaimana kisahnya ada varian soto yang lain yang bisa dibilang "menyimpang" menggunakan santan?
tbh, segala Soto2an yang menggunakan Santan itu jauh lebih nikmat dibanding segala jenis Soto Bening
kalau mau diranked imho baik dari segi cita rasa dan isi Soto
1. Soto Betawi, tp hanya Soto Betawi yang dijual di H. Muhi Kebayoran Lama, enggak ada cabang lain dan imho enggak ada Soto Betawi lain yang bisa menandingi rasanya, sekalipun yang super elite harganya macam di Kafe Betawi, Sate Khas Senayan maupun Sambung Nikmatnya Pondok Pinang
2. Coto Makassar, biar isiannya sedikit variannya, cuma Daging + Santan, tp entah mengapa rasanya sangat nikmat, tp dengan note ya, Coto Makassar yang dijual di daerah Timur Indonesia, bukan yang biasa abal2 di Jakarta, apalagi setelah selesai makan minum satu gelas stainless air dingin, beuh
3. Soto-Soto Santan lainnya
0
Tutup