Siapa sih yang ngak kenal dengan kota yang terkenal dengan makanan gudeg nya ini dan beragam tradisi serta kebudayaan, yup kota Jogjakarta atau yang lebih sering di sebut dengan kota Jogja ini merupakan kampung halam ane nih gan.
Semenjak Corona ane belum sempet mudik dan tahun ini juga ane ngak bisa mudik karena masih berlangsungnya pandemi di negara kita, dan imbauan pemerintah yang meniadakan mudik agat pandemi ini cepat berakhir.
Nah di
#RamadhanBerkah ini ane mau membahas mengenai beberapa tradisi dalam menyambut ramadhan dan selama Ramadhan yang ada di kampung halaman ane yaitu di kota Jogja.
Quote:
Yang pertama adalah tradisi Ziarah atau Nyandran.
Sumber :
www.google.com
Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan kegiatan ziarah sebelum bulan puasa kan, nah di kampung halaman ane juga ada tradisi berziarah sebelum bulan puasa tiba yang sering di sebut dengan Nyandrah.
Di sini kita akan berziarah ke makan leluhur yang telah meninggal, membersihkan makam, menabur bunga dan pastinya membacakan doa kepada kakek, orang tua dan para leluhur sebagai bentuk penghormatan, di sini kita juga bisa menyambung tali siraturahmi dengan sanak saudara kita dan para warga sekitar yang juga sedang berziarah ke makan leluhurnya, karena biasanya tradisi Nyandrah ini di hadiri oleh semua keluarga besar dan biasanya setelah selesai bersih-bersih makam mereka akan memakan bekal yang mereka bawa dari rumah.
Sumber : www.google.com
Biasanya menjelang bulan puasa akan banyak pedagang bunga tabur di pasar-pasar atau di sepanjang jalan dekat area pemakaman.
Quote:
Kemudian ada tradisi Padusan
Sumber : www.google.com
Tradisi padusan bertujuan untuk membersihkan diri baik secara lahir dan batin dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan dengan membasuh diri dengan air yang berasal dari sumber mata air.
Tradisi ini di maksud untuk mensucikan diri secara lahir dan batin sekaligus menjadi momen instrospeksi diri sebelum kita menjalani ibadah di bulan Ramadhan, maka itu dianjurkan untuk melakukan tadisi padusan di tempat yang sepi dan tenang.
Namun belakangan ini tradisi Padusan juga bisa di lakukan di rumah atau di kolam renang atau tempat wisata air yang mana airnya bersumber dari mata air. Makanya saat menjelang bulan puasa banyak masayarakat pergi ke tempat pemandian mata air, atau ke tempat wisata air yang mana air tersebut berasal dari sumber mata air.
Sumber : www.google.com
Namun di saat pandemi seperti ini lebih baik melakukan tradisi Padusan di rumah saja. Tradisi padusan juga bisa di gunakan oleh masyarakat untuk berwisata bersama keluarga.
Quote:
Selanjutnya ada Grebeg Apeman
Sumber : www.google.com
Apa yang kalian pikitkan setelah mendengar kata Grebeg Apeman, kalo kalian mikirin kueh apem kalian sama kayak ane.
Yup seperti namanya Grebeg Apeman tradisi ini melibatkan kueh apem dan bukan cuman dua puluh atau tiga puluh kueh apem saja tapi bisa sampai dua ribu apem lohh.
Grebeg Apeman di buat untuk menyambut bulan Ramadhan yang mana para warga akan berbondong-bondong membuat kueh apem yang kemudian di susun hingga menjadi tumpukan besar seperti gunung yang kemudian kueh apem itu akan di arak mengelilingi kampung.
Sumber : www.google.com
Kenapa kueh apem yang dipilih dan bukan kueh yang lain, kueh apem sendiri juga memiliki makna yaitu saling memaafkan dalam bahasa arab dan sekaligus menjadi simbol saling memaafkan bagi warga Jogyakarta.
Saat gundukan apem ini di arak mengelilingi kampung di maksud agar semua warga kampung bisa saling memaafkan sebelum menunaikan ibadah puasa.
Setelah gundukan apem di arak kueh apem ini akan di bagikan secara gratis kepada seluruh warga.
Quote:
Pawai obor saat malam Idul Fitri
Sumber : www.google.com
Selanjutnya ada pawai obor di malam Idul Fitri nih, kalo ane pulang kampung ane suka liat pawai ini nih di jalan besar dekat rumah nenek ane, di jamin meriah deh walau tampa adanya petasan dan kembang api.
Di pawai ini para remaja desa dan anak anak akan melantunkan takbiran sembari membawa obor mengitari jalan-jalan besar, tak hanya obor mereka juga membawa miniatur mesjid, ketupat, dan beduk dalam pawai mereka, Dijamin suasananya meriah.
Quote:
yang terakhir dan yang paling ane kangenin adalah sholat Idul Fitri di lapangan besar
Kalo ane lebaran di kampung ane biasanya sholat Idul Fitri nya di lapangan besar dan yang datang untuk sholat juga sangat banyak, makanya harus berangkat pagi-pagi supaya dapat tempat buat sholat.
Biasanya dari pihak panitia sudah di sediakan terpal atau alas nih buat para jamaah yang datang jadi tingal bawa sajadah aja, tapi berhubung yang datang banyak, tak sedikit dari mereka yang membawa alas sendiri seperti koran atau karpet plastik. Jadi bisa satu shaf sama keluarga dan ngak misah-misah.
Hemm jadi kangen lebaran di kampung, kangen sholat ied di lapangan kayak dulu.
Sumber 1
Sumber 2