Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kadrun.cebongAvatar border
TS
kadrun.cebong
Sukses Embat Rp1 Triliun Uang Negara Pajak Rakyat, Banyak Staff JK di Formula E Anies






TEMPO.CO, Jakarta - Bekas staf Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla terlibat dalam kepanitiaan Formula E di Indonesia. Laporan Majalah Tempo edisi pekan ini menuliskan, sejumlah orang di lingkaran Kalla menyokong penyelenggaraan balap mobil listrik itu.

Salah satunya Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa. IMI adalah regulator pelaksanaan Formula E di Indonesia. Sadikin juga putra Aksa Mahmud, kakak ipar Kalla.

Selanjutnya ada mantan juru bicara Kalla, Husain Abdullah. Husain didapuk dari kantor wakil presiden menjadi penasihat panitia Formula E di bidang komunikasi.

"Kalau tidak ada krisis, saya tidak akan laku," kata Husain kepada tim Majalah Tempo di kantor PT Jakarta Propertindo, kawasan Thamrin City, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2020.

Husain mengaku diajak masuk tim Formula E oleh Francis Wanandi. Francis menjabat sebagai Managing Director Formula E di Indonesia. Dia adalah keponakan Sofjan Wanandi, konglomerat sekaligus mantan anggota staf khusus Jusuf Kalla di kantor wakil presiden.

Selanjutnya ada Wijayanto Samirin, anggota staf khusus bidang ekonomi dan keuangan Kalla saat menjabat wakil presiden. Wijayanto juga pernah menjabat deputi rektor saat Gubernur DKI Anies Baswedan duduk di kursi Rektor Universitas Paramadina.

Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto tak menampik informasi tentang banyaknya orang di lingkaran Jusuf Kalla yang terlibat Formula E. Namun, dia meminta pernyataannya tak dikutip.

"Kalau potensinya diperlukan, tidak ada salahnya," kata Dwi.

Ajang Formula E rencananya diselenggarakan pada 6 Juni 2020. Lintasan sepanjang 2,6 kilometer itu akan menggunakan jalan Merdeka Selatan hingga area sekitar Tugu Monas yang berlantai cobblestone. Proyek pengerjaan aspal diperkirakan selesai 2-3 bulan yang dimulai pertengahan Maret 2020.

Selengkapnya baca Majalah Tempo

https://www.google.com/amp/s/metro.t...iaan-formula-e

DAJJAL JAHANAM KADRUN YAMAN+DAENG LUCKNUT. KELUARGAMU NIKMATIN UANG HARAM TRILIUNAN, TAK AYAL LAGI AKAN DITIMPA SETAN 7 TURUNAN KETURUNANMU AKAN MASUK NERAKA JAHANAM PALING DALAM



Erwin Aksa Ungkap Alasan Pinjamkan Helikopter untuk Anies Baswedan


Jakarta - Calon gubenur Anies Baswedan menumpang helikopter milik Erwin Aksa saat hendak bertemu dengan Basuki Tjahja Purnama agar bisa tepat waktu. Erwin memberikan penjelasan lengkap alasan dirinya meminjamkan helikopter miliknya ke Anies.

Erwin kepada detikcom, Jumat (21/4/2017), menegaskan helikopter yang digunakan bukanlah milik dari pengusaha James Riyadi, sebagaimana ramai diisukan di media sosial.

"Jadi salah kalau orang mengira heli James. Helikopter itu milik pengusaha pribumi," kata Erwin.

Dirinya mengatakan, waktu janjian dengan Ahok sangatlah sedikit dikarenakan Ahok hendak mengikuti persidangan kasus dugaan penistaan agama. Akhirnya, Erwin mengambil inisatif untuk menjemput Anies agar menghemat waktu.

"Sehingga momentum rekonsiliasi yang ditawarkan Pak Anies segera terjadi pagi hari pada saat Pak Ahok memulai aktivitasnya di pagi hari," terangnya.

Ditambahkannya, Anies ingin menepati janjinya untuk segera bertemu dengan Ahok dan segera membangun persatuan di kalangan masyarakat Jakarta.

"Sehingga kita segera fokus menjalani aktivitas keseharian warga Jakarta setelah melewati masa Pilkada yang penuh dengan suasana yang saling berkompetisi," terangnya.

Erwin mengatakan, helikopter yang mengangkut Anies bertolak dari RS Siloam di Jl TB Simatupang. Heli kemudian mendarat di Hotel Aryaduta.

https://news.detik.com/berita/d-3480...anies-baswedan


Erwin Aksa (dua dari kanan)/Foto: Noval-detikcom



Home Market Korporasi

Bos Bosowa Terlempar dari Daftar Orang Terkaya, Kenapa Ya?

11 Dec 2020, 14:04 WIB - Oleh: M. Richard & Rivki Maulana

    

bosowa.co.idLogo Bosowa Corporindo

Bisnis.com, JAKARTA - Majalah Forbes melansir daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2020. Sebanyak empat crazy rich terlempar dari daftar, salah satunya bos Grup Bosowa Aksa Mahmud.

Berdasarkan keterangan resmi Forbes yang dikutip Bisnis, Jumat (11/12/2020), tidak ada lagi nama Aksa Mahmud. Padahal tahun lalu kerabat mantan wakil Presiden Jusuf Kalla ini menempati urutan ke-44 dengan kekayaan ditaksir US$710 juta atau sekitar Rp10 triliun.

Baca Juga : Daftar Orang Terkaya : Rusdi Kirana dan Aksa Mahmud Terdepak

Untuk diketahui, Bosowa merupakan perusahaan induk dari belasan kegiatan usaha, mulai dari keuangan, properti, semen, hingga energi. 

Bisnis Bosowa tahun ini dalam catatan Bisnis memang kurang mulus. Di industri keuangan, Bosowa kehilangan kendali atas PT Bank Bukopin Tbk. Singkat cerita, pengendali Bukopin saat ini adalah bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya juga memutuskan melarang PT Bosowa Corporindo untuk berbisnis di sektor jasa keuangan sebagai buntut dari penilaian kembali kepemilikan di PT Bank Bukopin Tbk.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat OJK nomor 64/KDK.03/2020 tentang Hasil Penilaian Kembali PT Bosowa Corporindo Selaku Pemegang Saham Pengendali PT Bank Bukopin Tbk. 

Keputusan tersebut ditetapkan 24 Agustus 2020, atau sehari sebelum Bank Bukopin menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa Bosowa Corporindo dinyatakan tidak lulus dalam rangka penilaian kembali pemegang saham Bukopin. Akibat tidak lulus penilaian kembali itu, Bosowa dilarang menjadi pihak utama pengendali atau memiliki saham di lembaga jasa keuangan.

Selain itu, Bosowa juga mendapat gugatan dari bank asal Qatar, Qatar National Bank Q.P.S.Q. Bank tersebut melayangkan gugatan kepada pemilik Bosowa Corporindo Aksa Mahmud beserta beberapa anggota keluarganya senilai US$484,42 juta. 

Pemilik Bosowa disinyalir mendapat gugatan karena penjaminan terhadap kredit yang telah jatuh tempo dan belum terbayar. Menanggapi gugatan dari QNB tersebut, Erwin Aksa, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Bosowa Corporindo menyebutkan gugatan baru didaftarkan.

"Dan itu hal biasa dalam bisnis, tak ada corporate di dunia tak memiliki masalah perdata. Dalam kasus QNB ini ada yang berusaha menggiring menciptakan opini publik," kata Erwin saat dihubungi Bisnis, Selasa (6/10/2020).

Sejauh ini, status perkara tersebut sudah memasuki sidang pertama. Hal ini tercantum dalam sistem penelusuran perkara di PN Jakarta Pusat. Tidak hanya pemilik Bosowa, korporasi semen juga mendapat gugatan dari QNB Bank Cabang Singapura. 

PT Semen Bosowa Maros diajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh QNB pada 10 November 2020 ke Pengadilan Negeri Makassar. Saat ini perkara tersebut sudah masuk persidangan.

 
Diubah oleh kadrun.cebong 19-03-2021 07:54
areszzjay
tien212700
yyookk
yyookk dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.7K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
entecavirAvatar border
entecavir
#5
Nyalon kades aja keluar duit belasan sampe puluhan juta, apalagi nyapres emoticon-Embarrassment
petani.syusyu
gabener.edan
aniespawangair
aniespawangair dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.