Gbr diambil dr www.sportzbusiness.com

Penampilan menarik memang bukan prioritas pertama dalam hidup.

Namun menurut TS (kita bisa berdebat soal ini) tidak ada alasan untuk membela diri tentang masalah berat badan yang berlebih.

Tentu saja obesitas bukan dosa.

Tidak perlu juga yang badannya langsing mem-bully yang kelebihan berat badan macam TS .

Akan tetapi perlu ada kesadaran bersama, bahwa menjaga berat badan yang seimbang di masa sekarang ini menjadi sesuatu yang penting.

Ada beberapa alasan mengapa TS mengatakan bahwa penting untuk melihat obesitas sebagai masalah yang harus "diperangi".


1. Berbagai penelitian ilmiah sudah membuktikan bahwa proporsi lemak dalam badan yang berlebih itu tidak baik baik kesehatan.

Gbr diambil dr NOAH-Health.org

Macam-macam penyakit berat seperti diabetes, hipertensi, jantung, dsb; salah satu penyumbangnya ya ketika terjadi obesitas.

Bayangkan berapa banyak rupiah mengalir untuk mengobati penyakit-penyakit, yang sebenarnya bisa dihindari cukup dengan pola hidup yang sehat?

Apalagi dengan BPJS maka sebagian beban biaya kesehatan itu sekarang ditanggung oleh negara.

Anggaran yang mestinya bisa dipakai untuk pembangunan, kemudian dialihkan untuk masalah kesehatan. Tentu tidak salah, tapi sekali lagi coba direnungkan juga bahwa pengeluaran biaya yang besar itu bisa dihindari cukup dengan mengatur pola hidup yang sehat.


2. Kelebihan berat badan terjadi salah satunya adalah karena seseorang mengonsumsi makanan melebihi kalori yang dia butuhkan.

Gbr diambil dr kompas.id

Coba dipikirkan baik-baik, jika dikatakan negara kita belum mempunyai ketahanan pangan yang baik.

Jika dikatakan ada masalah stunting di wilayah tertentu. Dsb.

Bukankah menjadi ironi bahwa di saat yang sama, ada cukup banyak masyarakatnya yang kelebihan berat badan?

Kalau mmg yang diperlukan tubuh itu cuma makan 1/2 piring nasi, kenapa harus makan sepiring? Kalau bikin teh cukup gula 1/2 sendok, kenapa mesti 2 sendok? Dst.


3. Kalau dua alasan sebelumnya membahas yang muluk-muluk, melihat dari lingkup sebuah negara.

Sekarang kita lihat dari ruang lingkup yang kecil saja.

Bagi diri pribadi dan keluarga sendiri saja.

Bahwa dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang lebih baik, kita bisa menghindar dari penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan kita bukan saja tidak produktif, bahkan bisa membuat kita jadi beban orang di sekitar kita.

Ada salah satu keluarga jauh TS yang saat ini buta karena diabetes.

Sudah diri sendiri sengsara, anak-anaknya pun jadi memiliki beban tambahan.

Tentu bukan artinya kemudian sebagai anak mereka mengeluh, tapi kalau kita bisa menjaga diri kita tetap sehat, sehingga tidak membebani anggota keluarga yang lain, bukankah itu lebih baik?


4. Membangun pola hidup yang sehat sebenarnya tidaklah mahal.

Olahraga bisa dilakukan tanpa alat, jogging, push up, squat jump, dsb. Ada banyak latihan untuk menyehatkan badan yang bisa dilakukan di mana saja dan tidak memerlukan biaya.

Gbr diambil dr www.self.com

Jadi mahal kalau kemudian tertarik dengan macam-macam aksesori yang mungkin bagi atlet profesional itu perlu, tapi kalau sekedar untuk menjaga kesehatan sebenarnya ya tidak perlu.

Bagaimana dengan asupan makanan?

Kembali lagi perlu diingat, kalau orang sampai berat badannya berlebih, itu terjadi karena asupan kalorinya lebih tinggi dari yang diperlukan tubuh.

Artinya kalau kita menjaga agar asupan kalori kita sesuai dengan yang dibutuhkan, yang terjadi justru adalah penghematan.

"Tapi makanan bernutrisi itu mahal!"

Kata siapa?

Kalau kita benar-benar memilah, sebenarnya makanan yang sehat itu tidak mahal : telur, tahu, tempe, kangkung, bayam, wortel, daun singkong, dst.

Apakah bisa dikatakan makanan mahal?

Gbr diambil dr Oretzz.com

Sekali lagi bedakan antara pola makan untuk sekedar menjaga kesehatan, dengan pola makan atlet profesional

------

TS tidak menutup mata, bahwa kadang kondisi kesehatan seseorang membuat dia jadi susah untuk menurunkan berat badan.

Apalagi kalau sistem di dalam tubuhnya itu kacau karena macam-macam sebab (resistensi insulin, gangguan kelenjar thyroid, dll).

Oleh sebab itu, yang masih cukup sehat tapi kelebihan berat badan, yok mulai mengubah pola hidup kita.

Supaya lebih produktif, lebih aktif, juga lebih hemat.

Jangan menunggu sudah terlanjur timbul masalah kesehatan, baru peduli pada pola makan yang sehat, dsb.