Kaskus

Story

MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
Perahu Kertas
Quote:
Diubah oleh MangoBerry 15-02-2021 05:27
anasabilaAvatar border
inginmenghilangAvatar border
inginmenghilang dan anasabila memberi reputasi
2
17.5K
208
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
#208
Lipatan ke-32
14 februari 2018

dua pasang kaki berjalan diatas lantai batu berwarna hitam mengkilap, dikelilingi dengan beberapa lampion yang berpendar hangat diatas kepala mereka. waktu masih menunjukkan sekitar jam 9 malam, belum terlalu larut untuk sebuah makan malam.

"lu harus nonton ulang. kayaknya tadi lu ketiduran deh."

"gua ga pernah ketiduran di dalem bioskop, apalagi nonton Mission Impossible."

"berarti lu kurang nyimak filmnya."

"gua nonton semua, sampe ke hal-hal yang paling detailnya."

"trs kenapa lu bisa lu ga setuju sama gueeee???" tanya Cynthia dengan wajah yang seakan hendak menerkam gua bulat-bulat.

"ya karena menurut gua ngga. masih lebih bagus Ghost Protocol kok."

Cynthia berdeham, "dit... Ghost Protocol emang bagus dan keren parah. Tom Cruise juga lebih ganteng disana."

"terus apa yang bikin Fallout lebih bagus daripada Ghost Protocol??" tanya gua lantang.

"gua bisa sebutin lebih dari 5 alasan, selain jebakan buat mancing kedok double agent FBI-nya."

"uugggh.. itu jebakan paling gampang ditebak. mereka kan suka main topeng-topengan. si Superman-nya aja yang pea." gak ada Superman di series Mission Impossible, cuma artisnya yang main Superman tapi gua ga pernah ingat namanya.

perdebatan ini masih berlangsung sampe gua dan Cynthia berada di depan sebuah restoran kesukaan Cynthia.

"dan ceweknya itu juga cantik buangeeet... eh dit, Pancious dulu ayukk." kata Cynthia menarik-narik lengan panjang kemeja gua.

"katanya lagi diet. tadi sebelum nonton kan uda makan."

Cynthia tersipu malu, "yaa ini kan nyemil doang.."

gua menghela napas dan masuk ke dalam restoran. disana gua cuma memesan menu yang paling murah, pancake dengan satu scoop eskrim vanilla. gua emang ga terlalu suka makanan manis dan kebetulan juga ngga dalam keadaan lapar.

dan Cynthia memesan steak ayam dan milkshake.

"Cyn.. ini siapa yang bayar?" tanya gua berbisik setelah mbak yang catat pesanan pergi.

"elu lah.. lu kan uda kerja." kata Cynthia sambil berlagak jadi nyonya besar.

"gak mau gue. emang lu ga liat itu pesanan lu harganya berapa.."

"heh jangan pelit dong biar rejekinya lancar."

"bayar sendiri-sendiri pokoknya. uda mau imlek juga. angpao lu kan banyak."

"ih kok gitu sih", kata Cynthia sewot. "emang gue doang yang imlekan.. lu kan juga!!"

"gua kan udah kerja. jadi angpaonya ga sebanyak lu. lagian kenapa lu pesen bayi ayam sih. anak ayam aja kecil banget, gimana bayinya."

Cynthia tersenyum mendengar ucapan gua, "ah norak lu mah, makannya pecel mulu sih."

"laen kali klo gua beli pecel, gua ga akan beliin lu lagi." balas gua.

"hehehehe... jangan gitu dong, pak."

"trus katanya nyemil doang. kok pesennya steak?"

"sejak kapan sih lu jadi bawel kayak ibu-ibu ketinggalan diskon hari raya?" sindir Cynthia.

setelah menunggu sambil ngobrol ringan, akhirnya pesanan kami datang. Cynthia sempat menawarkan makanannya ke gua untuk dicoba tapi gua menolak. sebaliknya, Cynthia yang nyomot-nyomot makanan gua padahal ga gua tawarin sama sekali.

di tengah makan malam kami, hp gua berdering menandakan adanya pesan masuk. gua pun mengambil hp gua dan melihat bahwa pesan tersebut dari pak Rama, manajer gua di kantor.

dit. besok sebelum jam kantor, kita ketemu di ruangan meeting 2 ya. saya baru dapat laporan dari audit pusat.

gua merasa pekerjaan gua selama ini tidak ada yang salah. sekalipun ada yang salah, ga mungkin kesalahan fatal.

mungkin cuma pengen ngomongin performa gua yang terlalu bagus, gua menghibur diri dalam hati.

Cynthia pun merebut hp gua sebelum gua membalas pesan dari pak Rama.

"ga boleh mainan hp, kalau lagi nge-date sama gue."

"Cyn, itu bos gue.. kerjaan bukan maenan." balas gua sambil meraih tangan Cynthia yang menggenggam hp gua.

"ah bohong. paling dari cewe cakep di kantor kan..." kata Cynthia sambil melihat isi hp gua.

gua pun membiarkan Cynthia karena gua ga mau jadi perhatian orang sekitar karena terlalu ribut. setelah beberapa detik Cynthia scroll daftar pesan di hp gua, dia pun mengembalikan hp gua.

"kenapa lu pin chat sama gua?" tanya Cynthia dengan ekspresi wajah datar.

"ya kenapa ngga. toh gua jg paling sering chatting sama lu."

Cynthia menunduk sedikit, "gua sih senang kalau lu ada inisiatif begitu walaupun sepele. tapi..."

gua menunggu Cynthia menyelesaikan pertanyaannya, "tapi apa?"

"apa lu gatau cara nulis nama gua? kenapa nama gua di simpen SINTIA?!!!"

"loh nama lu kan emang sintia..."

"C-Y-N-T-H-I-A. BUKAN SINTIA!!!" Cynthia mengeja namanya dengan wajah geram yang menggemaskan.

"ah sama aja dibacanya sintia."

"sini hpnya!"

Cynthia pun mengambil hp gua lagi dan mengganti nama contactnya menjadi 'Cynthia cantik bolobolo' dengan tambahan emoticon kucing dan emoticon kiss.

gua pun tertawa melihat nama baru Cynthia di hp gua, "alay banget sih lo."

"biarin." kata Cynthia belaga jutek sambil meminum milkshakenya.

gua pun cuma bisa geleng-geleng melihat tingkah kekanakan Cynthia. walaupun dia udah semester akhir di kampusnya, tetapi sifatnya emang ga pernah bisa berubah. sifat kekanakannya yang terkadang bikin gua nyaman ketika dia ada di dekat gua. Cynthia memang seorang wanita yang sangat spesial. setidaknya bagi gua.

setelah tagihan makanan kami datang, Cynthia pun kabur keluar restoran dan menunggu di depan restoran sambil tersenyum dan melipat tangannya. gua cuma bisa ketawa dan dengan berat hati membayar makanan Cynthia yang harganya dua kali lipat dari pesanan gua.

yah, seengganya gua tau kalau bayi ayam ternyata ga kecil-kecil amat.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.