Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

koruptor.1Avatar border
TS
koruptor.1
Sri Mulyani Ungkap Ancaman Ekonomi, Pengusaha Muda Tak Peduli


Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran Menteri Keuangan Sri Mulyani terhadap adanya ancaman risiko global pada 3-5 tahun mendatang mendapat sorotan kalangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Pengusaha meminta pemerintah untuk membangun optimisme.
Ketua Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat Hipmi, Ajib Hamdani mengatakan pesimisme yang dibangun oleh Sri Mulyani seharusnya tidak disampaikan kepada publik.
"Menteri Keuangan seperti mengulas dan justru mengamini kondisi-kondisi yang ada. Sebuah pendapat yang tidak salah, tapi cenderung tidak perlu dan tidak produktif," jelas Ajib kepada CNBC Indonesia melalui keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (17/3/2021).

"Dalam kondisi pandemi yang sudah cenderung melandai, vaksinasi yang terus diakselerasi menuju terciptanya herd immunity, selanjutnya dibutuhkan optimisme serta langkah nyata dari semua stakeholders," kata Ajib melanjutkan.

Paling tidak, menurut Ajib ada dua hal yang bisa menjadi modal dan tolak ukur bagi pemerintah. Sehingga pemerintah tidak perlu terlalu mengkhawatirkan keadaan yang ada.
Pertama, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta orang. Dengan jumlah penduduk ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan permintaan di dalam negeri, ditambah berlimpahnya kekayaan alam di Indonesia.
"Ketika pemerintah bisa mendesain regulasi dari hulu sampai hilir yang bisa mengoptimalkan nilai tambah, maka Indonesia akan bangkit secara lebih cepat dalam konteks ekonomi," ujar Ajib.
Kedua, Indonesia sudah memiliki ruang kebijakan fiskal dan moneter yang sangat fleksibel. Bahkan Indonesia bisa berutang melebihi peraturan perundang-undangan yang ada, seperti yang tercantum dalam UU nomor 2 tahun 2020 sebagai pengganti Perppu Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid 19.

Dengan sumber yang berlimpah dan fleksibilitas ruang regulasi yang dimiliki, menurut Ajib pemerintah seharusnya selanjutnya menumbuhkan optimisme menuju percepatan dan pemulihan ekonomi nasional, bukan sekedar mengaminkan narasi pesimisme yang dibangun oleh dunia global.
"Seperti halnya Negara China yang bisa bangkit dan melesat ekonominya karena fokus dengan optimalisasi sumber daya yang dimiliki dan konsistensi pemerintahnya," tegas Ajib.

Seperti diketahui, Saat melakukan sambutan dalam penobatan dan pelantikan para Eselon I Kementerian Keuangan pada Jumat (12/3/2021), Sri Mulyani mengatakan ke depan beberapa risiko mungkin akan muncul dalam 3-5 tahun ke depan.
"Berbagai risiko diidentifikasi dg adanya kebijakan countercyclical seluruh negara di dunia. Ke depan kita melihat berbagai risiko asset bubbles, price instability, commodity shocks and debt crises dan risiko geopolitik," ungkap Sri Mulyani berdasarkan laporan World Economy Forum (WEF) lewat the Global Risk Report 2021 di Davos, Swiss.
Sementara itu untuk, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, maka risiko yang perlu dikhawatirkan, kata Sri Mulyani adalah cuaca ekstrim, kegagalan tindakan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...uda-tak-peduli
maleo.pejuang
meooong
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
bimilAvatar border
bimil
#2
SPG utangan kok kasih warning beginian

emoticon-Ngakak
music9000
music9000 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.