Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tamran132Avatar border
TS
tamran132
Ini Kronologi Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang oleh Keluarga Pasien


Christina Ramauli Simatupang (28), seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, tak menyangka bakal mengalami penganiayaan saat menjalankan tugasnya merawat pasien pada Kamis (15/4/2021) siang.

Dari sejumlah sumber, kronologis penganiayaan terhadap Christina berawal pada sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB, saat dia hendak melepas infus pasien karena sudah diizinkan pulang. Pasien dimaksud adalah anak pelaku penganiayaan yang berusia dua tahun.

Menurut penuturan Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas, pelepasan infus sudah sesuai prosedur, yakni menggunakan kapas alkohol dan selanjutnya diplester. Namun, mungkin lantaran pasien masih berusia dua tahun dan sangat aktif, di bekas infus keluar darah karena plester terlepas.




Ini Kronologi Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang oleh Keluarga Pasien
Jumat, 16 April 2021 | 22:26 WIB
Oleh : Aditya L Djono / ALD
Penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis, 15 April 2021.
Penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis, 15 April 2021.

Jakarta, Beritasatu.com – Christina Ramauli Simatupang (28), seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, tak menyangka bakal mengalami penganiayaan saat menjalankan tugasnya merawat pasien pada Kamis (15/4/2021) siang.

Dari sejumlah sumber, kronologis penganiayaan terhadap Christina berawal pada sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB, saat dia hendak melepas infus pasien karena sudah diizinkan pulang. Pasien dimaksud adalah anak pelaku penganiayaan yang berusia dua tahun.

Menurut penuturan Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas, pelepasan infus sudah sesuai prosedur, yakni menggunakan kapas alkohol dan selanjutnya diplester. Namun, mungkin lantaran pasien masih berusia dua tahun dan sangat aktif, di bekas infus keluar darah karena plester terlepas.

BACA JUGA
Kapolda Sumsel: Terduga Penganiaya Perawat Siloam Sudah Ditangkap

Hal itu membuat ibu pasien panik dan berteriak. Perawat langsung merespons dengan menangani pasien dengan mengganti kapas.

Akan tetapi, tampaknya ibu pasien tidak terima dengan peristiwa tersebut dan mengadukan kepada suami (ayah pasien). Setibanya di rumah sakit sekitar dua jam setelah peristiwa, sang ayah langsung mencari perawat yang menangani anaknya. Dengan didampingi kepala ruangan, Christina datang ke ruang pasien bermaksud menjelaskan duduk persoalan peristiwa yang terjadi.

Belum sempat memberi penjelasan, pelaku langsung bertindak kasar dengan menampar korban dengan kepalan tangan, sehingga korban terjatuh ke lantai. Pelaku meminta korban meminta maaf dengan bersujud di lantai.

Tak hanya itu, pelaku juga menendang dan menjambak rambut korban, meskipun sudah dicegah oleh kepala ruangan perawatan.

Atas peristiwa tersebut, RS Siloam Sriwijaya mengetuk keras penganiayaan yang dilakukan terhadap perawatnya, dan melaporkannya ke Kepolisian. Tak hanya itu, komunitas perawat juga mengutuk keras serta meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Penganiayaan tersebut dinilai telah mengancam keselamatan tenaga medis.
0
1.5K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.6KThread4KAnggota
Tampilkan semua post
ciaoshitAvatar border
ciaoshit
#1
tolak aja dia sekeluarga untuk dirawat di semua RS...suruh dia rawat sendiri kelurganya klo sakit.....
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.