Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pemburu.ontaAvatar border
TS
pemburu.onta
Klaster Corona Bermunculan di Jateng: dari Takziah hingga Ponpes
Klaster Corona Bermunculan di Jateng: dari Takziah hingga Ponpes


1. Kota Tegal
Belasan murid dan guru di Ponpes Ikhsaniyah Kota Tegal terpapar Corona. Hal itu berawal ketika seorang santri dari daerah positif COVID-19.

Salah seorang santri itu lalu mengeluhkan gejala batuk, demam dan sesak napas. Tracing kemudian dilakukan kepada orang-orang di Ponpes termasuk MTs yang masih satu wilayah.

"Hasilnya 13 positif COVID-19 dari 78 yang di-swab. Terdiri dari 11 santri, dan 2 guru. Saat ini mereka sedang isolasi di Rusunawa Tegalsari dan sementara ponpes ditutup," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari di kantornya, Jumat (30/4/2021).

Terpisah, Kepala Kemenag Kota Tegal Ahmad Farhan mengatakan prokes sudah dilaksanakan ketat. Namun saat itu santri yang pertama kali diketahui positif Corona sempat meminta izin pulang karena keperluan mendesak. Setelah pulang kembali ke ponpes, santri itu mengeluh sakit.

"Ada kebutuhan mendesak keluar (kota) dan saat kembali ke pondok mengeluh sakit. Biasanya memang tidak diperbolehkan keluar kecuali ada hal penting," kata Farhan, di kantornya.

2. Banyumas
Klaster salat tarawih muncul di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Total ada puluhan warga dari dua desa ini yang terpapar Corona.

Dari data yang disampaikan Bupati Banyumas Achmad Husein, kasus klaster tarawih Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor tercatat ada 45 warga yang terpapar Corona. Dari jumlah tersebut seorang dirawat di RSUD Banyumas, dan 44 orang lainnya menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas puskesmas. Kemudian dari klaster Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, tercatat ada 7 orang yang positif Corona. Ketujuh orang ini menjalani Diklat di Baturaden.

"Total positif dari klaster tarawih 52 orang," kata Achmad Husein kepada wartawan, Jumat (30/4).

Sementara itu, warga Desa Pekaja yang semula menjalani isolasi mandiri akhirnya dievakuasi ke tempat karantina Diklat Baturraden, Jumat (30/4) malam. Puluhan warga tersebut dievakuasi menggunakan dua armada bus milik Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas.

"Ada dua bus yang digunakan untuk mengangkut klaster salat tarawih membawa 31 orang. Sebanyak 20 orang laki-laki dan sebelas lainnya perempuan dibawa ke rumah karantina diklat Baturraden," kata Kepala Dishub Banyumas, Agus Nur Hadie, saat dihubungi wartawan.

3. Purbalingga
Klaster santri juga ditemukan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Tercatat ada 25 santri di ponpes di Kecamatan Bukateja yang terpapar Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Hanung Wikantono mengatakan awalnya santri dari ponpes yang juga merupakan siswa salah satu SMA melakukan screening dengan tes antigen untuk persiapan sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM). Dari hasil pemeriksaan didapati tiga orang santri ponpes positif.

"Dari hasil itu kami lakukan testing PCR terhadap teman satu kamar (di ponpes), dari sebanyak 19 anak ditemukan delapan orang positif, kemudian dilanjutkan tracing terhadap 80 anak ditemukan 17 di antaranya positif," kata Hanung saat dihubungi detikcom lewat telepon, Sabtu (1/5/2021).

Kini seluruh santri yang dinyatakan positif sedang menjalani isolasi mandiri. Hanung menyebut kondisi yang terpapar Corona saat ini baik.

"Mereka itu kondisinya baik sebenarnya karena kategorinya orang tanpa gejala (OTG), sehat mereka," imbuhnya.

Tak hanya santri, Purbalingga juga mencatat ada klaster tilik bayi. Dari klaster di Kabupaten Rembang ini, tercatat ada 18 orang yang positif Corona usai rapid test antigen.

"Dari laporan yang masuk ada klaster baru lagi di Desa Tanalum, Kecamatan Rembang. Dari 25 orang yang dirapid test antigen 18 orang diketahui positif sementara 7 orang negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Hanung Wikantono saat ditemui detikcom, Sabtu (1/5).

Klaster ini bermula saat salah seorang warga pulang dari pengajian di Pekalongan. Warga tersebut memiliki bayi, sehingga ditengok oleh warga sekitar. Belakangan diketahui warga tersebut positif Corona.

"Anak dari orang yang ikut pengajian itu kebetulan punya bayi dan penduduk sekitar menengok bayi tersebut jadilah menyebar," jelasnya

4. Purworejo
Di Kabupaten Purworejo ditemukan ada 53 warga yang terpapar Corona usai mengikuti ziarah ke Magelang. Bahkan, salah seorang di antaranya meninggal dunia.

Rombongan warga Desa Tlogobulu, Kecamatan Kaligesing itu ziarah pada Minggu (11/4) lalu. Setelah pulang dari ziarah, salah seorang warga merasa tidak enak badan dan memeriksakan diri ke Puskesmas.

"Tanggal 11 April ziarah ke Magelang. 25 jemaah musala dan 6 dari dzikrul khofilin yang tergabung dari beberapa desa di kecamatan. Setelah pulang ada yang mengeluh tidak enak badan kemudian periksa ke puskesmas sekaligus di-swab dan hasilnya positif COVID-19," kata Kades Tlogobulu, Faizal Hidayat, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/5/2021).

Dari hasil pemeriksaan, 52 orang lainnya dinyatakan positif COVID-19 sehingga total ada 53 orang positif Corona. Para warga ini lalu diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Jadi yang positif ada 53 orang, satu orang meninggal dunia," imbuhnya.

5. Sragen
Klaster takziah juga muncul di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah. Setidaknya 38 warga dinyatakan positif Corona dan satu warga meninggal dunia dalam kondisi terpapar COVID-19.

"Awalnya ada satu warga yang meninggal karena sakit, saat itu ada keluarganya datang dari Brebes dan Jakarta, termasuk di situ ada warga dan tetangga yang melayat. Kemudian 22 April, salah satu warga yang melayat ini meninggal dalam kondisi positif COVID, dimakamkan dengan protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/5/2021).

Dugaan klaster takziah muncul karena ada 20 warga yang mengeluh gejala ringan seperti tidak bisa mencium bau. Dalam takziah tersebut juga ada keluarga dari luar kota yang datang.

"Iya (klaster layatan), saat layat itu (terpapar), karena ada keluarga dari luar kota yang datang. Apalagi selain warga yang meninggal positif COVID tersebut, di saat bersamaan ada 20 warga yang mengeluhkan gejala ringan seperti tidak bisa membaui," terangnya.

Tracing dilakukan terhadap 30 warga dan ditemukan 17 positif. Berlanjut dilakukan tes terhadap 80 kontak erat dan diketahui ada 21 orang positif. Lockdown lokal dilakukan di dua RT. Warga yang sehat dan terpapar pun dipisahkan.

"Ada dua RT yang di-lockdown sementara selama 10 hari terhitung sejak tes swab PCR kedua, Rabu (28/4). Kondisi warga positif saat ini baik, kita awasi terus perkembangannya," ucap Hargiyanto

6. Pati

Tercatat 37 warga Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19 usai menghadiri acara manaqiban. Kasus ini terungkap setelah tuan rumah acara tersebut yang baru pulang dari Jakarta ternyata diketahui positif Corona.

Usai hajatan, tuan rumah jatuh sakit hingga harus dirawat di rumah sakit dan menjalani tes swab. Hasil tes swab tuan rumah itu ternyata positif Corona.

"Dan hasilnya setelah di-swab, 37 orang warga Desa Kuryokalangan yang menghadiri manaqib tetangganya itu positif COVID-19," terang Bupati Pati Haryanto kepada wartawan, Kamis (22/4).

Hal ini membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengingatkan warganya untuk menahan diri tidak mudik Lebaran 2021. Bila terpaksa mudik, Ganjar mengingatkan warganya agar mengikuti regulasi yang ada.

"Kita ingetin aja deh, Pati itu gara-gara mudik, buat acara ketularan semua lho. Saya ingetin ini," kata Ganjar di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (30/4).

"Ayo kita jaga diri tidak pulang, kalau ada yang terpaksa silakan ikuti aturannya," tegas Ganjar.

[URL="https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5554361/klaster-corona-bermunculan-di-jateng-dari-takziah-hingga-ponpes"]Sumber[/


Klaster Surgawi emoticon-Leh Uga
gubernur.maidah
gubernur.maidah memberi reputasi
1
821
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
indrae9Avatar border
indrae9
#3
Fercuma udah banyak orang .. yang gak Fercaya ama Corona

emoticon-Turut Berduka
gubernur.maidah
serapionIeo
serapionIeo dan gubernur.maidah memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.