Kaskus

Story

MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
Perahu Kertas
Quote:
Diubah oleh MangoBerry 15-02-2021 05:27
anasabilaAvatar border
inginmenghilangAvatar border
inginmenghilang dan anasabila memberi reputasi
2
17.5K
208
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
#205
Lipatan ke-30
jegluk... jegluk...

muka Cynthia yg menggemaskan tampak cemberut sepanjang perjalanan dari rumah ke sekolah.

"ish.. gak bisa pelan-pelan apa."

"eh... jangan gitu. namanya juga bajay ya begini Cyn," tegur gua setelah mendengat keluhan Cynthia yang diucapkan dengan nada tidak sopan.

"lagian kenapa sih lu ga pakai motor aja? jadinya ribet gini deh rambut gue," kata Cynthia sambil merapihkan rambutnya yg berantakan karena guncangan bajay di jalanan ibukota ini.

gua tertawa. "lagian kenapa juga repot-repot dandan begitu coba. orang cuma ke festival. apa jangan-jangan...."

"jangan-jangan apa? emang gua ga bole keliatan cantik?"

"jangan-jangan... mau tebar pesona ke gebetan lu yahh!" goda gua.

"apaan sih.." balas Cynthia jutek.

sehari-hari emang Cynthia selalu diantar pakai mobil sama bokapnya. makanya gua pun maklum kalau dia ga begitu suka naik bajay. kebetulan gw juga lgi malas bawa motor.

"makasih ya pak," kata gua sambil memberikan uang 10 ribuan ke abang bajay yang berhenti tepat di depan sekolah.

sebelum turun dari bajay, Cynthia celingak celinguk ke kanan kiri atas bawah depan belakang, dan langsung lari ke arah bayangan pohon besar.

"kenapa sih lu lari-lari?" tanya gua menghampiri Cynthia.

"tengsin lah yaw. princess kyk gue klo keliatan naik bajay, bisa jadi gosip 1 sekolah."

ngga kok, dia ga terlalu tenar juga di sekolahnya. emang ni bocah suka berlebihan aja.

"tengil lu ah.. yuk lgs masuk aja." gua berjalan ke arah gerbang sekolah yang dipenuhi orang-orang yang juga mau masuk ke acara festival.

Cynthia mengejar gua dari belakang. "awas aja lu kalo ajak gua jalan-jalan naik bajay lagi."

"tenang aja Cynthia.. gua jg gak ada rencana ajak lu jalan-jalan kok."

"heh!" Cynthia mencubit tangan kanan gua yang gw balas dengan tawa kecil.

sesampainya di depan gerbang, ada satpam sekolah dan beberapa anggota OSIS yang menjual karcis masuk.

Rp. 20.000/person


gua pun memperhatikan tulisan itu sebentar dan langsung sadar kalau Melissa nyatut uang gue! dia jual karcis ke gua 25.000 per orang dan dia untung 10.000!

sialan curut satu itu...

gua dan Cynthia pun masuk ke dalam gerbang sekolah. komplek sekolah ini emang lumayan besar karena terdiri dari 4 gedung, 3 lapangan, 3 kantin dan 1 aula besar. jadi dengan menggunakan area lantai 1 aja, sekolah ini bisa menyelenggarakan acara semeriah ini.

"jadi kita ngapain dulu nih?" tanya Cynthia. mukanya udah ga cemberut lagi walaupun masih agak jutek. ya namanya juga Cynthia, asal liat hal-hal norak kyk acara-acara festival begini, pasti langsung kegirangan.

"kita main itu yuk!" Cynthia memegang lengan gua dan langsung berjalan ke arah area permainan dengan semangat.

gua cm memperhatikan Cynthia main games dari belakang. Cynthia beberapa kali memenangkan permainan tersebut dan mendapatkan hadiah kyk cemilan dan boneka.

"nih pegangin," kata Cynthia, memberikan semua barang-barang tersebut ke gue.

"duhh ngapain sih beginian di ambil juga. ribet banget kita jalan bawa-bawa beginian."

"biarin aja sih! itu tandanya gue hebat main games. emang elu kalah melulu."

"Cyn, lu ga liat apa itu yg main anak SD semua. itu tuh permainan anak-anak Cyn. tadi malah ada yang muji lu 'tante mainnya hebat ya'."

"heh.. gue ga se-tua itu. tua itu mah lu dasar om-om."

gua tertawa, "jadi Cynthia malam ini mau jalan kemana nih sama om?"

"najong."

Cynthia pun berjalan ke arah stand-stand yang menjual barang-barang anak sekolah, seperti pulpen warna warni, ikat rambut yang lucu-lucu dan sebagainya. gua pun cuma mengikuti Cynthia dari belakang sambil makanin cemilan yang Cynthia kasih ke gua karena ribet bawanya.

"dit dit.. yang ini lucu ya. apa yang kelinci aja ya." tanya Cynthia sambil memperlihatkan ikat rambut yang ada hewan-hewannya.

"ada yang babi utan ga? cocok tuh buat elu."

"mana ada. babi hutan mah disini nih." kata Cynthia sambil menunjuk wajah gua.

"grooook.. grooook.." gua menirukan babi utan.

Cynthia tertawa, "hahahaha.. cocok-cocok." sambil mengacungkan jempolnya.

setelah kurang lebih hampir satu jam gue dan Cynthia mengitari area festival sambil saling melempar ejekan, akhirnya kami pun merasa lapar. kami duduk di bangku kantin, tepat di samping panggung aula tempat Cynthia pernah ikut lomba baca cerpen.

"dit beli makanan dong.. gua laper nih."

"mau beli apa nyonya?" tanya gua.

Cynthia celingak celinguk sebentar, melihat-lihat ke arah stand-stand makanan, "tuh beli itu aja tuh enak." Cynthia menunjuk ke arah stand yang menjual nugget goreng, sosis goreng dan kawan-kawan.

"jangan itu Cyn.. itu mahal, gue lgi bokek tau." kata gw agak berbisik.

"udah gppa, itu temen gua kok yg jualan si Mira. bilang aja titipannya Cynthia, dia pasti ngenalin muka lu juga kok."

"yaudah lu tunggu sini yak."

gue pun memesan beberapa nugget stick dan bakso goreng. sambil menunggu, gua memperhatikan suasana sekitar sekolah yang dulu pernah menjadi sekolah gua juga. banyak sekali kenangan-kenangan masa SMA yang terjadi di sekitar tempat gua berdiri saat ini.

akuarium sekolah yang pernah Ale pecahin dengan tidak sengaja sampai beberapa ikan mati, Alex yang kesedak sampai muntah-muntah karena lomba makan, tempat duduk favorit gua dan Agnes kalau Agnes lagi datang ke sekolah gue..

kalo di ingat-ingat, kejadian-kejadian itu baru terjadi 1-2 tahun yang lalu tetapi rasanya udah lama banget.

lamunan gua terpecahkan dengan suara si Mira, penjual nugget, "kak ini pesananya. semuanya jadi 35 ribu kak."

"ohh, iya Mira. ini titipannya si Cynthia, tuh Cynthia lg duduk di bangku kantin."

Mira langsung mengerutkan dahinya, "Cynthia? Cynthia siapa ya?"

dalam hati gua langsung berpikir kalau ini akal-akalnya Cynthia aja. apes banget gue hari ini dikerjain melulu sama dia, batin gua dalam hati.

"jadi semuanya 35 ribu ya kak." si 'Mira' mengulang perkataannya.

"tadi Cynthia bilang, katanya lu temennya dia. nama lu Mira kan?"

si 'Mira' ini semakin bingung, "ngga kak, saya ga kenal yang namanya Cynthia. nama saya juga bukan Mira kak."

"lah terus nama lu siapa dong?" kok gue malah ngajak kenalan si Mira sih.

'Mira' pun makin kebingungan. entah dia bingung atau mau manggil satpam karena gua jajan ga bayar.

"yauda nih." kata gua sambil menyodorkan lembaran terakhir uang di dalam saku gua.

"kembaliannya kak, terimakasih ya kak."

"iyaa sama-sama Mira."

dengan dongkol gua pun berjalan ke tempat duduk Cynthia. tapi anehnya, gua ga liat Cynthia dimanapun. belum lagi keramaian di area kantin bikin gua kesulitan buat mencari keberadaan Cynthia.

gua pun duduk dan memakan jajanan yang baru gua beli barusan. habis uang makan gua selama 3 hari cuma buat jajanan begini...

gua pun menyerah mencari Cynthia dan gua memutuskan buat nunggu dia aja disini.

selang beberapa menit, gua melihat beberapa anak cewek yang berdiri dan berjalan meninggalkan area kantin. gua memperhatikan salah satu perempuan yang sepertinya gue kenal. dan akhirnya gua sadar, kalau cewe itu si cewek berbehel!

gua pun langsung buru-buru buang muka karena malu setelah insiden resleting waktu itu. di sisi lain, gua pengen banget liat wajah manisnya lagi.

"ehmm, adit kan ya?"

jantung gua serasa mau copot. si cewek berbehel datang menghampiri gua. dan dia tau nama gua??

gua langsung pasang tampang biasa aja, "kok tau nama gua? lu siapa ya?"

dia tersenyum dan senyumnya itu manis banget! "pantes lah lu udah ga ingat gua. gua Monic. kita pernah satu TK dulu."

waktu seakan-akan berhenti ketika gua dengar penjelasan darinya. gua benar-benar ga ingat siapa itu Monic.

melihat wajah gua yang kebingungan, Monic pun lanjut menjelaskan, "lu dulu di TK ******** kan? anaknya tante Lely kan?"

semuanya benar. "kok lu bisa tau?"

Monic tertawa kecil, "ya iyalah gue tau. lu itu ga jauh beda dari pas masih TK tau."

gua tiba-tiba teringat dengan foto gua yang gua temukan di dalam gudang, foto bersama seorang anak perempuan yang bernama '-ica'.

dan gua pun juga langsung ingat anak perempuan cengeng yang sering diusilin pas gua masih TK. anak perempuan yang sempat jadi teman gua. anak perempuan yang tiba-tiba pindah sekolah dan gua tangisi berhari-hari karena kehilangan teman.

"lo... Monica?"

"nah akhirnya inget juga lu ya hahaha."

"lu Monica? Monica yang cengeng itu?" tanya gua masih kurang yakin.

Monic mengangguk, "iya. untung ada lu, adit yang galak dan selalu ngomelin anak-anak yang suka usilin gua."

gua diam sebentar. tenggorokan gua seketika seakan ga bisa mengeluarkan kata-kata. bukan karena gua kehabisan hal untuk dikatakan, tetapi karena terlalu banyak yang mau gua katakan.

"lu kesini sama siapa? gue duduk di sini ya. udah lama banget gua mau ketemu sama superhero gua hehehe.."

gua jamin tampang gua pasti bloon banget pas itu. sementara Monic duduk di depan gua, kedua tangan gua sibuk memastikan bahwa resleting gua kali ini udah ketutup.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.