Tergopoh-gopoh, Karjo, Sopir truk sayuran yang pagi itu selepas mengantar kerjaannya dari pasar Banjarsari turun dari kendaraannya.
Agak mengantuk memang pagi itu, anaknya yang sedari malam terus rewel, membuat istrinya juga ikut uring-uringan. Alhasil, Karjo harus begadang menunggu kompresan air es, supaya demam anaknya turun.
Berangkat lepas tengah malam hanya mengisi lambungnya dengan segelas kopi dingin, karena si istri tidak sempat lagi memasak.
Selesai bongkar muatan, masih terkantuk-kantuk, dia menginjak pedal gas truk. Pelan saja. Takut matanya 'ngeliyep' tak kuat menahan kantuk, truknya bisa nyelonong ke tengah sawah.
AHH.....alangkah sedapnya, jika beban kantuk ini di istirahatkan barang sejenak, di iringi semilir angin suasana sawah yang sedang masa tanam baru.
Sambil sebat, pelan-pelan.........
..........................
..................................
Menjelang masuk ke perkampungan di desa KBP, samar terlihat gapura desa, dan warna-warni menghias bangunan Sekolah Dasar, tidak jauh lagi dari truknya yang melaju sekarang.
Terlihat ramai warna putih-merah, beganti- ganti.
"Ah, apakah itu bendera untuk acara 17-an (agustusan).."
"Banyak sekali pasang umbul-umbul"
Tapi kok warnanya terbalik, bukankah harusnya warna bendera dan umbul-umbul itu merah putih ............. ?"
HEEEEEE.........itu bukan bendera....
itu anak sekolah dasar !......

Geragapan, Karjo banting setir mobil..............