Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jaka.sembvngAvatar border
TS
jaka.sembvng
Wacana Sumbar jadi Daerah Istimewa Minangkabau, R. Samaloisa: Ancaman bagi Minoritas


Tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wacana untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai Daerah Istimewa atau DIM masih terus bergulir.
Tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rijel Samaloisa mengatakan ide dan gagasan tersebut wajar, tergantung perspektif masing-masing.


"Saya melihatnya dari sisi demokrasi. Orang justru menghadirkan sebuah daerah yang terbuka, tapi di Sumbar elit politiknya justru membuat daerah Sumbar menjadi daerah yang ekslusif, bahasa lainnya istimewa," kata Rijel Samaloisa, Rabu (17/3/2021).

Rijel Samaloisa menilai hal itu sebagai sebuah kemunduran tentang demokrasi.

Menurutnya, saat ini yang harusnya dikedepankan ialah agar bisa menampung kelompok-kelompok di luar Minangkabau untuk hadir di Sumbar.


Kemudian, jika dihubungkan dengan posisi Sumbar, termasuk ada suku Minangkabau dan suku/etnis lain termasuk Mentawai, bagi Rijel Samaloisa juga termasuk sebuah penyangkalan.


"Penyangkalan bagi etnis lain, termasuk Mentawai yang ada di Kepulauan. Hal ini tentunya dari sisi budaya yang masing-masing punya keunggulan, seharusnya Sumbar harus melindungi suku Mentawai, tidak lagi membuat semacam wacana menjadikannya daerah Istimewa," tegas Rijel Samaloisa.


Jika terus dipaksakan, kata Rijel Samaloisa, dampaknya bagi Mentawai ialah sebuah penjajahan baru terhadap suku-suku lain yang minoritas.


"Jadi, tidak ada jaminan bagi suku minoritas di luar Minangkabau. Itu konsep, ide, gagasan yang dikembangkan oleh elit politik maupun juga termasuk tokoh masyarakat di Sumbar," jelas Rijel Samaloisa.


Sumbar, sebut  Rijel Samaloisa, sudah sangat istimewa kalau bicara tentang tataran Indonesia. Baik zaman penjajahan, kemerdekaan hingga saat ini.


Hanya saja, Sumbar kekurangan tokoh ketika masuk era reformasi. Sumbar kekurangan tokoh yang bisa berbicara di tingkat nasional.


Jika ide Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai Daerah Istimewa terus dilontarkan ke publik, hal itu justru memperkecil orang Sumbar di mata nasional sebagai sebuah suku bangsa.


"Jika dikaitkan dengan Mentawai, itu sebuah ancaman bagi suku-suku minoritas. Saya orang Mentawai, saya merasa terancam dengan gagasan yang disampaikan elit politik dan tokoh-tokoh Sumbar," ucap Rijel Samaloisa.


Selain itu, wacana itu juga bentuk peniadaan dan tidak ada pengakuan bagi Mentawai.

Meski sebatas hanya wacana, Rijel Samaloisa menilai ide itu sangat serius.


Oleh karena itu, perlu dilihat dari berbagai sisi. Ia meminta hal-hal seperti itu jangan dipaksakan, sementara ada orang-orang di luar suku Minangkabau tidak terakomodasi dalam gagasan itu.


"Lebih baik berbicara versi lain, Indonesia menghadapi situasi pandemi. Tema-tema tentang kemiskinan saya kira harus menjadi gagasan penting untuk dibicarakan bersama," tutur Rijel Samaloisa. (*)


sumber: https://padang.tribunnews.com/2021/03/17/wacana-sumbar-jadi-daerah-istimewa-minangkabau-rijel-samaloisa-ancaman-bagi-suku-minoritas.


parno amat emoticon-Traveller

ndrbzz
tien212700
viniest
viniest dan 15 lainnya memberi reputasi
8
6.2K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
Nabi.ga.pedeAvatar border
Nabi.ga.pede
#11





Diubah oleh shu_suiko 18-03-2021 09:33
ndrbzz
natokh02
aluwungs
aluwungs dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.