Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#2948
BAGIAN 40
LANGIT KELABU
part 3

Bi Asih tampak curiga dengan Asnawi. Ia terus menerus memegangi kedua pipinya, lalu secara tak sadar ia mengeluarkan darah dari lubang hidungnya.

"Den kamu kenapa? Hidungmu berdarah?" tanya Bi Asih sambil memberikan beberapa helai tisue kepada Asnawi.

"Aku gak apa apa kok Bi..." jawab Asnawi.

"Dia gak apa apa Neng Asih, dia cuman jatuh aja yah, tadi dia kusuruh ngambil berkas di lemari, dianya malah kepeleset...yaudah kamu panggil dokter Michael!!" sela Mommy.

"Iya Mih...aku mau neleponin dokter Michael" sahut Bi Asih.

Tak lama berselang, dokter Michael datang. Kebetulan ia masih di rumah setelah pemakaman Cascade. Ia langsung mengobati Asnawi yang bonyok akibat di tampar oleh Mommy berkali kali. Bi Asih tampak sibuk mondar mandir mengurusi beberapa tamu yang masih berada di rumah sedangkan Mommy menikmati makan siangnya sambil melihat Asnawi diobati oleh dokter Michael.

"Kamu kenapa Wi? Muka bonyok gini? Kamu berantem sama siapa?" tanya dokter Michael.

"Gak kok dok...saya cuman jatuh aja kepeleset" jawab Asnawi.

"Kamu gak bisa boongin dokter yah Wi...udah jelas ini luka akibat pukulan..kamu dipukul sama siapa?"

Tiba tiba Mommy menengok ke arah dokter Michael.

"Itu semua ulahku dok...aku terpaksa tampar dia karena dia gak mau jadi pacarnya Kesih ketika masih hidup" sela Mommy dengan tampang serius.

"Tidak...tidak...bukan itu maksudnya, aku gak pernah nolak jadi pacarnya Kesih kok Mih...justru aku selalu ngajakin dia" kata Asnawi.

"DIAM KAMU ASNAWI!!! GARA GARA KAMU...ANAKKU JADI MATIIII!!" bentak Mommy.

Suasana ruangan pun mendadak hening karena bentakan Mommy yang begitu keras.

"Mih...tolong jangan begitu ke Asnawi!! Kasihan dia...aku takut dia bisa depresi bahkan sampe gila...dulu aja ketika dia kehilangan pacarnya, Asnawi ngalamin depresi berat dan insomnia...sekarang Casey juga meninggal...aku takut anak ini hilang kewarasan" kata dokter Michael.

"Kamu ini pegawai di rumah ini!!! Kamu jangan sok nasehatin Mamih!! Udah jelas penyebab kematian Kesih gara gara Asnawi!!" Mommy semakin keras.

"Aku emang cuman pegawai di rumah ini Mih...aku dokter pribadi keluarga Mamih...tapi Mamih harus terima takdir ini...Cesey meninggal karena kecelakaan...bukan karena Asnawi...aku sedih Mih...aku sakit hati menerima kenyataan ini...kita gak bisa apa apa kalo udah berhadapan sama kehendak Tuhan" balas dokter Michael.

Seketika Mommy kembali terdiam. Asnawi hanya bisa melihatnya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Mommy terus menerus menyalahkan dirinya atas kematian Cascade yang mengenaskan.

Dokter Michael kemudian menghampiri Mommy yang tengah melamun. Ia lalu memeluknya dengan hangat. Mommy kembali menangis di bahu sang dokter.

"Mih...aku ngerti perasaan Mamih saat ini, kehilangan anak sama kayak kehilangan nyawa...aku minta maaf Mih karena udah lancang sama Mamih, aku cuman pengen tidak ada lagi orang yang menderita akibat kematian Casey...semua itu adalah kehendak Tuhan...semoga Casey di terima Bapak di surga"

"Dok...apa yang harus Mamih lakuin?"

"Mamih harus tegar dan kuat!! Mamih gak boleh nyalahin orang lain atas semua ini...lagipula Casey kan udah punya anak...Mamih...sayangilah anak Casey!! Dia cucu satu satunya Mamih...dia pewaris kerajaan bisnis Mamih"

Mommy menghentikan tangisannya. Ia lalu kembali menegakan kepalanya. Dokter Michael memberikan dorongan moral untuknya.

Tak lama, dokter Michael pun pamit. Ia meninggalkan Mommy dan Asnawi di ruangan itu. Asnawi kembali tegang dan grogi menghadapi Mommy Cascade. Mommy kembali memandang ke arah Asnawi dengan tatapan tajam. Sontak, Asnawi langsung bereaksi, ia bersujud dihadapan Mommy.

"Mamih...ampuni aku Mih...bunuhlah aku Mih kalo itu membuat Mamih tenang...aku rela Mati demi menebus semua ini!!" teriak Asnawi sambil bersujud.

Mommy langsung merangkul Asnawi, ia mengangkat tubuhnya lalu memeluknya dengan erat.

"Nawi...kamu gak usah sebegitunya!!" bisik Mommy.

Mommy melepaskan pelukannya, lalu ia menggenggam kedua tangan Asnawi yang dingin.

"Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu Wi...Mamih udah jahatin kamu selama ini...sekarang Mamih mendapat balasan yang setimpal"

"Maksudnya apa Mih? Selama ini Mamih baik banget sama aku?"

Mereka duduk di sofa sambil berhadapan. Mommy meminum air yang berada di gelas kristal yang tersimpan di atas meja terlebih dahulu sebelum bicara kepada Asnawi.

"Mamih tuh sayang banget sama Kesih...dia adalah nyawa Mamih...dia anak satu satunya Mamih...Mamih gak mau liat dia menderita...Mamih selalu berusaha buat nyenengin dia...ketika pertama kali kita pulang ke negeri ini, si Kesih sangat sulit untuk berbaur...dia gak punya teman di sekolah...sampe akhirnya dia kenal sama kamu...Mamih seneeeeeng banget liat anakku akhirnya punya temen...apalagi abis itu kalian pacaran...itu membuat Mamih semakin seneng...asal kamu tau Wi...orang orang pada takut berteman sama Kesih karena mungkin dia orang asing, terus Kesih juga suka bertingkah aneh-aneh...tapi kamu bisa akrab sama dia dan menerima semua keanehan tingkahnya...mulai dari situ Mamih bersumpah akan mengawal hubungan kalian...Mamih bersumpah akan membuat Kesih selalu bahagia...Mamih seneng Kesih udah bisa ngelupain kesedihan ketika ditinggal bapaknya...Kesih sayang banget sama Kang Reynold...itulah kenapa Kesih memilih keyakinan yang sama dengan Bapaknya"

Asnawi mangut-mangut mendengar pengakuan Mommy.

"Mamih sempet sedih ketika kalian putus...emang waktu itu kalian kenapa Wi?"

"Aku gak tau Mih, waktu itu aku ngajak Kesih kencan di Curug Dago abis pulang sekolah...lalu besoknya dia mutusin aku tanpa sebab"

"Hmmm...si Kesih emang aneh banget, asal kamu tau Wi...dia itu nangis terus tiap hari...Mamih sampe kalang kabut ngadepin dia...untungnya kalian baikan lagi...untuk sementara Mamih seneng sampe kamu jadi pacar Neng Hayati"

"Apa maksudmu Mih?"

"Kesih sedih ketika tau kamu punya pacar baru...dia tiap hari menangis, sebagai ibu...Mamih merasa kasian sama dia dan naluriku berjalan begitu aja...aku merintahin Bondin untuk menyelidiki Hayati...mulai darimana dia berasal, data pribadinya, bahkan sampe keluarganya...aku berniat untuk menyingkirkan Hayati dari kamu Wi...aku gak suka kamu membuat anakku sedih dan terluka hatinya"

"Mamih mau bunuh Hayati?" Asnawi terkejut dengan pengakuan Mommy.

"Enggak Wi...bukan gitu, tapi mamih pengen Hayati menjauhimu...tapi sayang, Bondin gagal...dia tak menemukan identitas Hayati, bahkan data sidik jari pun gak ada...Hayati juga gak punya nomer KTP...aku curiga pacarmu itu adalah agen rahasia"

"Kenapa Kesih sedih gara gara aku pacaran sama Hayati Mih? Justru dia yang nyuruh aku jadian sama Hayati...terus Hayati bukan agen rahasia Mih...dia cuman anak putus kuliah yang berasal dari kampung!!!" Asnawi mulai meninggikan nada bicaranya.

"Mamih gak ngerti apa yang Kesih inginkan...tapi seperti yang kubilang tadi...naluri keibuanku tiba tiba mengalir..mana ada seorang ibu yang tega membiarkan anaknya menderita?"

"Iya sih Mih....tapi itu cara yang jahat"

"Ya betul...aku selama ini jahat Wi...aku pake segala cara untuk membuat anakku bahagia...akulah yang menyuruh Kesih mengundangmu dan Hayati ke pesta natal...aku berniat untuk berbicara kepada Hayati agar menjauhimu...tapi semua itu tak terjadi...Hayati adalah sosok yang baik...bahkan aku tak sanggup untuk berniat jahat kepadanya...begitu juga Kesih, setelah dia berantem sama Hayati, pemikirannya langsung berubah...ia bilang sama Mamih kalo dia ikhlas kamu jadi milik Hayati...dan dia rela jadi yang kedua"

"Tapi Hayati sekarang udah gak ada Mih"

"Takdir tak bisa dilawan Wi...tapi hal itu jadi kesempatan baik buat Kesih untuk kembali sama kamu...tapi hal itu susah dan banyak rintangan"

"Rintangan kayak gimana Mih?"

"Kesih kembali sedih ketika kamu dan Merry jadi deket setelah kematian Hayati...aku gak suka kamu membuat anakku sedih dan menderita...lalu aku mendatangi Merry...aku mengancam dia agar ngejauhin kamu...Merry pun menuruti semua keinginanku...Kesih kembali seneng karena dia gak mau kamu jadi milik orang lain...tapi itu tak lama...kamu malah deket lagi sama anak gadis lainnya...Kesih kembali sedih...aku telusuri gadis itu dan ternyata dia adalah anak dari mantan pacarku jaman kuliah...Edward...hmmm...sekarang dia jadi dosen dan punya 4 anak...2 anak kandung dan 2 anak angkat...aku datangi gadis itu ke rumahnya lalu aku mengancam Edward...tentunya hal ini sangat mudah karena aku dan Edward dulu pernah serumah ketika kuliah di Amerika...Edward dan gadis itu pun menyerah...aku berhasil menjauhkan Raizha dari kamu"

"Apaaaaaah!!! Jadi Mamih yang ngelakuin itu? Kenapa Mamih tega? Aku punya hak untuk berhubungan sama cewek!!aku bukan siapa siapa Kesih!! Aku juga bukan siapa siapanya Mamih...!!"

"Sudah kubilang Wi!! Semua itu adalah naluri seorang ibu untuk melindungi anaknya..."

"Tapi itu sangat jahat Mih!!!"

"Iya Wi...jahat dan tak termaafkan...bahkan setelah Kesih pergi ke Perancis, aku masih tetap ingin membuat kamu tetep milik dia...aku membuat kamu jauh dari perempuan lain...aku yang nyuruh Neng Asih untuk jadi pacarmu...semua itu agar kamu tetap milik Kesih ketika pulang nanti"

Mendengar pengakuan itu, Asnawi terhenyak. Seakan disambar petir di siang bolong, dia terkejut dengan kenyataan yang dialaminya.

"Aku seneng kamu pacaran sama Neng Asih...karena berarti kamu akan tetep deket sama Mamih dan Kesih...tapi Merry kembali berkhianat kepadaku...dia malah kembali deketin kamu...dia berusaha merebut kamu dari Neng Asih...aku tidak tinggal diam...aku menyuruh Bondin untuk membunuhnya...dia anak kurang ajar..dia udah kuberi pekerjaan dan kutolong keluarganya...tapi dia berkhianat"

"Ja...ja..ja..jadi yang mena...mena...menabrak Merry itu adalah orang suruhan Mamih"

"Iya Nawi"

"APA MAMIH SADAR SAMA APA YANG MAMIH LAKUIN HAH!!! KAMU MEMBUNUH ORANG TAK BERDOSA!!! KAMU TAU KALO MERRY SEMPET KOMA DAN LUMPUH??? AKU SELAMA INI YANG MERAWAT DIA!!!!" bentak Asnawi kepada Mommy.

"Ya, aku memang ngerasa berdosa banget...aku melukai seorang anak tak berdosa...aku menyadarinya Wi...dan Allah ngasih ujian buat aku...Dia ngambil nyawa Kesih...dia mengambil apa yang menjadi berharga dalam hidupku...aku sadar Wi...AKU SADAAAAR!!!"

Mommy kembali histeris dan menangis setelah membentak Asnawi. Penyesalan menggelayuti tubuh dan jiwanya.

"Selama ini aku sombong, merasa diri paling berkuasa, merasa paling hebat...semua bisa kubeli dengan uang...aku tak sadar telah menyakiti hati banyak orang demi kebahagiaan anakku...aku juga memperalat dirimu Wi...aku udah ngatur hidupmu dan membuat kamu menderita...aku sadar sekarang Wi...aku menyadari semua kesalahanku...aku menyesali semuanya"

Asnawi tak bergeming melihat Mommy yang semakin terisak. Ia malah semakin naik pitam dan ingin sekali menyerang perempuan paruh baya itu.

"Kehilangan Kesih bukan ujian...tapi itu hukuman buat Mamih!!! Aku gak nyangka kalo Mamih selama ini sangat jahat!! Aku kecewa sama Mamih...dari dulu aku selalu mengagumi Mamih karena berhasil menjadi pengusaha sukses dan kedermawanan Mamih sangat melegenda...tapi ternyata dibalik semua itu...Mamih tak ada bedanya sama penjahat...Mamih tega ngelakuin apa aja demi Kesih...Aku kecewa Mih" kata Asnawi.

Setelah itu, Asnawi beranjak dari tempat duduk, lalu ia berjalan menuju pintu keluar.

"Kamu mau kemana Wi?" tanya Mommy.

Asnawi tak menjawabnya. Ia langsung keluar dari kamar itu. Perasaannya kini bercampur aduk antara sedih, marah dab benci. Ia berjalan dengan kepala tertunduk menuju keluar rumah. Suasana disana sudah sepi. Para pelayat telah meninggalkan rumah itu. Tiba tiba Bi Asih datang menghampirinya.

"Den...kamu gak apa apa?"

Asnawi cuma menggelengkan kepalanya, lalu ia tertunduk lagi. Ia melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar tanpa menghiraukan Bi Asih.

"Den kamu mau kemana?"

"Aku pengen pulang...aku pengen menyendiri"

"Tapi Den...."

"Cukup Bi...aku udah muak dengan semua ini, aku udah muak dengan rumah ini, aku muak dengan kalian...terutama aku muak sama kamu!!"

"Kenapa kamu bilang gitu?"

Asnawi tak menjawab, ia langsung memalingkan wajahnya dan pergi. Bi Asih berusaha menahan laju langkahnya, namun semua itu gagal. Asnawi mendorong Bi Asih sampai terjatuh.

Bi Asih menangis ketika melihat Asnawi pergi dengan wajah bengisnya. Apa yang terjadi? Kenapa Asnawi bisa sekejam itu? Asnawi akhirnya pergi meninggalkan rumah itu dengan motornya.

...
Di suatu kota, terjadi suatu keriuhan di halaman depan sebuah istana mewah nan megah. Semua orang menyambut kedatangan sebuah kereta kencana yamg akan datang.

Para prajurit genderuwo membentuk suatu barisan pagar betis di tepi jalan menuju istana untuk menahan orang-orang mendekati kereta kencana.

Tak lama, rombongan kereta kencana pun tiba. Kereta itu dikawal oleh sepuluh kesatria yang mengunggangi kuda bermata merah menyala.

"Ada apa ini?" tanya Cascade.

"Ini adalah penyambutanmu sayang...kamu akan menjadi ratu di kerajaanku dan abis itu kita akan bahagia" jawab Linggamanik dengan tersenyum indah.

"SCREW YOU!!!! YOU SON OF THE BITCH!!" teriak Cascade.

"Terima kasih atau pujianmu sayang"

"I HATE YOU!!"

"Gak apa apa sayang, pelan pelan aja, nanti kamu akan cinta mati kepadaku"

"Balikin gue ke dunia!!"

"Sekarang, disinilah dunia mu sayang...nikmatilah!! Semua rakyatku mencintai kamu sebagai ratu baru"

"Gue gak butuh semua itu!!! Gue cuman pengen balik...anak gue butuh gue"

"Anak? Hmmm...kamu udah punya anak rupanya, baiklah kalo gitu, aku akan membawa anakmu kesini"

"DONT DO THAT!!! DO NOT TOUCH MY SON EVER!!!"

"Baiklah...kamu bisa ngunjungin anakmu sewaktu waktu"

"Bagaimana caranya?"

"Nanti aku kasih tau!! Sekarang ayo kita menyambut rakyat"

Linggamanik membuka atap kereta kencana, lalu ia mengajak Cascade berdiri untuk menemui rakyat. Cascade tercengang dan takjub melihat ribuan orang menyambutnya dengan tepuk tangan dan sorak sorai.

"Wahai rakyatku!! Sambutlah kedatangan Ratu baru kalian...RATU CASEY!!!" kata Linggamanik.

Sontak, semua orang langsung bersorak dengan lantang dan bahagia. Mereka meng elu-elukan Cascade bak pahlawan.

"Hidup Ratu Kesih!!!....hidup Ratu Kesih!!"

Teriakan itu membahana di seantero jalan menuju istana. Cascade melambaikan tangannya kepada khalayak swmbari melontarkan senyuman indahnya.

"Apa kamu senang Casey?" tanya Linggamanik.

"Ya gue senang...tapi lu jangan seneng dulu!! Gue akan nyari cara buat bunuh lu!!" jawab Cascade ketus.

"Hahahaha...silakan kalo mau mencoba, aku yakin kamu akan jatuh cinta kepadaku sebentar lagi...karena gak ada satu pun wanita di dunia ini yang tak jatuh cinta sama aku"

.........

APAKAH ASNAWI MEMUTUSKAN BI ASIH SETELAH TAHU BAHWA HUBUNGANNYA HANYALAH SEBUAH TUGAS?

APA PERASAAN BI ASIH YANG SEBENARNYA TERHADAP ASNAWI?

KITA REHAT SEJENAK PEMIRSAAAAH emoticon-Betty
g.azar
chrysalis99
symoel08
symoel08 dan 44 lainnya memberi reputasi
45
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.