Assalamualaikum, agan sista!

Membahas tentang tradisi di daerahku, saat bulan Ramadhan, memanglah hal yang paling seru. Hidup di kampung seperti aku ini, tradisi dan adat istiadat masih ada banyak dan masih terpelihara sampai sekarang.

Memang bulan Ramadhan bulan mulia, bulan dimana orang-orang berlomba berbuat baik dan meningkatkan amalan dan ibadahnya, #RamadhanBerkah. Sebetulnya berbuat baik dan beramal seyogyanya di mana pun, kapanpun dan bulan apapun. Namun, di bulan Ramadhan menjadi bulan yang utama untuk beribadah dan berbuat amal.

Amal kebaikan salah satunya adalah bersedekah. Yakni berbagi kebahagiaan dengan sesama manusia.

Nah, membicarakan tentang bersedekah ada tradisi di daerahku yang saat bulan Ramadhan tiba dan masih terjaga, yakni membuat menu takjil.



Pembuatan menu takjil ini dengan cara mendaftarkan diri ke pengurus masjid, kemudian didata dan dijadwal dapat nomor urut hari ke berapa puasa. Bila tidak kuat sendiri bisa gabungan dengan tetangga atau saudara. Menu takjil biasanya nasi kotak.

Takjilan yakni menantikan berbuka puasa yang dilakukan di masjid yang dilaksanakan oleh seluruh warga di kampungku. Kami berkumpul di masjid. Biasanya untuk menantikan buka bedug magrib akan diisi dengan pengajian. Namun untuk tahun ini, tidak bisa dilakukan karena masih dalam masa pandemi covid-19 seperti tahun kemarin.



Namun, budaya memberikan sedekah takjil ini masih terus dilakukan lho, Gansist dan menjadi #RamadhanBerkah. Ada sedikit perubahan, menu takjil berupa nasi kotak tersebut diantarkan langsung ke rumah secara door to door.

Pada kesempatan kali ini, aku dan mertua mendapat giliran, Gansist. Dibantu saudara tau tetangga samping rumah kami memasak menu takjil, nasi kotak. Menunya sih sederhana Gansist, tidak harus mewah yang penting bisa beramal dengan memberikan menu buka puasa untuk tetangga sekitar.



Biasanya, kami membuat menu takjil berjumlah 120 buah, yang nantinya dibagi-bagi ke seluruh warga. Adapun menu yang aku dan mertua buat pada kali ini yaitu semur telur, bakmi goreng, gulai ayam, kerupuk ditambah pisang sebagai penutupnya.

Setelah matang, biasanya para pemuda akan berkoordinasi untuk membagikan ke rumah-rumah warga. Jadi yang dapat jatah memasakkan menu takjil tidak perlu repot mengedarkan yang biasanya dimulai jam 17.00 hingga bedug magrib.



Untuk sekarang ini, banyak warga yang sudah paham pentingnya bersedekah, sehingga membuat takjil ini sudah seperti giliran. Hanya bergantian, sekarang keluarga Ana, besok keluarga Budi dan seterusnya.

Nah, itu tadi tradisi sederhana dari daerah ku dan kampung aku tentang membuat menu takjil yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Apakah ada tradisi takjilan di daerah agan dan sista?

Sekian dari saya, bila salah-salah kata mohon dimaafkan. Wassalamu'alaikum wr.wb

Catatan: tulisan pribadi dan foto sendiri