si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mil Mi-35P - Mari Mengenal Helikopter Tempur Buatan Rusia yang Dimiliki Oleh TNI AD
Jika bicara tentang alutsista yang dipakai oleh TNI AD, pasti kebanyakan yang kita kenal adalah alutsista buatan Amerika dan sekutunya. Namun, embargo yang diberikan oleh Paman Sam pada tahun 1999 kepada Indonesia, akhirnya memaksa matra darat ikut menggunakan alutsista buatan Rusia (blok timur).

Salah satu alutsista yang dipakai TNI AD adalah jenis helikopter tempur yang diberi nama Mil-Mi 35P, kedatangan helikopter ini ke Indonesia adalah pada tahun 2003 secara bertahap, kedatangan capung tempur ini bersamaan dengan hadirnya Sukhoi Su-27. Pada kesempatan kali ini ane akan membahas helikopter tersebut gan sist, sudah ane siapkan pembahasannya dibawah, selamat membaca.



Helikopter Buatan Rusia Milik TNI AD


Embargo senjata yang diberikan ke Indonesia pada tahun 1999 membuat TNI pusing, pasalnya berbagai alutsista buatan Amerika dan sekutunya tak bisa digunakan lagi. Amerika dan sekutunya menghentikan pasokan suku cadang sampai batas waktu yang tidak ditentukan, hal ini membuat beberapa alutsista harus pensiun dini.

Yang paling merasakan nestapa atas embargo ini adalah TNI AU dan TNI AD, karena kedua matra ini paling banyak memakai alutsista buatan Amerika dan sekutunya. Untuk memperkuat kembali TNI, maka di era Presiden Megawati diputuskan untuk membeli alutsista buatan Rusia.

Salah satu alutsista yang dibeli waktu itu adalah helikopter tempur (serbu) yang bernama Mil-Mi 35P, meski dikenal sebagai helikopter tempur, namun Mi-35P juga bisa mengemban tugas sebagai heli transport pasukan tempur. Dengan bekal ruang kargo yang berada di belakang kokpit, helikopter ini sanggup membawa 8 personel pasukan darat bersenjata lengkap. Sementara
dalam misi medical evacuation, ruang kargo dapat dimuati empat tandu pasien.




Ilustrasi: satuharapan.com



Dilihat dari sejarahnya, helikopter ini dikembangkan sejak masa Uni Soviet gan sist, waktu itu Soviet terinspirasi dari helikopter Amerika yang berlaga di Perang Vietnam. Dua helikopter yang dominan saat Perang Vietnam, yaitu UH-1 Huey dan AH-1 Huey Cobra. UH-1 dikenal sebagai heli angkut pasukan, sementara Huey Cobra dikenal sebagai heli serbu, keduanya kerap dioperasikan dalam satu misi.

Melalui riset dan pengembangan, maka Soviet coba menggabungkan dua jenis helikopter yang berbeda peran tersebut. Pada perkembangannya Soviet mengenalkan Mil Mi-24, yang oleh NATO diberi nama kesayangan Hind. Helikopter ini punya dua kemampuan sekaligus, yaitu bisa membawa pasukan tempur, tapi juga bisa melaksanan misi tempur layaknya AH-1 Huey Cobra dan AH-64 Apache.

Sebagai heli tempur, Mi-35 mengadopsi bentuk kursi pilot dan kopilot dengan model bertingkat (tandem). Ditambah model cantelan senjata dalam bentuk wingtip yang sama seperti helikopter serbu milik NATO. Ada cukup banyak varian yang dikembangkan dari Mi-24, salah satunya adalah Mi-24P (Hind F) yang digunakan Rusia.

Untuk kebutuhan pasar ekspor, pihak pabrikan (Mil Helicopter) kemudian merilis versi Mi-35P, versi inilah yang juga dioperasikan sejumlah 5 unit oleh Puspenerbad TNI AD. Dalam operasionalnya, Mi-35P diawaki oleh tiga orang kru, terdiri dari pilot, kopilot yang merangkap sebagai operator persenjataan, dan teknisi. Helikopter ini terbang perdana pada tahun 1970 dan mulai diproduksi massal pada tahun 1974.




Ilustrasi: Fransesco Andrae/jetphotos.com



Untuk formasi tempat duduk pilot berada diatas posisi duduk kopilot, sama dengan konfigurasi tempat duduk di AH-64 Apache atau AH-1 Cobra. Posisi kopilot di depan membuat dirinya lebih leluasa melihat sasaran dan mengakurasi tembakannya. Sementara untuk teknisi, duduk di dalam ruang kargo.

Berdasarkan pengalaman yang terjadi selama Perang Afghanistan, maka Mi-35P diberi lapisan perlindungan layaknya ranpur (kendaraan tempur) lapis baja. Mi-35P dibekali pelindung lapisan baja untuk menahan terjangan proyektil kaliber 12,7 mm pada seluruh bodynya, termasuk pada lima bilah rotornya. Sebagai tambahan, helikopter ini juga sudah dibekali prtoteksi nubika (nuklir, biologi, kimia).

Rotor utama Mi-35P terbuat dari bahan campuran titanium dan fiber glass, sehingga mampu menghasilkan tenaga putaran dan balance yang maksimal terhadap lima bilah rotornya. Kemudian rotor pada bagian ekor terbuat dari bahan alumunium pilihan dan mampu berperan sebagai stabilizer dengan sangat baik.

Sementara untuk kompartemen pilot dan kopilot dirancang mampu menahan serbuan proyektil dari kaliber 37 mm, kompartemen tersebut dibuat dari material kevlar. Dengan proteksi yang cukup mumpuni, helikopter ini menjadi kendaraan yang sangat pas untuk membawa penumpang VVIP melintasi wilayah yang rawan.




Kokpit pilot.




Kokpit gunner.




Ruang kargo tempat teknisi, selain itu ruang kargo ini bisa membawa 8 pasukan bersenjata lengkap atau 4 tandu untuk misi evakuasi.

Ilustrasi: indomiliter.com



Karena proteksi dan senjata yang cukup mumpuni, oleh tentara Rusia helikopter ini juga dijuluki sebagai letayushiy tank (tank terbang). Nama julukan lainnya adalah krokodil atau buaya, karena bentuk dan warna kamuflasenya.Meski punya proteksi yang bagus, akan tetapi pada awal kemunculannya, helikopter ini jadi target empuk bagi para pejuang Mujahidin yang dibekali rudal SAM MANPADS Stinger oleh AS.

MANPADS yang punya kemampuan mengejar sasaran lewat jejak panas, sempat membuat Mi-24 menjadi bulan-bulanan dalam perang tersebut, total 200 unit Mi-24 berhasil ditembak pejuang Mujahidin. Belajar dari peristiwa tersebut, kini Rusia sudah memasang perangkat Radar warning receiver, IR (infra red) jammer, flares, dan optional heat diffusers pada Mi-24/Mi-35 generasi terbaru.

Dikenal sebagai tank udara di negara asalnya, helikopter ini dibekali berbagai senjata mulai dari roket S-5 kaliber 57 mm, senapan mesin kaliber 23 mm, sejumlah bom pintar seberat 100 kg, 250 kg, dan 500 kg. Dengan sistem sayap stubbed wing juga memungkinkan untuk dibawanya persenjataan dalam jumlah besar. Standarnya adalah pod roket, pod senapan, dan rudal anti-tank. Sistem sayap ini juga memungkinkan helikopter dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara untuk pertahanan diri.




Roket dan rudal AT-9 terpasang pada sayap Mi-35.




Dudukan untuk memasang flare.

Ilustrasi: indomilite.com



Sebelum TNI AD menerima helikopter serbu AH-64 Apache buatan Boeing, Mi-35P masih menyandang gelar sebagai heli berkemampuan serbu paling modern yang ada di Indonesia. Dengan dibelinya Mi-35P, TNI AD pun mulai mengenal penggunaan rudal anti tank AT-9 Spiral-2. Sebelumnya, jenis helikopter kombatan TNI AD paling mentok hanya dipersenjatai kombinasi meriam, SMB (senapan mesin berat), dan roket FFAR.

Selain diperkenalkannya rudal anti-tank untuk heli TNI AD, Mi-35P juga menjadi helikopter pertama di lingkungan TNI yang dibekali meriam internal (fixed weapon). Meriam yang dipakai adalah jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Meriam dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit dengan bekal amunisi 750 peluru. Ada banyak varian senjata yang dapat dibawa helikopter ini, dengan dibekali 4 hardpoints (cantelan) senjata pada kedua sayapnya.




Rudal anti-tank AT-9 Spiral-2.




Meriam GSh-30K dan amunisinya.




Meriam laras ganda terpasang di bagian kanan kokpit.

Ilustrasi: indomiliter.com



Helikopter ini dibekali dua buah mesin Isotov TV3-117 turbin, yang berkekuatan masing-masing 2.200 hp. Kecepatan maksimumnya bisa mencapai 335 km per jam, dengan daya jelajah 500 km, dan dengan tangki bahan bakar tambahan sanggup menjelajah sampai 1000 km.

Pada tanggal 5 Desember tahun 2016 lalu, pihak Russian Helicopters melakukan proyek overhaul pada Mi-35P TNI AD. Kontrak overhaul dari Kementerian Pertahanan kepada Russian Helicopters telah ditandatangani pada bulan September di tahun yang sama, proyek ini menjadi bagian dari program military-technical co-operation antara Indonesia dan Rusia.

Saat ini helikopter Mil Mi-35P menghuni Skadron 31/Serbu dibawah kendali Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Di Skadron tersebut Mil Mi-35P tidak sendirian gan sist. Ada Mil Mi-17 V5 yang sama-sama dari Rusia menjadi rekannya, selain itu sebagai rekan baru dua helikopter tersebut ada helikopter AH-64E Apache Guardian dari Amerika.


Mil Mi-35P


Negara Asal: Uni Soviet
Produsen: Mil Helicopter
Awak: 3 (pilot, gunner, teknisi)
Kapasitas Angkut: 8 prajurit atau 4 tandu
Panjang: 17,5 meter
Tinggi : 6,5 meter
Diameter baling-baling: 17,3 meter
Rentang Sayap: 6,5 meter
Rotor: lima blade main rotor dan tiga blade tail rotor
Berat Kosong : 8.500 kg
Berat Maksimum Lepas Landas : 12.000 kg
Mesin: 2× Isotov TV3-117 turbin(2.200 hp)
Kecepatan Maks.: 335 km per jam
Ketinggian Terbang Maks.: 4.500 meter
Lama Terbang (endurance) : 4 jam
Jarak Jangkau: 500 km
Jarak Jangkau Tempur: 160 km
Kapasitas bahan bakar internal : 1.840 liter avtur
Kapasitas Bahan Bakar Tambahan : 500 liter per hardpoint
Jarak Jangkau dengan Bahan Bakar Tambahan: 1.000 km
Persenjataan: Meriam GSh-30K dua laras kaliber 30 mm, 1500 kg bom, 4× Peluru kendali anti-tank, 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod,  2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod)
Operator: Rusia, Indonesia, India, Azerbaijan, Iran, Iraq, Korea Utara, Peru, Polandia dll.


Spoiler for Video Tambahan:




---------



Demkian sekilas bedah singkat mengenai alutsista milik TNI AD, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua di bidang militer dan alutsista nasional. Sampai jumpa lagi di bedah alutsista selanjutnya, keep ngaskus ya emoticon-Angkat Beer





Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: indomiliter.com, jetphotos.com
Diubah oleh si.matamalaikat 03-04-2021 02:03
khoirul48
indramamoth
orgbekasi67
orgbekasi67 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
10.6K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Tampilkan semua post
mr.croovoocAvatar border
mr.croovooc
#20
Berat kosong 8,5 t
Berat penuh 12 t.
Wuidih pengen deh naik emoticon-Matabelo
jagotorpedo
jlamp
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.