Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional
Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional



Liputan6.com

08 Apr 2021, 21:30 WIB

Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional

ugu Sedulur Sikep Samin berdiri di Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Kudus - Warga Sedulur Sikep atau dikenali dengan sebutan komunitas Samin yang bermukim di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap usulan terhadap Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional.

"Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama muncul. Kalaupun saat ini kembali digaungkan, kami warga Sedulur Sikep yang berada di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, sangat mendukung," kata Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo Budi Santoso yang juga dianggap sebagai tokoh penghayat kepercayaan, ketika dimintai tanggapannya soal usulan Samin Surosentiko menjadi pahlawan di Kudus, Kamis.

Kalaupun benar ada usulan kembali, dia berharap, pemerintah bisa memprosesnya sehingga bagi komunitas Sedulur Sikep bisa meneruskan ajaran tokoh itu agar bisa didengar publik.

Ia menceritakan perjuangan Samin Surosentiko sesuai cerita turun temurun dari leluhurnya, disebutkan bahwa sebutan Samin atau Sedulur Sikep dari nama tokoh.

Sekilas Samin Surosentiko

Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kiri) bersama pegiat isu pluralisme Imdadun Rahmat memberi keterangan di Kantor Dewan Pers Jakarta, Rabu (12/12). Dewan Pers memberi keterangan terkait pemenang Yap Thiam Hien Award 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Samin Surosentiko sendiri diceritakan berasal dari keturunan keraton, kemudian keluar dari lingkungan keluarganya dengan berbaur dengan masyarakat biasa untuk mengadakan perlawanan terhadap penjajah, Belanda.

"Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak boleh membunuh karena ajarannya semua manusia yang ada di bumi merupakan saudara sehingga agar bisa tetap hidup harus menjalin bekerja sama," ujarnya dalam bahasa jawa.

Adapun perlawanan terhadap penjajahan, yakni dengan cara membangkang dengan tidak membayar pajak, menolak membenahi jalan dan menolak ikut ronda atau kebijakan apapun ditentang leluhur beserta pengikut, termasuk simbah-simbah dan buyutnya.

"Setelah dibuang ke Digul, kemudian kedua di Sawah Lunto, Padang, Sumatera Barat, memberikan petuah nantinya ketika Indonesia merdeka harus mau membayar pajak dan kebijakan pemerintah lainnya," ujarnya.

https://www.liputan6.com/regional/re...lawan-nasional

Setuju dengan hal itu

0
640
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
anusbaubadanAvatar border
anusbaubadan
#4
ada-ada aja.... menolak ronda, menolak kerja, menolak bayar pajak bisa jadi pahlawan nasional, apa kata dunia......
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.