Kaskus

Entertainment

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya

Vieee111Avatar border
TS
Vieee111
Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya
Assalamualaikum 😁

Jumpa lagi di thread saya yang apalah-apalah. Ahiw!

Beberapa hari yang lalu, saya sedang jenuh lalu iseng memelototi mesin pencarian. Di sana saya menemukan banyak sekali judul tulisan yang menyatakan bahwa netizen +62 dinobatkan sebagai netizen paling jahatse-Asia Tenggara. 😳


Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya

Saya lalu bertanya-tanya, kenapa bisa? Apa pemicunya? Apakah sebegitu akhlaqless-nya netizen negeri ini?

Saya lalu mempelajari tulisan-tulisan itu dan menemukan beberapa hal, yang bisa jadi menjadi alasan atau pemicu betapa akhlaqless-nya netizen +62.


1. Kurang Bisa Mengendalikan Diri

Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya

Sudah tidak terhitung lagi, berapa banyak tanggapan yang ditulis oleh sebuah akun dalam menanggapi sebuah postingan. Semakin besar dosaberita yang ditanggapi, semakin tajam pula komentar yang ditulis. Seolah-olah si pemberi komentar merasa dirinya paling suci sehingga layak mengeluarkan semua kekesalannya, semua emosinya yang meledak-ledak tanpa pengendali. Si pemberi komentar begitu lancar mengeluarkan semua hujatan di kolom komentar tanpa memikirkan perasaan orang lain. Agan Sista pernah begitu juga? 😳


2. Gila Hormat/ Perhatian

Suatu hari pernah ada sebuah kecelakaan maut, di mana korban yang merupakan satu keluarga yang mengendarai sepeda motor tertabrak dan terlindas truk. Di saat yang sama, ada saksi yang kebetulan melihat justru memilih lebih dulu merekam kejadian itu, lalu mengunggahnya ke sosial media. Apakah itu salah?

Coba sekarang bayangkan, jika seandainya korban itu adalah keluarga Agan Sista, apakah rela video kecelakaan maut yang membuat hati terasa dicabik-cabik karena kehilangan keluarga, justru disebarluaskan tanpa dosa seperti itu? Apakah Agan Sista akan bangga dan berterima kasih? Kalau iya, beri tahu saya alasannya.

Apakah sebegitu tergila-gilanya si perekam dengan rasa hormat, sehingga merasa paling berjasa karena lebih dulu menyebarkan video? 😞


3. Pemalas

Akhir-akhir ini sedang ramai sekali berita tentang perselingkuhan artis. Tidak pakai lama, netizen langsung saja memenuhi kolom komentar dengan hujatan-hujatan dan mengutuk si wanita yang disebut-sebut sebagai pelakor/ perusak rumah tangga orang dengan kalimat-kalimat yang tidak mencerminkan pendidikan penulisnya. Padahal, belum tentu berita itu benar, bisa saja itu hanya gosip yang ditulis dengan mengambil sudut pandang salah satu pihak. Sementara para netizen sudah begitu sibuk berkasak-kusuk tanpa mau mencari kebenarannya lebih dulu.

Lalu bagaimana jika berita itu salah sementara kalian sudah menulis hujatan sepanjang satu meter? Bagaimana jika berita itu hanya kabar hoaks sementara kalian para netizen sudah mengubur nama si pelakor dengan sumpah serapah? Sebenarnya, siapa di sini yang sampah? 😔


4. Iri Hati

Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya

sumber

Apakah kalian pernah melihat teman/kerabat/publik figure yang mengupload barang yang baru dibelinya, lalu kalian berkomentar dengan nada nyinyir? Apakah kalian pernah melihat postingan pasangan pengantin baru di mana salah satu pengantinnya terlihat menonjol sementara pasangannya terlihat biasa saja? Apakah setelah melihat itu kalian lantas mengirimkan komentar dengan nada menghujat?

Kalau iya, fix, kalian sedang iri hati. Kalian sedang merasa sirik terhadap orang lain. Kalian tahu, kan, sirik itu tanda tak mampu? Apakah kalian sadar, dengan berlaku sirik, kalian sejatinya sedang merendahkan harga diri kalian sendiri? 😳

Apakah lewat tulisan di atas, saya sedang menghakimi netizen +62? Tidak! Saya sedang menyindir mereka. Saya merasa sangat gemas dan seolah-olah ikut merasakan betapa akhlaqless-nya netizen +62

Berkomentar terhadap sesuatu itu tidak salah. Akan tetapi, jika kita bisa berkomentar yang baik, kenapa harus berkomentar yang buruk?

Jangan jadikan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melukai orang lain. Berhati-hatilah, karena ucapan yang kalian lempar secara langsung atau tidak langsung, itu akan kembali lagi kepada kalian suatu hari nanti.

Mari berkomentar dengan bijak.

Sekian pendapat dari saya, jangan lupa tinggalkan cendol dan komentar.

Netizen +62 Dinilai Paling "Akhlaqless" se-Asia Tenggara? Berikut Pemicunya

Wassalamualaikum 😊

(Salam Absurd)



Sumber: Opini pribadi
ulermaboq
S4ngpecinta
tien212700
tien212700 dan 83 lainnya memberi reputasi
80
21.6K
833
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
925.2KThread91.1KAnggota
Tampilkan semua post
Pierre.BasAvatar border
Pierre.Bas
#189
Popularitas yang diraih terkait dengan hal yang negatif ternyata, mantap juga netizen Indonesia kompaknya, wkwkw.
Vieee111
Vieee111 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.