Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emuinfoAvatar border
TS
emuinfo
Meski Belajar dari Rumah, SPP Tetap Harus Dibayar
Meski Belajar dari Rumah, SPP Tetap Harus Dibayar
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad, menegaskan bahwa wali murid wajib membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) meski sekolah tidak dibuka untuk kegiatan belajar mengajar.

"Kalau sepanjang gurunya aktif melakukan pembelajaran jarak jauh, ya tetap harus bayar, kecuali kalau sekolah tidak melakukan apa-apa," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin, (8/6).

1. Kalau masih ada pembelajaran, kewajiban orangtua tetap dilakukan
Hamid mempersilakan wali murid menghubungi sekolah meminta agar dibebaskan biaya sekolah selama pandemik jika sekolah tidak ada kegiatan pembelajaran, tidak dibimbing.

"Kalau masih ada pembelajaran lewat handphone, Google, atau apa pun, ya kewajiban orangtua tetap dilakukan," imbuhnya.

2. Ada beberapa wali murid yang keberatan harus bayar SPP saat PJJ
Hampir 1 tahun siswa harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemik COVID-19. Meski demikian, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) masih harus dibayar penuh meski siswa
belajar dari rumah.

Putri Saraswati, seorang wali murid, mengeluh harus membayar penuh SPP selama tiga bulan SPP meski anaknya belajar dari rumah.

"Seharusnya ada keringanan atau pemotongan dari sekolah selama belajar di rumah, soalnya anak-anak di rumah yang mengajari saya juga, karena guru cuma kasih tugas," ungkapnya pada IDN Times

3. Wali murid keberatan jika bayar penuh
Putri menceritakan bahwa anaknya yang kini duduk di bangku SMP, harus membayar SPP secara penuh yakni Rp500 ribu per bulan selama tiga bulan terakhir. Sedangkan anak kedua yang duduk di kelas 3 SD membayar SPP sebesar Rp250 ribu per bulan.

"Pengeluaran juga bertambah tidak hanya SPP, anak-anak juga butuh kuota internet sebulan bisa Rp200 ribu, ditambah lagi tagihan listrik juga naik," terangnya.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti menerangkan, KPAI sudah terima lima pengaduan terkait SPP. Retno mengatakan, orangtua siswa terdampak pandemik COVID-19 secara ekonomi, sehingga banyak yang kesulitan membayar SPP.

"Sebagian sekolah swasta meringankan bayaran SPP dengan mengurangi SPP dari sebelum pandemik. Namun sebagian sekolah lagi bergeming tidak menurunkan SPP," ujarnya.

4. KPAI terima pengaduan soal SPP
Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti menerangkan, KPAI sudah terima lima pengaduan terkait SPP. Retno mengatakan, orangtua siswa terdampak pandemik COVID-19 secara ekonomi, sehingga banyak yang kesulitan membayar SPP.

"Sebagian sekolah swasta meringankan bayaran SPP dengan mengurangi SPP dari sebelum pandemik. Namun sebagian sekolah lagi bergeming tidak menurunkan SPP," ujarnya.

sumber : https://www.idntimes.com/.../kemendi...ski-belajar...
clickheretodown
pngawi172
sbeeynrngbzxrv
sbeeynrngbzxrv dan 26 lainnya memberi reputasi
11
1.3K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
TOYIBAvatar border
TOYIB
#6
PJJ kalo sekolah swasta paling cuma hemat biaya ac aja
gurunya masih wajib bikin konten pembelajaran yg bagus & interaktif.
kalo cuma modal soal .docx via google classroom, tahun depan gak ada siswa yg mau daftar emoticon-Big Grin
nggak ada yg daftar, gurunya kena phk

yg pjj cuma ngasih soal di gcr itu sekolah negri emoticon-Big Grin
gaji tetep aman . muridnya yg mabok pr
muhamad.hanif.2
S.BIKE
Rainbow555
Rainbow555 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.