Apa yang ada di benak GanSis saat mendengar kata "sampah"? Banyak dari kita mengartikannya ke dalam konotasi negatif, akan tetapi sampah tidak selalu bersifat negatif seperti hal nya dengan sampah baju atau baju bekas.

Akhir-akhir ini berburu baju bekas atau thrifting sedang menjadi trend di kalangan anak muda. Tidak hanya mencari baju bekas yang masih bagus dan layak untuk dipakai, kegiatan ini juga dilakukan untuk menjual kembali baju-baju yang mereka cari itu. 

Apa sih thrifting itu? Thrifting merupakan sebuah kegiatan berburu barang-barang thrift. Barang thrift sendiri tidak hanya baju, melainkan barang second lain seperti topi, ikat pinggang, tas, kamera, dan barang lainnya yang kondisinya masih mulus. Kegiatan thrifting ini bisa dilakukan secara online di thrift shop atau langsung pergi ke pasar-pasar barang bekas. 

Berbeda dengan pemahaman di Indonesia, thrift shop di negara luar lebih identik dengan donasi dan dilakukan oleh fashion army dengan tujuan untuk mendukung anak-anak dari tentara atau pensiunan agar mereka bisa sekolah. 

Namun, kegiatan berjualan baju bekas ini menimbulkan kontra bagi sebagian orang. Mereka tidak setuju dengan kegiatan thrift shop karena seharusnya baju bekas tidak boleh diperjualbelikan dan lebih baik disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan. 

Yuk bahas langsung pernyataan ini sambil cari tahu bagaimana sampah baju bekas menjadi produk yang kreatif di podcast Talk 2 Talk bersama Intan Anggita Pratiwie, seorang Recycling Artist Indonesia.