Menghasilkan suatu lukisan indah bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, ada banyak teknik-teknik dalam melukis yang harus kalian ketahui. Oh iya, dari sekian banyak jenis cat yang ada, teknik melukisnya pun berbeda-beda loh. Jangan mentang-mentang namanya sama-sama melukis, kalian mengaplikasikan teknik yang sama saat menggunakan jenis cat yang berbeda.

Nah, supaya kamu bisa menghasilkan lukisan yang ciamik dari berbagai jenis car, yuk kita cari tau cara melukis yang harus dilakukan untuk setiap jenis catnya.



Cat Akrilik



Siapa yang suka banget melukis dengan menggunakan cat akrilik? Jenis cat yang terbuat dari plastik yang berbasis polietilen pada dasarnya berbasis air seperti cat air, namun bedanya cat akrilik tapi lebih pekat. Oh iya, cat yang ini terbilang cepat mengering sehingga, jadi kalian perlu trik tertentu untuk mempertahankan kelembabannya, misalnya dengan mencampurkannya dengan sedikit air, dan juga menggunakan palet stay-wet alias palet yang tetap basah. Kalau dari segi teknik melukisnya, melukis dengan cat akrilik mirip dengan melukis menggunakan cat minyak, bedanya cat akrilik kurang cocok kalau melukis bidang yang transparan. Jadi lebih baik kalian menggunakan cat akrilik kalau ingin melukis pada medium yang tidak licin, berminyak, atau terlalu berpori. Oh iya, kalau kamu ingin menghadirkan efek tipis tebal, ada baiknya kamu membuat banyak lapisan cat.


Cat Air



Cat air merupakan jenis cat pertama yang biasanya kita kenal. Cat yang menggunakan pigmen dengan pelarut air ini umumnya diaplikasikan pada media kertas, kertas papirus, kain, kanvas, kulit, ataupun kayu. Saat menggunakan cat air, kalian harus memerhatikan takaran air yang kamu gunakan ya, jika kamu ingin warna yang pekat kamu bisa menggunakan sedikit air, kalau kamu ingin warna pastel kamu bisa menggunakan air yang lebih banyak, tapi jangan sampai air yang kamu gunakan terlalu banyak ya karena nantinya akan merubah warna catnya menjadi tidak nyata alias transparan. Oh iya, biar warna warna yang kamu gunakan terlihat “bersih” ada baiknya kamu memisahkan air yang digunakan untuk mencuci kuas dan air untuk mencampur cat, soalnya warna catmu nantinya akan terkontaminasi. Oh iya, yang terpenting jangan pernah kamu menyentuh lukisanmu saat belum kering, karena hal tersebut akan merusak hasil lukisanmu.


Cat Minyak



Seperti namanya, cat ini merupakan cat yang menggunakan minyak sebagai bahan dasarnya, jadi kamu juga memerlukan minyak linen yang dicampur dengan terpentin (getah pohon pinus) untuk pengencernya. Dari sekian banyak jenis car yang ada, melukis dengan menggunakan cat minyak terbilang cukup sulit loh. Tapi meskipun sulit, cat yang satu ini memiliki warna yang tajam dan juga tahan lama. Jika kamu ingin melukis menggunakan cat yang satu ini, ada baiknya kamu melapisi media yang akan kamu lukis dengan menggunakan cat gesso, lapisan ini berfungsi untuk membuat minyak tidak menyerap pada media. Oh iya, kuas yang kamu gunakan untuk melukis dan kuas untuk mengecat cat gesso harus berbeda ya, agar warna catnya tidak terkontaminasi. Jangan juga sekali-kali kamu menggunakan kuas untuk mengaduk cat, tiner, dan minyak, nanti kuasmu malah rusak. Untuk membuat cat minyak menjadi lebih kental, kamu bisa mencampurkannya dengan minyak biji rami yang berfungsi untuk mengikat pigmen warna.


Cat Lateks



Mungkin ada beberapa di antara kalian yang baru mendengar jenis cat yang satu ini, kan? Cat lateks ini merupakan cat berbahan dasar air, tapi lebih kental daripada cat berbahan dasar minyakjadi kamu harus mengencerkannya dengan air. Untuk sifat-sifatnya dari cat lateks ini adalah gampang dibersihkan, cepat kering, tidak mudah terbakar, dan tidak mudah terkelupas dalam jangka waktu yang panjang, jadi cocok banget untuk membuat mural. Untuk pengaplikasiannya, kamu bisa mengaplikasikannya secara berlapis agar hasilnya tampak lebih bagus. Oh, iya, ada baiknya kamu langsung membersihkan kuas menggunakan sabun dan air setelah selesai melukis yaa.