- Beranda
- Wedding & Family
Udah Dipukulin Masih Aja Mau Bertahan. Yakin Demi Anak?
...
TS
alfiaunsah
Udah Dipukulin Masih Aja Mau Bertahan. Yakin Demi Anak?

sumber gambar
Halo Agan dan Sista, selamat malam!
Apa kabar? Semoga Agan dan Sista sehat dan bahagia selalu, ya!



Kali ini akutuh mau membahas keresahanku pribadi akan banyaknya curhatan orang di sekitarku. Beberapa wanita yang kerap kali mendapatkan kekerasan verbal juga fisik dari suami. Tapi tetap saja bertahan.

Agan dan Sista apa pernah mendengar curhatan semacam itu? Lalu, apa nasihat yang Agan dan Sista berikan pada mereka dan bagaimana mereka merespon?
Ane pribadi, antara sedih karena kasihan, plus kesal karena cerita KDRT ini datang dari orang-orang terdekat ane. Yup, ane ini banyak mendapat curhatan dari teman wanita ane.
Nah, ini adalah alasan yang kerap kali temen ane sampaikan, kenapa sih mereka tetap bertahan.
1. Demi Anak
Mungkin ini adalah alasan paling sering yang ane dengar;
"Gue bertahan demi Anak gue, Beh!"
"Kasian Fi, kalau anak aku enggak punya Bapak."
"Nanti sekolah anakku, hidup anakku gimana, Yang? dia kan lagi sekolah di sekolah mahal."

sumber gambar
Meski dipukuli, meski bonyok. Banyak banget nih yang bertahan demi anak. Bukannya tanpa alasan, mereka kadang punya trauma tersendiri.
Ada yang besar tanpa Ayah dan enggak mau anaknya merasakan hal yang sama. Ada juga, yang meragukan kemampuannya sendiri untuk menghidupi si anak kalau memilih jalan devorce. Dan lain sebagainya.
2. Takut Menyandang Status Janda
Enggak bisa dipungkiri ya Gan Sis. Dengan menjadi janda, seorang wanita tak hanya harus siap secara finansial, namun juga harus siap secara mental.
Enggak jarang, temanku mengkhawatirkan 'apa kata keluarga gue nanti?' Sebagian juga mengkhawatirkan 'gue enggak siap jadi gunjingan tetangga'.

sumber gambar
Soal yang satu ini, ane cukup miris sih sama lambe beberapa netizen yang suka sekali menganggap rendah seorang janda.
Padahal enggak semua janda itu buruk, loh! Meski emang enggak semua baik. Tapi, bukankah dalam Agama kita diajari untuk berkata yang baik atau diam?
3. Berharap Suami Akan Berubah
Banyak banget cuitan, quotes, sampai meme yang menyindir secara halus sampai kasar, tentang harapan seseorang untuk bisa merubah sifat orang lain.
Netizen said, suami tukang selingkuh atau tukang pukul istri, itu enggak akan sembuh. Itu penyakit. Itu mustahil untuk diobati.

sumber gambar
Agan dan Sista setujukah sama kalimat ane di atas?
Sebenarnya, kita semua pun tahu ya Gan Sis, Tuhan bisa membolak-balikkan hati manusia. Jadi, bagi ane, keliru kalau istri berharap dia bisa merubah suaminya. Tapi kalau dia mendoakan suaminya dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Itu lah baru yang pas!
Nah, yang jadi masalah adalah ... kadang kala ane khawatir sama kondisi sahabat ane. Ane khawatir sama mental anaknya yang sering lihat Mamahnya disakiti secara lahir maupun batin.
Agan dan Sista, apa Agan pernah punya pengalaman dalam menasihati wanita yang mau bertahan dengan suami yang sering melakukan KDRT.
Apa yang Agan dan Sista katakan pada mereka? Dukungan seperti apasih yang bisa kita lakukan?
Plis sharing ya Gan Sist! Kali aja ada yang terbantu dengan saran Agan dan Sista kali ini.
Sekian thread ane kali ini. Semoga ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil.
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada next thread ane yang nampang
Bolehlah Agan dan Sista mampir lagi
Yihaa!
Thanks for reading, Gan Sis!


Sumber : narasi dan opini pribadi
indramamoth dan 26 lainnya memberi reputasi
27
5.4K
178
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
9KThread•14.1KAnggota
Tampilkan semua post
yugeel
#21
ane mau cerita sedikit mengenai psikologis beberapa wanita yang kalo mengalami kdrt masih bisa bertahan karena merasa disayang oleh suami asal suami gak selingkuh.
banyak wanita seperti mereka mendapatkan kekerasan dari saat masih kecil, jadi saat dia buat kesalahan di marahi oleh orang tua dan mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua.
Sudah tertanam di otak mereka bahwa saat mereka mendapatkan kekerasan fisik, hal itu lumrah karena dia melakukan kesalahan/bandel dan orang tuanya sayang sama dia (mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua berarti tanda orang tua sayang sama dia).
hal tersebut terbawa ke dunia pernikahan wanita-wanita tersebut, jadi saat wanita tersebut mendapatkan KDRT mereka bisa dengan ikhlas bertahan karena di otak mereka sudah tertanam bahwa ya suami mereka sayang, hal itu lumrah.
makadari itu, perlunya kita sosialisasi dan edukasi lebih mendalam kepada perempuan-perempuan untuk sadar akan bahayanya kdrt ini.
banyak wanita seperti mereka mendapatkan kekerasan dari saat masih kecil, jadi saat dia buat kesalahan di marahi oleh orang tua dan mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua.
Sudah tertanam di otak mereka bahwa saat mereka mendapatkan kekerasan fisik, hal itu lumrah karena dia melakukan kesalahan/bandel dan orang tuanya sayang sama dia (mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua berarti tanda orang tua sayang sama dia).
hal tersebut terbawa ke dunia pernikahan wanita-wanita tersebut, jadi saat wanita tersebut mendapatkan KDRT mereka bisa dengan ikhlas bertahan karena di otak mereka sudah tertanam bahwa ya suami mereka sayang, hal itu lumrah.
makadari itu, perlunya kita sosialisasi dan edukasi lebih mendalam kepada perempuan-perempuan untuk sadar akan bahayanya kdrt ini.
daisukeasakura dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup