- Beranda
- Melek Hukum
Penipuan Developer Jual Beli Rumah berkedok syariah
...
TS
arda46
Penipuan Developer Jual Beli Rumah berkedok syariah
Assalammualaikum
Sebelumnya maaf jika salah tempat
Hanya minta sarannya aja
Saya ada case penipuan jual beli rumah
Langsung saya jelaskan poin2nya saja ya
1. Ditawari marketing ada proyek dr PT ANUGERAH PUTRA KHARISMA / APK, di Sidoarjo , dengan harga rumah inden 450jt
2. Dijanjikan jika pembayaran cash keras, 6bln rumah jd, jika molor, bisa dibatalkan dan uang kembali 100%
3. Deal dan pelunasan 450jt dengan developer bulan Juli 2019, dengan harapan januari 2020 minimal udah jadi bangunan rumahnya
4. 3 bln berlalu hingga oktober, tdk ada progres sama sekali, tanah belum di uruk. Alasan blm dpt ijin dr kepala desa setempat
5. Hingga november 2019 saya disuruh ke kantor, dan baru d jelaskan, bahwa di jl jeruk ada masalah sertifikat tanah dengan ahli warisnya. Intinya ahli waris batal menjual tanahnya ke developer
6. Kemudian saya ditawari pindah lokasi (proyeknya sendiri ada 3) ditawari pindah di jl delima, atau d jl ketapang, tapi saya cek sertifikatnya, ternyata emang beneran ada, jd saya masih mau dikasi opsi pindah di ketapang.
7. Desember saya cek lokasi ternyata sama aja tdk ada progres pembangunan, dan saya rasa uda ga bener, akhirnya saya mengajukan pembatalan. Dan dijanjikan uang 1bln lg kembali. Asumsi januari 2020 uang saya kembali.
8. Namun setelah 1-2 bulan tidak ada progress, sampai maret 2020 pada saat pandemi, developer pny alasan kuat klo lg pandemi jd ga ada user beli
9. logikanya uang saya sudah masuk 450jt, bangunan blm ada, tp uang tidak dikembalikan.
9. langkah terakhir bulan oktober 2020 saya buatkan surat perjanjian utang piutang, intinya jika tidak sanggup bayar pada periode tertentu akan dikenakan denda yg semakin besar.
10. developer sempat berjanji rumah akan dijual ke orang lain, jika laku dia janjinya baru bs bayar 450jt ke saya. namun kenyataannya rumah memang dibangun, tapi setelah sampai 50% di Bulan Januari 2021 kemarin, hingga maret 2021 saat ini progres berhenti lagi. dan pastinya susah dpt pembeli kalau ga ada progress.
11. saya sudah coba ke polres setempat, disuruh buat somasi 1 & 2, sudah dilakukan tapi dijawab developer dengan alasan yg sama "pandemi"
Mohon bantuannya cara apa yg paling tepat untuk gertak developer ini, karena dia sangat meremehkan hal2 kaya gini, dan korbannya ga cuma saya tp ada banyak.
saya tidak peduli dia mau dipenjara atau tidak, saya hanya ingin uang saya kembali
apapun caranya. DIsarankan pakai pengacara dan ke pengadilan, tp katanya harus siap uang 100juta minimal, itu pun blm tentu menang/kalah.
Mohon Sarannya
Thanks & Regards,
Sebelumnya maaf jika salah tempat
Hanya minta sarannya aja
Saya ada case penipuan jual beli rumah
Langsung saya jelaskan poin2nya saja ya
1. Ditawari marketing ada proyek dr PT ANUGERAH PUTRA KHARISMA / APK, di Sidoarjo , dengan harga rumah inden 450jt
2. Dijanjikan jika pembayaran cash keras, 6bln rumah jd, jika molor, bisa dibatalkan dan uang kembali 100%
3. Deal dan pelunasan 450jt dengan developer bulan Juli 2019, dengan harapan januari 2020 minimal udah jadi bangunan rumahnya
4. 3 bln berlalu hingga oktober, tdk ada progres sama sekali, tanah belum di uruk. Alasan blm dpt ijin dr kepala desa setempat
5. Hingga november 2019 saya disuruh ke kantor, dan baru d jelaskan, bahwa di jl jeruk ada masalah sertifikat tanah dengan ahli warisnya. Intinya ahli waris batal menjual tanahnya ke developer
6. Kemudian saya ditawari pindah lokasi (proyeknya sendiri ada 3) ditawari pindah di jl delima, atau d jl ketapang, tapi saya cek sertifikatnya, ternyata emang beneran ada, jd saya masih mau dikasi opsi pindah di ketapang.
7. Desember saya cek lokasi ternyata sama aja tdk ada progres pembangunan, dan saya rasa uda ga bener, akhirnya saya mengajukan pembatalan. Dan dijanjikan uang 1bln lg kembali. Asumsi januari 2020 uang saya kembali.
8. Namun setelah 1-2 bulan tidak ada progress, sampai maret 2020 pada saat pandemi, developer pny alasan kuat klo lg pandemi jd ga ada user beli
9. logikanya uang saya sudah masuk 450jt, bangunan blm ada, tp uang tidak dikembalikan.
9. langkah terakhir bulan oktober 2020 saya buatkan surat perjanjian utang piutang, intinya jika tidak sanggup bayar pada periode tertentu akan dikenakan denda yg semakin besar.
10. developer sempat berjanji rumah akan dijual ke orang lain, jika laku dia janjinya baru bs bayar 450jt ke saya. namun kenyataannya rumah memang dibangun, tapi setelah sampai 50% di Bulan Januari 2021 kemarin, hingga maret 2021 saat ini progres berhenti lagi. dan pastinya susah dpt pembeli kalau ga ada progress.
11. saya sudah coba ke polres setempat, disuruh buat somasi 1 & 2, sudah dilakukan tapi dijawab developer dengan alasan yg sama "pandemi"
Mohon bantuannya cara apa yg paling tepat untuk gertak developer ini, karena dia sangat meremehkan hal2 kaya gini, dan korbannya ga cuma saya tp ada banyak.
saya tidak peduli dia mau dipenjara atau tidak, saya hanya ingin uang saya kembali
apapun caranya. DIsarankan pakai pengacara dan ke pengadilan, tp katanya harus siap uang 100juta minimal, itu pun blm tentu menang/kalah.
Mohon Sarannya
Thanks & Regards,
0
4.2K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Melek Hukum
7.5KThread•2.1KAnggota
Tampilkan semua post
titoa.ja
#1
Temen ane ada 2 org yg kena masalah serupa dgn lokasi & developer berbeda. Kpd keduanya ane berikan saran yg sama tp pelaksanaannya yg 1 ada kendala shg baru balik 30% sdg yg lain sukses balik 100%.
Kuncinya: harus pegang kolateral alias jaminan yg kira2 nilainya setara 450jt atau lebih kecil tp memuaskan (gunakan prinsip: rugi 10jt itu lebih baik drpd rugi 20jt dan rugi 20jt itu lebih baik drpd rugi 30jt). Tanpa kolateral kemungkinan duit balik itu makin kecil apalagi kalo korban si developer ternyata jg banyak. Kalo sdh dpt kolateral baru bikin perjanjian.
NB: baik2in deh pegawai developer, jgn jadikan mrk musuh melainkan sekutu buat nyari info berharga untuk proses penegakan hak ente. Tdk hrs semuanya tp pilih aja 1-2 yg kira2 punya jabatan strategis misalnya bagian akunting.
Kuncinya: harus pegang kolateral alias jaminan yg kira2 nilainya setara 450jt atau lebih kecil tp memuaskan (gunakan prinsip: rugi 10jt itu lebih baik drpd rugi 20jt dan rugi 20jt itu lebih baik drpd rugi 30jt). Tanpa kolateral kemungkinan duit balik itu makin kecil apalagi kalo korban si developer ternyata jg banyak. Kalo sdh dpt kolateral baru bikin perjanjian.
NB: baik2in deh pegawai developer, jgn jadikan mrk musuh melainkan sekutu buat nyari info berharga untuk proses penegakan hak ente. Tdk hrs semuanya tp pilih aja 1-2 yg kira2 punya jabatan strategis misalnya bagian akunting.
0
Tutup