Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Wartawati Ini Bikin Marah PM Thailand Gegara Cara Duduknya
Wartawati Ini Bikin Marah PM Thailand Gegara Cara Duduknya

Bangkok - Seorang jurnalis wanita yang bekerja untuk media Jepang di Thailand membuat marah Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-O-Cha karena cara duduknya yang dianggap tidak pantas. Wartawati ini kemudian dilarang untuk meliput di kantor PM Thailand.
Seperti dilansir Bangkok Post, Kamis (1/4/2021), insiden ini terjadi saat Prayuth menggelar konferensi pers di kantornya, Goverment House, pada Selasa (30/3) waktu setempat. Saat itu, jurnalis yang tidak disebut namanya ini duduk menyilangkan kaki tepat di depan podium yang digunakan Prayuth untuk berbicara.

Prayuth sempat menegur jurnalis itu dan meminta untuk mengubah posisi duduknya. Diketahui bahwa posisi duduk menyilangkan kaki di Thailand secara tradisional dipandang sebagai tanda tidak menghormati seseorang.

"Bisakah Anda menurunkan kaki Anda?! Anda menyilangkan kaki Anda seperti itu di depan saya. Bisakah Anda? Kaki Anda. Eh?" ucap Prayuth melalui mikrofon, seperti dilansir media Coconuts Bangkok.

Rekaman insiden ini menuai kritikan baru terhadap kepemimpinan dan kedewasaan Prayuth, khususnya dia baru saja menjadi berita utama di berbagai belahan dunia setelah menyemprot wartawan dengan disinfektan saat mengelak dari pertanyaan.

Dalam pernyataan terpisah, Direktur Biro Juru Bicara Pemerintah Thailand, Natthriya Thaweevong, mengumumkan bahwa jurnalis wanita yang bekerja untuk media Jepang itu telah diskors dari Government House. Namun Natthriya menegaskan bahwa skorsing itu bukan karena insiden menyilangkan kaki di depan PM.

Natthriya mengungkapkan bahwa keputusan melarang jurnalis itu meliput di Government House diambil setelah jurnalis itu merilis informasi keliru. Natthriya juga menuturkan bahwa dirinya telah menyampaikan saran secara lisan kepada kantor berita Jepang yang menjadi tempat jurnalis itu bekerja agar dia berhenti menyebarkan informasi keliru kepada publik.

Ditekankan Natthriya bahwa dirinya tidak menghubungi media tempat jurnalis itu bekerja karena dia menyilangkan kaki denan ujung kaki mengarah ke podium tempat Prayuth berbicara. Cara duduk jurnalis itu memang membuat kesal Prayuth, namun Natthriya bersikeras menyatakan skorsing itu dipicu oleh pesan yang diposting sang jurnalis ke media sosial.

Diketahui bahwa jurnalis itu pernah mengeluhkan tugasnya meliput di kantor PM Thailand. "Pesan-pesan dan foto yang diposting reporter itu memutarbalikan fakta, memicu kesalahpahaman soal Perdana Menteri," tegasnya.

Jurnalis tersebut memang sempat memposting komentar via Twitter usai dirinya ditegur Prayuth.

"Perdana Menteri tidak senang seorang reporter duduk menyilangkan kaki. Siapa itu? Yang mengangkat kaki di depan Perdana Menteri? Iya, saya melakukannya. LOL. Saya ditegur. Seseorang harus duduk dengan kedua kakinya saling menempel erat," demikian komentar jurnalis itu.

Sebelumnya, jurnalis yang sama sempat menulis pesan bernada sindiran soal meliput di kantor PM Thailand. Dia menyamakan posisinya sebagai reporter yang sedang menunggu jajaran menteri kabinet keluar dari gedung, seperti seekor anjing yang dikucilkan dari udara dingin convenience store.

https://news.detik.com/internasional...ara-duduknya/2

Pemimpin yg sangat arogan...emoticon-Blue Guy Bata (L)

Berasa raja thailandemoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)
murayh0
tepsuzot
extreme78
extreme78 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.3K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
ik54n54Avatar border
ik54n54
#2
makan nya etika duduk pun harus diperhatikan
jgn duduk spt itu gk sopan nanti mata PM nya jelalatan lagiemoticon-Leh Uga
extreme78
extreme78 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.