bekinyotAvatar border
TS
bekinyot
Megibung, Budaya Makan Bersama Untuk Berpuasa Bersama Di Bali






#RamadanBerkah

Bulan ramadhan adalah saat yang membahagiakan untuk umat muslim, dengan datangnya bulan penuh berkah yang setiap tahunnya ini tidak jarang akan disambut dengan penuh suka cita.

Seperti di bali, tepatnya di kabupaten karangasem. Di daerah ini masyarakat muslim akan menyambut bulan suci dengan mengadakan acara makan besar bersama, atau yang disebut megibung.

Dengan mengusut dari kegiatannya, aktivitas megibung ini ditujukan agar rasa solidaritas dan kebersamaan dapat terjalin saat memasuki bulan Ramadhan.



Kegiatan megibung sendiri terdiri dari acara makan besar secara bersama di suatu wadah besar yang sudah diisikan oleh lauk pauk.

Tradisi megibung pertama kali diperkenalkan oleh Raja Karangasem yang bernama I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem pada tahun 1692 masehi.



Tujuan awal dari tradisi ini dikarenakan kemenangan sang Raja karena berhasil menaklukan kerajaan Sasak, Lombok. Para prajurit tersebut diperintahkan untuk makan bersama dengan posisi melingkar. Dan hingga kini tradisi tersebut masih terus dilestarikan dengan nama megibung.

Untuk melakukan tradisi ini juga tidak bisa sekedar mengumpulkan orang dan menyiapkan makanan yang banyak dalam satu wadah saja.

Pertama haruslah meletakan nasi pada sebuah wadah besar, setelah itu menyiapkan lauk pauk yang berupa lawar, urab, urutan, sate, dan lain-lain.

Susunan yang diletakkan untuk tradisi megibung sendiri haruslah sesuai dengan urutan yang suda ditentukan oleh seorang yang disebut ‘sele’.

Urutan yang sudah tersusun tersebut akan disebut dengan sela, atau satu sela, yang artinya adalah satu kelompok.



Dalam satu kelompok yang berisi 5 hingga 8 orang akan dipimpin oleh seorang yang disebut pepara, tugasnya adalah mengkoordinir proses tradisi tersebut.

Saat proses berlangsungnya tradisi megibung, para peserta harus menaati etika yang ada. Pertama mencuci tangan sebelum menyantap makanan, tidak boleh ada makanan yang jatuh dari suapan, dan saat minum harus menggunakan kendi tanah liat yang langsung di tenggak dari kendi tersebut. Proses minumnya sendiri tidak boleh bibir menyentuh ujung kendi, dan cara minum ini disebut ‘nyeret’



Selain di karangasem sendiri, di desa kepaon bali juga tradisi ini di berlakukan. Tradisi megibung yang dilakukan selama 10 hari sekali selama bulan Ramadhan.

Acaranya sendiri biasanya dilaksanakan di masjid, para warga akan berkumpul saat waktu berbuka yang sudah dekat dan akan menikmati takjil serta melaksanakan salat magrib sebelum menikmati makanan utama megibung.

Itulah tradisi yang selalu diadakan di tempat aku tinggal di bali, buat agan-sista yang mau berlibur ke bali dan ikut dalam kegiatan ini boleh saja kok. Kami akan dengan senang hati menyambut dan merayakan bulan suci penuh berkah bersama kalian.

Untuk informasi menarik lainnya bisa agan-sista klik di Forum the loungeya

Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa.

Spoiler for Sumber:
orgbekasi67
orgbekasi67 memberi reputasi
1
526
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Tampilkan semua post
orgbekasi67Avatar border
orgbekasi67
#1
Di Bali ada juga tradisi islami gini ya ternyata emoticon-Big Grin
bekinyot
bekinyot memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.