- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#68
Chapter 46
Penyerbuan telah selesai dilakukan, sehari setelahnya diadakan rapat khusus yang melibatkan semua kapten BASS. Rapat ini membahas langkah-langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan, terutama dalam hal persenjataan. Setelah beberapa misi memang disimpulkan kemampuan BASS masih di level terendah, dikarenakan mereka hanya mampu melawan Beaters non clan. Ditakutkan jika terjadi serangan atau terror dari Beaters dengan level yang lebih tinggi maka tidak ada perlindungan bagi warga kecuali mengandal peran BASS.
Kapten James di sepanjang rapat hanya bisa menundukan kepalanya, kegagalanya mengeksekusi spesimen khusus masih terbayang dalam benaknya. Sebenarnya misi tim 15 dapat dikatakan berhasil, menghancurkan pabrik penghasil tentunya lebih baik dibandingkan hanya kehilangan satu spesimen. Tetapi kapten James masih merasa terbebani, belum lagi hal mengejutkan lainnya yaitu hilangnya kapten tim 10 dari rumah sakit tempat ia dirawat. Di rumah sakit itu juga terdapat tim 13 yang masih dalam perawatan.
Rapat ditutup dengan pemberitahuan program penguatan anggota BASS, baik kepada anggota yang sudah turun dilapangan ataupun para trainee yang masih di dalam pusat pelatihan. Ketua BASS ingin program ini dapat berjalan sesuai keinginannya dan mengharapkan dengan adanya program ini BASS dapat berjalan dengan mandiri dan tidak lagi berharap pada kekuatan orang lain, terutama Silver Clan yang sudah menjadi partner lama.
Lalu di kubu Silver Clan, kedatangan Djohan kembali disambut hangat oleh semuanya. Sesuai dugaan tidak ada dari mereka yang mengalami luka berat. Hanya Vivian yang belum bisa menggunakan kekuatan Beaters selama beberapa hari karena masih pengaruh gas yang berisi serum penahan sel Beaters dosis tinggi. Lalu Vivian menyeret Djohan menuju ruangan lain, pertama Djohan diancam untuk tidak memberitahu secara detil tentang pertarungannya kepada siapapun.
Lalu yang kedua Vivian memberitahu Djohan cara lain dalam memakai kekuatan Beaters, yaitu dengan cara perubahan armored. Di Silver Clan pun hanya Solo dan Lio yang tidak bisa menggunakannya, alasan pertama karena Solo bukanlah orang yang suka bertarung apalagi menggunakan kekuatan Beaters. Dan alasan kedua karena Lio masihlah remaja, ia tidak akan sanggup menggunakan kekuatan Beaters dalam mode armored dikarenakan mode ini menguras stamina dan tenaga yang sangat besar.
Entah apa yang ada di dalam benak Vivian hingga ia memberitahu Djohan hal itu dalam waktu dekat, di mana Djohan sendiri belum mampu memaksimalkan kekuatan Beaters dan keburu disuntikan serum penekan. Namun Vivian sangat yakin mereka akan membutuhkan kekuatan Djohan tuk kedepannnya. Tentu saja Vivian melimpahkan semuanya pada Sterling, mereka berdua sudah terbiasa melakukan latihan bersama.
Tiga minggu kemudain, status kapten tim 10 masih menghilang. Anehnya sang kapten terlihat masuk ke dalam server BASS beberapa hari setelah kabar kehilangannya, tuk hal lainnya belum ada kabar lanjutan. Selain itu angin segar berhembus di tim 13, di mana Gareth dan kapten Vela sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Setelah Gareth melalui operasi yang melelahkan dengan pemasangan besi-besi dikakinya agar dapat berjalan secara normal tanpa menggunakan kursi roda. Lalu kapten Vela yang dikenakan helm khusus untuk menjaga kepalanya. Namun keduanya belum boleh kembali ke kantor untuk melaksanakan tugas.
“Cih! Kaki sialan!” Gareth dengan kesal menghentak kakinya, rasa ngilu masih ia rasakan. Kakinya penuh luka bekas operasi, penyembuhannya memang di luar dugaan karena semenjak pemasangan besi-besi itu Gareth dapat langsung berjalan menyesuaikan dirinya, biasanya butuh waktu berbulan-bulan pasca operasi di mana seseorang tersebut dapat berjalan.
Gareth masih tinggal bersama orang tuanya, kediaman mereka juga masih berada di sektor 13. Ayah Gareth merupakan petinggi kepolisian, makanya tidak heran Gareth dapat masuk ke tim khusus BASS. Rumah mereka tidak terlalu besar meskipun memiliki jabatan, hanya dua lantai dan halaman yang luas. Gareth anak ketiga dari tiga bersaudara, kedua kakaknya adalah perempuan dan sudah menikah. Ikut dengan para suami mereka.
Dua buah mobil sedan terlihat terparkir di depan rumah Gareth. Ia dapat melihatnya karena sedang berada di halaman. Dua mobil ini tidak asing baginya, rasanya mobil ini pasti dari kantor BASS. Benar saja, ternyata perwakilan dari BASS yang datang lengkap dengan setelan jas nya yang rapih. Sebelum ibunya membukakan pintu, Gareth sudah menyusulnya tuk membukakan pintu untuk mereka.
“Kalian orang BASS kan? Ada perlu apa? apa aku akhirnya dipecat?” tanya Gareth bertubi-tubi
“Tidak, justru kami ingin menambah orang di saat seperti ini. Kami ingin membicarakan sesuatu, apa kami boleh masuk?”
“Hmm…, baiklah,” dua orang tersebut dipersilahkan masuk
Mereka membawa sebuah berkas yang tersusun rapih dalam sebuah map, Gareth dipersilahkan membacanya sambil dijelaskan oleh orang BASS. Berkas tersebut berisi program penguatan member BASS baik yang sudah aktif menjalankan misi ataupun trainee yang masih diberikan pelatihan. Program tersebut diberikan nama “MECHANISM”, program penguatan yang dibantu dengan alat-alat berteknologi tinggi. Dan Gareth termasuk yang dipilih untuk mengikuti program ini.
Gareth membaca berkasnya, selain namanya ada juga nama kapten Vela di sana, lalu kapten tim 10, Davies, dan beberapa nama lainnya.
“Kapan dimulainya program ini?”
“Secepatnya, program ini masih bersifat prototype, dikarenakan pengerjaannya yang terburu-buru. Tetapi alat-alatnya sudah dipersiapkan jauh sebelumnya, dan dibutuhkan personil BASS untuk mengetesnya.”
“Hmm, baiklah. Saya persiapkan diri terlebih dahulu, setelah itu kita berangkat.”
Sementara itu Djohan sudah memulai latihannya, diruangan bawah tanah tempat biasanya ia berlatih dengan Sterling. Pada awalnya latihan berjalan normal dan tanpa gangguan, namun semuanya berubah buruk ketika secara tiba-tiba Djohan dirasuki oleh seseorang pada saat latihan meditasi membentuk fokus.
“Haha….,” Djohan tertawa dengan suara yang berat.
“Djohan?” tanya Sterling.
“Djohan? Ah dia sedang tertidur, terima kasih karena dengan meditasi yang ia lakukan. Aku bisa keluar.”
Djohan berubah, kedua tangannya menjadi bentuk Beaters.
“Allison kah? Sudah matipun kau masih saja menyusahkan!” Djohan sudah menceritakannya kepada Sterling, saat sosok Allison secara aneh muncul terus dihadapannya. Semua ini terjadi akibat Djohan yang memakan Beat milik Allison, mengakibatkan semua memori Allison masuk ke dalam pikiran Djohan.
“Hanya bisa merubah kedua tangannya saja? Aku tidak percaya dikalahkan anak tolol seperti ini.”
Pertarungan tidak bisa dihindari, walaupun mereka bertarung di bawah tanah. Tetapi getarannya begitu kuat sehingga terasa sampai lantai atas, tempat para pelanggan menikmati sajian makanan dan minuman.
“Gempa bumi?” tanya seorang pelanggannya saat merasakan getaran cukup kuat.
“Tidak…tidak…kebetulan kami sedang memperbaiki pipa saluran, maaf menganggu kenyaman anda,” dengan senyumnya yang manis Solo berhasil meluluhkan pelanggannya itu. Lalu ia berjalan ke meja bartender tempat Gonzalo berada. “akan kupatahkan kepala mereka berdua setelah selesai latihan! Lihat saja!” Gonzalo hanya tersenyum mendengarnya.
Absennya tim 13 ternyata memberikan dampak yang cukup besar, kasus orang hilang mengalami tren kenaikan belum lagi hilangnya peran Allison membuat gangster dan mafia kecil seringkali berbuat onar. Salah satu yang cukup naik pamor adalah grup “Purple Line”, grup ini sebenarnya masih di bawah kendali Allison. Tetapi semenjak Allison tewas grup ini seakan-akan bebas dan kembali menjalankan bisnis kejinya dengan semangat.
“Akhirnya kita dapat bergerak dengan leluasa setelah kematian Allison…,” kata seseorang dengan balutan jas berwarna hitam dengan dua garis ungu di sebelah kanannya. “berkat video yang tersebar itu polisi lokal terlalu sibuk mengurusi kasus monster itu dibandingkan kita, inilah kesempatan kita…untuk maju!” diiringi dengan sorak sorai para anggota grup ini.
Quote:
Penyerbuan telah selesai dilakukan, sehari setelahnya diadakan rapat khusus yang melibatkan semua kapten BASS. Rapat ini membahas langkah-langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan, terutama dalam hal persenjataan. Setelah beberapa misi memang disimpulkan kemampuan BASS masih di level terendah, dikarenakan mereka hanya mampu melawan Beaters non clan. Ditakutkan jika terjadi serangan atau terror dari Beaters dengan level yang lebih tinggi maka tidak ada perlindungan bagi warga kecuali mengandal peran BASS.
Kapten James di sepanjang rapat hanya bisa menundukan kepalanya, kegagalanya mengeksekusi spesimen khusus masih terbayang dalam benaknya. Sebenarnya misi tim 15 dapat dikatakan berhasil, menghancurkan pabrik penghasil tentunya lebih baik dibandingkan hanya kehilangan satu spesimen. Tetapi kapten James masih merasa terbebani, belum lagi hal mengejutkan lainnya yaitu hilangnya kapten tim 10 dari rumah sakit tempat ia dirawat. Di rumah sakit itu juga terdapat tim 13 yang masih dalam perawatan.
Rapat ditutup dengan pemberitahuan program penguatan anggota BASS, baik kepada anggota yang sudah turun dilapangan ataupun para trainee yang masih di dalam pusat pelatihan. Ketua BASS ingin program ini dapat berjalan sesuai keinginannya dan mengharapkan dengan adanya program ini BASS dapat berjalan dengan mandiri dan tidak lagi berharap pada kekuatan orang lain, terutama Silver Clan yang sudah menjadi partner lama.
Lalu di kubu Silver Clan, kedatangan Djohan kembali disambut hangat oleh semuanya. Sesuai dugaan tidak ada dari mereka yang mengalami luka berat. Hanya Vivian yang belum bisa menggunakan kekuatan Beaters selama beberapa hari karena masih pengaruh gas yang berisi serum penahan sel Beaters dosis tinggi. Lalu Vivian menyeret Djohan menuju ruangan lain, pertama Djohan diancam untuk tidak memberitahu secara detil tentang pertarungannya kepada siapapun.
Lalu yang kedua Vivian memberitahu Djohan cara lain dalam memakai kekuatan Beaters, yaitu dengan cara perubahan armored. Di Silver Clan pun hanya Solo dan Lio yang tidak bisa menggunakannya, alasan pertama karena Solo bukanlah orang yang suka bertarung apalagi menggunakan kekuatan Beaters. Dan alasan kedua karena Lio masihlah remaja, ia tidak akan sanggup menggunakan kekuatan Beaters dalam mode armored dikarenakan mode ini menguras stamina dan tenaga yang sangat besar.
Entah apa yang ada di dalam benak Vivian hingga ia memberitahu Djohan hal itu dalam waktu dekat, di mana Djohan sendiri belum mampu memaksimalkan kekuatan Beaters dan keburu disuntikan serum penekan. Namun Vivian sangat yakin mereka akan membutuhkan kekuatan Djohan tuk kedepannnya. Tentu saja Vivian melimpahkan semuanya pada Sterling, mereka berdua sudah terbiasa melakukan latihan bersama.
Tiga minggu kemudain, status kapten tim 10 masih menghilang. Anehnya sang kapten terlihat masuk ke dalam server BASS beberapa hari setelah kabar kehilangannya, tuk hal lainnya belum ada kabar lanjutan. Selain itu angin segar berhembus di tim 13, di mana Gareth dan kapten Vela sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Setelah Gareth melalui operasi yang melelahkan dengan pemasangan besi-besi dikakinya agar dapat berjalan secara normal tanpa menggunakan kursi roda. Lalu kapten Vela yang dikenakan helm khusus untuk menjaga kepalanya. Namun keduanya belum boleh kembali ke kantor untuk melaksanakan tugas.
“Cih! Kaki sialan!” Gareth dengan kesal menghentak kakinya, rasa ngilu masih ia rasakan. Kakinya penuh luka bekas operasi, penyembuhannya memang di luar dugaan karena semenjak pemasangan besi-besi itu Gareth dapat langsung berjalan menyesuaikan dirinya, biasanya butuh waktu berbulan-bulan pasca operasi di mana seseorang tersebut dapat berjalan.
Gareth masih tinggal bersama orang tuanya, kediaman mereka juga masih berada di sektor 13. Ayah Gareth merupakan petinggi kepolisian, makanya tidak heran Gareth dapat masuk ke tim khusus BASS. Rumah mereka tidak terlalu besar meskipun memiliki jabatan, hanya dua lantai dan halaman yang luas. Gareth anak ketiga dari tiga bersaudara, kedua kakaknya adalah perempuan dan sudah menikah. Ikut dengan para suami mereka.
Dua buah mobil sedan terlihat terparkir di depan rumah Gareth. Ia dapat melihatnya karena sedang berada di halaman. Dua mobil ini tidak asing baginya, rasanya mobil ini pasti dari kantor BASS. Benar saja, ternyata perwakilan dari BASS yang datang lengkap dengan setelan jas nya yang rapih. Sebelum ibunya membukakan pintu, Gareth sudah menyusulnya tuk membukakan pintu untuk mereka.
“Kalian orang BASS kan? Ada perlu apa? apa aku akhirnya dipecat?” tanya Gareth bertubi-tubi
“Tidak, justru kami ingin menambah orang di saat seperti ini. Kami ingin membicarakan sesuatu, apa kami boleh masuk?”
“Hmm…, baiklah,” dua orang tersebut dipersilahkan masuk
Mereka membawa sebuah berkas yang tersusun rapih dalam sebuah map, Gareth dipersilahkan membacanya sambil dijelaskan oleh orang BASS. Berkas tersebut berisi program penguatan member BASS baik yang sudah aktif menjalankan misi ataupun trainee yang masih diberikan pelatihan. Program tersebut diberikan nama “MECHANISM”, program penguatan yang dibantu dengan alat-alat berteknologi tinggi. Dan Gareth termasuk yang dipilih untuk mengikuti program ini.
Gareth membaca berkasnya, selain namanya ada juga nama kapten Vela di sana, lalu kapten tim 10, Davies, dan beberapa nama lainnya.
“Kapan dimulainya program ini?”
“Secepatnya, program ini masih bersifat prototype, dikarenakan pengerjaannya yang terburu-buru. Tetapi alat-alatnya sudah dipersiapkan jauh sebelumnya, dan dibutuhkan personil BASS untuk mengetesnya.”
“Hmm, baiklah. Saya persiapkan diri terlebih dahulu, setelah itu kita berangkat.”
Sementara itu Djohan sudah memulai latihannya, diruangan bawah tanah tempat biasanya ia berlatih dengan Sterling. Pada awalnya latihan berjalan normal dan tanpa gangguan, namun semuanya berubah buruk ketika secara tiba-tiba Djohan dirasuki oleh seseorang pada saat latihan meditasi membentuk fokus.
“Haha….,” Djohan tertawa dengan suara yang berat.
“Djohan?” tanya Sterling.
“Djohan? Ah dia sedang tertidur, terima kasih karena dengan meditasi yang ia lakukan. Aku bisa keluar.”
Djohan berubah, kedua tangannya menjadi bentuk Beaters.
“Allison kah? Sudah matipun kau masih saja menyusahkan!” Djohan sudah menceritakannya kepada Sterling, saat sosok Allison secara aneh muncul terus dihadapannya. Semua ini terjadi akibat Djohan yang memakan Beat milik Allison, mengakibatkan semua memori Allison masuk ke dalam pikiran Djohan.
“Hanya bisa merubah kedua tangannya saja? Aku tidak percaya dikalahkan anak tolol seperti ini.”
Pertarungan tidak bisa dihindari, walaupun mereka bertarung di bawah tanah. Tetapi getarannya begitu kuat sehingga terasa sampai lantai atas, tempat para pelanggan menikmati sajian makanan dan minuman.
“Gempa bumi?” tanya seorang pelanggannya saat merasakan getaran cukup kuat.
“Tidak…tidak…kebetulan kami sedang memperbaiki pipa saluran, maaf menganggu kenyaman anda,” dengan senyumnya yang manis Solo berhasil meluluhkan pelanggannya itu. Lalu ia berjalan ke meja bartender tempat Gonzalo berada. “akan kupatahkan kepala mereka berdua setelah selesai latihan! Lihat saja!” Gonzalo hanya tersenyum mendengarnya.
Absennya tim 13 ternyata memberikan dampak yang cukup besar, kasus orang hilang mengalami tren kenaikan belum lagi hilangnya peran Allison membuat gangster dan mafia kecil seringkali berbuat onar. Salah satu yang cukup naik pamor adalah grup “Purple Line”, grup ini sebenarnya masih di bawah kendali Allison. Tetapi semenjak Allison tewas grup ini seakan-akan bebas dan kembali menjalankan bisnis kejinya dengan semangat.
“Akhirnya kita dapat bergerak dengan leluasa setelah kematian Allison…,” kata seseorang dengan balutan jas berwarna hitam dengan dua garis ungu di sebelah kanannya. “berkat video yang tersebar itu polisi lokal terlalu sibuk mengurusi kasus monster itu dibandingkan kita, inilah kesempatan kita…untuk maju!” diiringi dengan sorak sorai para anggota grup ini.
redrices dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
Tutup