Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KS69medianewsAvatar border
TS
KS69medianews
Video Penangkapan Munarman Dinilai Menampilkan Kesan Polisi Arogan
JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai video penangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, menampilkan adegan yang mengesankan petugas kepolisian arogan.

Menurut dia, sebetulnya penindakan yang dilakukan kepolisian seperti menyeret itu sudah biasa terjadi. Hanya saja, ketika penangkapan seperti yang dialami Munarman terekam dan menjadi konsumsi publik, hal itu kemudian menimbulkan pro dan kontra.

"Hal seperti itu wajar, lumrah dilakukan kepolisian, hanya kemudian ketika itu divideokan seolah kepolisian kesannya lebih arogan," ujar Bambang dalam diskusi virtual di Medcom.id, Minggu (2/5/2021).

Namun, Bambang tetap menyesalkan cara kepolisian menangkap Munarman dari kediamannya.

Baca juga: Penangkapan Munarman Dinilai Beri Efek Gentar ke Kelompok Ekstremisme

Jebolan advokat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu tampak kooperatif ketika sudah diringkus petugas.

"Munarman ini kooperatif sebenarnya, gitu lho. Hanya saja ketika kemarin video yang beredar kesannya kepolisian menjadi arogan, ketika mengambil sandal saja tidak boleh," kata Bambang.

Di sisi lain Bambang menilai penangkapan Munarman menjadi pintu masuk kepolisian untuk membersihkan pergerakan kelompok ekstremisme yang selama ini bersimpati terhadap FPI.

Karena itu, penangkapan Munarman mempunyai konteks besar bagi aparat keamanan, yakni menyingkirkan orang atau kelompok berpaham ekstremisme.

"Semuanya mengarah ke sana bagaimana FPI ini benar-benar harus segera dibersihkan dari anasir-anasir ekstremisme," kata Bambang.

Densus 88 Antiteror menangkap Munarman di Perumahan Modern Hills, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, 27 April lalu.

Munarman ditangkap atas dugaan terlibat pembaiatan terhadap ISIS di UIN Jakarta, di Medan, dan di Makassar.

Dia juga disebut berperan dalam membuat jaringan JAD dan ISIS di Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/202...-polisi-arogan
0
1.1K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
za4d1Avatar border
za4d1
#1
Kalo nangkap harus "permisi"..

trus diajak nge teh bareng gtu?

Lanjut jalan jalan sore ke mabes?

Standar aja itu mah, untung gk digebukin atau di seret polisi, coba kalo di US. bisa2 udah bebek belur dia, apalagi tuduhan teroris. Ada afiliasi dengan ISI. Habis dia.
firdausi09
firdausi09 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.