beqichotAvatar border
TS
beqichot
SANG PAMOMONG
PROLOG

Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG.
MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh.
Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH.
Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi.
Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas.
Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya.
Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir.
Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong.
Semoga bisa menghibur para reader semua.







Part 1.

Hai...kenalkan, namaku Bayu Satriaji (nama samaran ya..).
Aku biasa dipanggil Aji...
Kadang ada juga yang memanggilku Bayu.
Aku cuma seorang mahasiswa semester 1 yang biasa saja.
Ga ada yang istimewa denganku. Tinggiku cuma 168 cm, dengan berat badan 65 kg, aku termasuk agak berisi...awas...bukan gemuk ya...emoticon-Big Grin

Aku juga bukan seorang mahasiswa yang sangat pandai, tapi juga ga bodoh-bodoh amat.
Yah...standar lah.
Wajah? Menurutku sih, lumayan ganteng....
Ga tau kalo menurut pendapat orang lain.
Aku kuliah di sebuah kampus Swasta di sebuah kota, dan mengambil jurusan Teknik Sipil.
Wah...pinter dong, kan jurusan Teknik tuh...
Enggak juga sih, kebetulan aja diterima di jurusan itu...

Apalagi ya? Oh...iya, aku tinggal di sebuah kost campuran.
Cowok dan cewek jadi satu kostan...tapi ga satu kamar loh..

Itu aja sih, yang bisa aku deskripsikan tentang diriku.
Pacar...gimana? Punya apa kagak?
Weits....jangan salah bre... Biarpun wajah pas-pasan, aku juga punya julukan yang kupilih sendiri.
Yaitu...jomblo akut....hehe.

Cuma satu yang membedakan aku dengan orang lain... Aku punya anugerah bisa melihat makhluk alam lain.
Sebagian orang bilang, bahwa kemampuan seperti itu adalah kutukan.
Tapi, dari guru ngajiku, aku belajar.bahwa setiap yang kita punya adalah anugerah.
Jadi, kemampuan itu kuanggap sebagai anugerah, bukan kutukan.

Emm...satu lagi, aku mempunyai sosok pendamping, yang selalu mendampingi aku sejak aku bayi.
Dan hanya aku yang bisa melihatnya.
Bahkan seorang teman indigo pun, tidak mampu melihatnya.
Itulah sang Pamomong, yang selalu mengasuhku sejak hari kelahiranku.

Aku menyebutnya Nyi Among. Wujudnya, dalam pandanganku adalah seorang wanita berumur kira-kira 40 tahun, dengan wajah yang ramah, dan selalu melindungiku.

Pernah, saat aku SMA, aku dibully oleh teman-temanku karena anugerah kemampuanku yang menurut mereka aneh.
Aku yang agak pendiam, mandah saja dibully. Sakit sih di hati, tapi karena ga punya kemampuan membalas, ya pasrah saja.
Aku yang menerima perlakuan buruk, tapi yang marah besar adalah Nyi Among.
Dengan marah, Nyi Among menampar teman-teman yang ngebully aku.
Efeknya? Mereka yang ditampar Nyi Among sakit parah sampai ga bisa sekolah.
Sudah dibawa ke rumah sakit, tapi tidak ada tanda-tanda membaik.
Karena kasihan, aku minta Nyi Among untuk memaafkan mereka.
Tadinya Nyi Among tak mau memaafkan, tapi setelah aku desak, dia mau juga mengampuni mereka.
Dan setelah diberi ampun, mereka mendadak sembuh total.

Selain Nyi Among, aku juga dikaruniakan sesosok jin penjaga yang bernama Saloka.
Sesosok jin perempuan juga, yang usianya tampak tak jauh beda denganku.
Wajahnya cantik dan ramah...
Dia selalu ikut kemanapun aku pergi, kecuali mandi dan buang air....emoticon-Ngakak

Nyi Among dan Saloka, berteman baik. Saloka sangat menghormati Nyi Among sebagai PAMOMONGKU.

Hmm...aku rasa itulah sedikit gambaran tentangku.

INDEKS
1.prologue & part 1
2.part 2 : Ospek 1
3part 3; ospek 2
4. part 4
5. part 5: teh Desi
6. part 6
7. part 7: dua cewe
8. part 8: asistensi
9. part 9
10. part 10
11. part 11
12. part 12
13. part 13

MAAF...INDEKS BARU SAMOE FART 13..lanjutan belum dibuat indeks... emoticon-Maaf Agan
Diubah oleh beqichot 14-02-2022 05:17
arinu
Araka
JabLai cOY
JabLai cOY dan 146 lainnya memberi reputasi
141
306.6K
2.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Tampilkan semua post
beqichotAvatar border
TS
beqichot
#755
Part 81
Kehidupan rutin kembali kujalani... Kuliah tentu saja... Dan itu kadang membuatku jenuh. Perlu usaha keras untuk menjaga semangat kuliah.
Ternyata 24 sks itu terasa banget beratnya. Untunglah hanya beberapa yang memiliki tugas banyak. Bayangkan kalo semua penuh tugas...wah..bisa kopyor kepalaku...emoticon-Hammer2

Beberapa kali aku harus ke rumah Firda untuk belajar bersama atau mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Kebetulan, banyak matkul kita ngambil yang sama... Jadi kita bisa belajar bersama.
Dan setiap aku pergi ke rumah Firda buat belajar, aku selalu bilang sama Desi. Desi dengan kedewasaannya tak pernah melarangku. Anehnya...yang ribut malah adiknya. Aneh khan?
Tapi mungkin dia takut kalo kakaknya disakiti hatinya olehku, jadi dia sering protes kalo aku pergi ke rumah Firda.
Tapi Desi selalu bisa meredam emosi Renita. Pokoknya Desi the best lah...

Suatu hari, saat aku pergi ke rumah Firda, ternyata sedang ada saudaranya yang datang. Seorang wanita cantik, dan kelihatannya tajir melintir. Di depan rumah aja kulihat ada mobil mewah. Entah apa merknya...yang kutahu harganya mahal banget tuh mobil.
Ditambah perhiasan yang memenuhi tubuh sintal tantenya Firda.
Umurnya kutaksir sekitar 38 tahunan. Tapi penampilannya, wah...ga kalah sama cewe-cewe teenage dah... Firda aja yang orang tuanya tajir, dandannya biasa aja.
Nah ini tantenya malah ngalahin penampilan Firda ..

"Lo kok ga bilang sih kalo lagi ada sodara yang datang. Gue jadi ga enak hati lah...!" kataku saat kami duduk di teras.
"Emang kenapa? Kita khan mau belajar, ga usah bingung lah...!"
"Gue ga enak aja, takut ganggu. Khan ada tamu keluarga, jadi ga enak...!"
"Udah...cuek aja. Yuk kita mulai belajarnya...!"

Kamipun mulai membahas tentang bahan kuliah yang diberikan dosen tadi, dan mengerjakan beberapa tugas kuliah yang ada.
Sedang kami asyik belajar, tantenya Firda keluar dan menghampiri kami.

"Wah...lagi belajar bersama ya?"
"Iya tante ...!" jawabku.
"Kok masih belajar bersama, kayak anak SD aja...hihi!"
"Ya..biar saling melengkapi saja tante, biar bisa paham!"
"Atau...jangan-jangan kalian pacaran ya?" tanyanya lagi.
"Ah...enggak tante. Kami cuma bersahabat kok... Kebetulan kami satu jurusan dan kenal dari semester 1..!"
"Tante apaan sih... Kita cuma berteman tante...!" kata Firda.
"Hihi...pacaran juga ga papa kok." katanya sambil duduk di dekat kami.

Tantenya Firda ini bernama.Sisil...
Cantik banget lah pokoknya, dan up to date banget.
Bodinya wow... Kulit putih terawat. Walaupun usia sudah hampir kepala 4, tapi ga terlihat ada kerutan di wajahnya.

Walah..kok malah detil banget ya aku merhatiin dia.
Cuma satu yang kurang sreg di hati...ada aura gelap yang terpancar dari tubuhnya. Seolah ada kabut hitam yang melingkupinya.
Ah..sudahlah. Itu bukan urusanku.

"Kalian udah selesai belajarnya?" tanya tante Sisil.
"Belum tante....!" jawab Firda.
"Oke deh...terusin aja, tante masuk.dulu ya?" katanya.
"Silahkan tante...!" sahutku.
Saat aku menatap wajahnya, kulihat dia mengedipkan satu matanya padaku. Atau itu hanya perasaanku saja.
Ah...abaikan saja. Banyak tugas kuliah yang harus diselesaikan.
Kami kembali fokus pada tugas kuliah kami.
Satu jam kemudian, kami selesai mengerjakan tugas, lalu kami duduk-duduk sambil ngobrol kesana kemari.

"Eh...tante kamu kesini sama siapa?" tanyaku kepo.
"Sendirian....!" jawab Firda.
"Lah...suami dan anak-anaknya?"
"Udah meninggal semua... Suaminya kecelakaan, anaknya tenggelam di kolam renang...!"
"Astaghfirullah....kasian banget ya?"ujarku bersimpati.
"Iya... Sekarang dia hidup.sendirian.. Mengurusi perusahaan peninggalan Om, sendirian."
"Wah....punya perusahaan juga ya? Pantes.....!"
"Pantes apa?"
"Pantes tajir melintir...hehe...!"
"Iya, sekarang malah tambah tajir aja. Sejak suami dan anaknya meninggal, perusahaannya tambah maju dan berjaya!"
"Wah....pekerja keras rupanya. Jadi usahanya makin sukses...!"
"Entahlah.... Kadang aku sendiri heran, kok bisa-bisanya usahanya maju pesat, padahal dia ga pernah pegang manajemen lho...!"
'Yah...mungkin emang rejekinya yang lagi lancar aja, jadi setiap.keputusannya membawa kebaikan buat perusahaan!"
"Mungkin juga....!"

Malam makin larut, aku segera pamit pulang.
Saat dalam perjalanan pulang, Zulaikha yang memboncengku memberitahukan sesuatu tentang tante Sisil.

"Wanita tadi punya pesugihan...!"
"Siapa...? Firda?"
"Bukan...tantenya itu tadi...!"
"Ah...jangan bercanda kamu...! Jangan nuduh sembarangan, nanti jatuhnya fitnah lho...!" kataku.
"Emang kamu ga merasakan aura gelapnya tadi?"
"Iya sih..aku rasakan. Kupikir karena dia punya pendamping dengan aura gelap...!"
"Kalo dia ada pendamping, pasti kamu.bisa lihat lah...!"
"Iya juga ya....?"
"Nah...aku tahu kalo aura gelap.itu adalah aura pesugihan. Aku yakin itu...!"
"Ya sudahlah...itu khan urusannya dia. Biarin aja!"

Percakapan kamipun selesai. Kami sampai di kost.
Ada Desi yang duduk di teras kamarku.

'Belum tidur neng?" tanyaku.
"Nungguin Mas pulang dulu... Lagian belum.ngantuk...!"
"Duh...serasa punya istri saja nih.. Ditungguin pulangnya. Yuk bobok...!'
" Ga mau...mesum pikiran mas...! Belum halal mas...!"
"Hehe...bercanda Neng... Bentar ya neng, aku buat kopi dulu. Nanti aku tenenin ngobrol!" kataku sambil membuka pintu kamar.

Desi menggamit lenganku...

"Mas duduk di sini aja. Sini, tasnya aku masukin. Sekalian aku buatin kopi...!"
"Aduh...makasih banget sayang...!"
"Sama-sama Mas...!"


Akhirnya malam itu kami ngobrol sampai larut malam. Tentunya ada sedikit mesra-mesraan...tapi ga usah diceritakan. Kasihan para anggota klub jomblo....emoticon-Ngakak

Jam 12 kamipun masuk ke kamar masing-masing.
Tidur lah...

Esok harinya, kebetulan aku ada kuliah pagi, dan Renita juga. Jadi, ya aku mesti berangkat bareng sama Renita.
Sepanjang jalan, Renita nanya-nanya soal Firda...keponya keluar deh.
Aku jawab aja apa adanya. Belum puas kepoin aku, dia ngajak.sarapan di kantin, aku sih ayok ajah. Lagian belum sarapan juga. Di kantin aku melihat Firda yang lagi sarapan juga.
Kebetulan nih, sekalian aja aku kenalin ma Renita.

"Hai Fir... Sarapan lo?"
"Eh..elo Ji. Iya nih... Sama siapa nih? Gebetan baru?"
"Hush...kenalin ini Renita, adiknya Desi! Ren, ini Firda yang sering aku ceritain!"
"Oh...adiknya Mbak Desi. Calon adik ipar lo donk...!" katanya sambil mengulurkan tangan pada Renita.
"Firda...!" katanya
"Renita..!" sahut Renita sambil menjabat tangan Firda.

Aku dan Renita duduk semeja dengan Firda. Kedua cewe itu cepet sekali akrab... Apalagi kalo ngomongin gosip artis...wah kompak banget mereka.
Aku memperhatikan Firda...wajahnya masih cantik seperti biasa. Tapi aku melihat ada selapis kabut tipis menutupi wajahnya. Kabut yang mengandung aura gelap.
Aku jadi teringat pada cerita Zulaikha semalam, tentang tante Sisil yang punya pesugihan.
Aku jadi parno sendiri, membayangkan bahwa Firda bakal.jadi tumbal.
Aku mencoba menepis pikiran itu. Tapi ga bisa....
Aku memanggil Zulaikha, dan kusuruh dia memperhatikan Firda.

"Wah ..bahaya nih...!" kata Zulaikha.
"Kenapa... Ada yang salah?"
"Firda udah ditandain...!"
"Maksudnya...?"
"Dia sudah diincar sebagai tumbal berikutnya...!" kata Zulaikha.

Jeggeerrrrr......
Bagai petir terdengar di telingaku, bahwa Firda diincar bakal dijadikan tumbal yang berikutnya.
Apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan dia?
sayaitusiapa
sirluciuzenze
santet72
santet72 dan 51 lainnya memberi reputasi
52
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.