Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

opabaniAvatar border
TS
opabani
Kau dan Secangkir Kopi
Kau dan Secangkir Kopi

Pict : Pinteres


Biarkan mengabu, kenangan yang pernah kita pahat bersama. Pada dinding waktu, pada rongga-rongga sunyi.

"Apakah kau memilih melakukan semua itu?"

Tutur katamu, di sela-sela rinai yang turun senja kala itu. Aku terdiam, secangkir kopi di hadapanku pun tampak sudah mulai lelah, menunggu untuk kujamah.

Kualihkan saja tatap mata ini, jauh kepada jalan di hadapanku, jalan yang sudah mulai basah, jalan yang akan menjadi kenangan.

"Aku mencintaimu, tapi bukan seperti ini caranya."

Kuucap lirih--meski, tatapan mataku tak beranjak dari jalanan basah yang mulai lengang.

Kuhela satu persatu, rasa sakit yang sudah mulai memenuhi dada. Akhirnya, kusentuh juga secangkir kopi yang mulai kehilangan suamnya.

Kau tampak gelisah. Entah apa yang ada di pikiranmu saat itu, menerima segala keputusanku, atau justru jiwamu bergejolak?

Satu kalimat buat hari ini, "lelah". Iya, aku lelah dengan semuanya. Lelah dengan segala macam pesona cintamu yang sudah tak membuatku gebu, cinta yang sudah kehilangan kepayangnya.

"Kau terlalu posesif! Dan aku muak!"

Sudah reda hujan senja ini, jalan masih menyisakan genangnya dan kita, menyisakan kenangan, yang mungkin saja perih jika untuk dikenang.

"Aku pergi."

Usai berucap, aku benar-benar pergi meninggalkannya, bersama sisa kopi yang telah dingin. Kuharap, semuanya akan baik-baik saja, aku pergi dengan sejuta kecewa.

Bincang hati dan akal pikiranku mulai riuh, memenuhi isi kepala. Saat aku mulai beranjak meninggalkanmu senja itu. Tapi, aku sudah memilih jalanku, jalan yang mungkin saja tak mudah--namun, semuanya mesti kulalui.

Lirih tangismu perlahan menghilang seiring langkah kuayun. Aku sudah tak akan pernah lagi untuk kembali, menenangkan setiap isak tangismu, seperti yang sudah-sudah.

Kuatkan hati untuk melaluinya, belajarlah dari kesalahan yang dilakukan. Bukan mencari kambing hitam di setiap pasal yang terjadi.

Apa yang sudah kau lakukan, teramat menyayat. Walau berdalih cinta, tapi bukan seperti itu caranya. Cinta bukan untuk saling mencari kelemahan, jika cinta itu murni, maka kesalahan masa lalu adalah cerita usang dan, tidak akan pernah menjadi bara yang sengaja kau sulut.

Bahagia yang kau cari, bukan berada padaku. Mungkin di hati lain bisa kau semayamkan rasamu.

Tegal 12-02-2021
husnamutia
mls557
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
642
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
PoetryKASKUS Official
6.1KThread5.9KAnggota
Tampilkan semua post
Yudasa98Avatar border
Yudasa98
#2
Keren ini emoticon-Jempol
opabani
opabani memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.