Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mamorukunAvatar border
TS
mamorukun
Akar Krisis di Dunia Islam: Kemerosotan Intelektual Berkepanjangan
Quote:


Sumber




Waktu remaja ane sering dengar pernyataan dari pengajian atau guru agama "Kemunduran dunia Islam terjadi karena umat semakin jauh dari nilai2 agama nya". Namun semakin dewasa ane berpikir bahwa kesalehan itu baik namun tidak ada hubungannya dengan kemajuan atau kemunduran umat tersebut.
Menjadi Ortodok tidak masalah juga namun akan menjadi buruk jika setiap pertanyaan kritis ttg nilai agama selalu dibalas dg pemberian stigma sesat, fasik, penistaan atau lebih jauh lg dg kafir. Meski ane pribadi kata kafir sekarang ini tidak semenakutkan itu.
Mengapa perdebatan seputar agama hanya berkisar ajaran mana yg paling benar dan bukan pada ajaran mana yg bisa solutif dalam menjalani kehidupan?
Apakah menjadi makhluk yg paling benar akan menawarkan kesadaran utk menjadi makhluk yg lebih baik?

Ada jargon yg menyebutkan Iman tanpa akal itu bla bla bla, atau akal tanpa iman itu begini begini begini.
Jika fungsi iman dan akal itu check and balance, kenapa saat nilai agama dipertanyakan justru berkilah akal manusia itu terbatas tidak bisa menjangkau kehendak Tuhan maka cukup diimani saja?
Kenapa agama tidak mendorong akal dan pribadi manusia utk berkembang dan memecahkan segala persoalan.?
Bukankah sejarah membutikan seiring waktu akal manusia bisa menjawab segala misteri yg dulu nya dianggap God of the Gaps .
Apakah agamawan takut jika manusia bisa memecahkan segala persoalan maka dia tidak butuh pertolongan Tuhan lagi ?
Menurut ane Tuhan adalah perlambang Harapan, Sekalipun tanpa perlu memainkan narasi pahala (reward) dan azab (punishment). selama manusia masih percaya akan harapan yg lebih baik maka manusia akan tetap membutuhkan Tuhan.

Ok mari bahas artikel nya aja dr sisi sejarah, komen ane hanya berisi latar belakang bagaimana kemunduran intelektual masih dirasa hingga kini. Tidak perlu lah dihitung penerima nobel atau jumlah CEO global dari kalangan muslim

Kesimpulan utk diskusi ane rasa sudah ckup mengingat cukup banyak masukan dan kontribusi post dari agan2 semua. Utk pembahasan selanjutnya nanti bisa dibuat thread baru.



Mod @khiekhan thread ini bisa di gembok aja

Quote:


Quote:
Diubah oleh mamorukun 09-04-2021 23:44
indramamoth
dayoldchick
boedaghsengeti
boedaghsengeti dan 86 lainnya memberi reputasi
81
13.3K
476
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.6KAnggota
Tampilkan semua post
mol1709Avatar border
mol1709
#51
Quote:


Nabi Muhammad cukup dengan mengangkat tangan ke langit (berdoa) bisa memperoleh kerajaan yang meliputi seisi dunianya, namun itu tidak dilakukan karena beliau tidak ingin menyaingi kekuasaan Nabi Sulaiman

Umat Nabi Muhammad pun bisa menirunya, cukup dengan kekuatan doa bisa memperoleh segalanya, dengan cara menteladaninya dan menjadi soleh, meski harus dicap radikal radikul, ekstrimis, teroris, kearab-araban, bla bla bla, segala stigma negatif terhadap kesolehan yang dilakukan oleh kaum kapirun dan diamini oleh kaum munafik

Islam adalah agama yang logis, tidak logis kalau manusianya 1 umat, tapi tuhannya banyak, lalu tuhan bersaing rebutan member (manusia) seperti MLM, jika lu menganggap semua agama benar, mungkin agama lu adalah agama yang tidak logis, dan lu tidak peduli dengan kelogisan karena hanya mengandalkan keimanan dogma, hahahahaha

Sejarah telah membuktikan, bahwa islam tidak pernah berkonflik dengan sains, tetapi gereja, gereja yang menghukum copernicus karena menganggap bumi bukan pusat semesta sebagaimana dogma gereja

jadi, jika ingin berbicara suatu agama, jangan berbicara dengan sudut pandang agama yang lain, karena setiap agama (atau Tuhan) tidaklah equal

0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.