Kaskus

Story

MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
Perahu Kertas
Quote:
Diubah oleh MangoBerry 15-02-2021 05:27
anasabilaAvatar border
inginmenghilangAvatar border
inginmenghilang dan anasabila memberi reputasi
2
17.5K
208
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
MangoBerryAvatar border
TS
MangoBerry
#204
Lipatan ke-29
masih di malam yang sama

sekitar jam 2-3 malam, gw terbangun karena kehausan. suasana rumah udah sepi karena memang jam segini tdk ada siapapun yang masih beraktifitas. gw pun keluar dari kamar dan mengambil segelas air putih.

gua pun duduk di sofa kesukaan gw. terdengar suara hujan yang samar-samar dari depan rumah. pantas aja udara jadi sedikit sejuk dari biasanya. gw memandangi keadaan sekitar ruang tengah rumah ini. walaupun nyokap emang udah lama ga tinggal disini, tapi setelah kepergiannya gua merasa rumah ini semakin sepi.

pintu kamar Melissa terbuka dan gua bisa melihat bayang-bayang tubuh mungil Cynthia keluar darisana. ternyata Cynthia emang menginap hari ini. dia menggunakan piyama Melissa yang dari atas sampai bawah ada gambar bebek kecilnya. walaupun Melissa lebih kecil 1 tahun daripada Cynthia, tapi sifat kekanakan Cynthia yang jauh lbh dominan. yah, sisi dewasa Cynthia hanya akan terlihat di saat yang paling dibutuhkan.

"adit??" tnya Cynthia di tengah kegelapan. ruang tengah ini sebenarnya ga terlalu gelap karena ada 1 lampu kecil yg dibiarkan terus menyala. tetapi kamar Melissa yang gelap total membuat mata Cynthia sulit melihat dan butuh waktu untuk membiasakan matanya.

"bukan grrrr.." balas gw dengan nada suara yang diberat-beratkan.

"KYAAAAAAA!" Cynthia mendadak teriak dan langsung masuk ke kamar.

gua pun terbahak-bahak dan segera menyalakan lampu, "Cynnn. iyalah ini gue. hantunya kan di gedung sekolah bukan disini."

pintu kamar Melissa perlahan terbuka lagi dan Cynthia mengintip dari celah pintu. setelah melihat ruangan tengah yang terang, barulah Cynthia keluar kamar dan mencubit tangan gua.

"jail banget jadi orang!"

"hahahaha.. abisnya lu lucu banget sih."

Cynthia pun mengambil segelas air putih dan meminumnya, "kok lu belum tidur?"

"gua kebangun karena haus", jawab gw sambil membanting tubuh gw lagi ke atas sofa.

"kebangun karena kangen gue kali..." goda Cynthia.

"hmmm.. mungkin kali ya."

Cynthia langsung menghampiri gua, "beneran?"

"ngga ding."

Cynthia cemberut dan duduk di sebelah gua, "kita udah lama banget ga ngobrol berduaan begini ya."

"yahh gak ada yg harus kita obrolin juga Cyn."

"banyak banget yang harus kita obrolin", Cynthia mengkoreksi kata-kata gua.

"contohnya?"

"kita." jawab Cynthia singkat.

gua mengerutkan dahi, "ada masalah apa dengan kita?"

Cynthia menghela napas, "udah beberapa bulan semenjak kepergian mama dit. kita semua berat banget ngelaluin hal itu tapi karena kita sama-sama, kita bisa ceria lagi."

seperti apa yang gw bilang, sisi dewasa Cynthia akan terlihat di saat tertentu saja.

"terus apa hubungannya dengan kita?"

"kita udah melalui banyak hal sama-sama. senang susah kita sama-sama terus."

gw masih menyimak dan berusaha menebak apa yang ingin dibicarakan Cynthia.

"kemana arahnya obrolan kita ini?" tanya gua penuh rasa penasaran dan kebingungan.

gua emang bukan cowo yg harus di berikan predikat sebagai cowo peka. tapi gua tau pembicaraan ini tentang hubungan pribadi gue dan Cynthia yang tak kunjung ada kejelasan.

"gue cuma mau...."

"STOP!" seketika gua menghentikan kalimat Cynthia. gue bukannya gak bisa atau ga mau mendapatkan kejelasan dari gumpalan benang tipis yang rumit ini. gua cuma takut.. takut kalau kenyataannya ga seperti yang gua ingini.

Cynthia mengerutkan dahinya, "apa sih lu stap stop stap stop kyk tukang parkir aja."

"pokoknya stop. gua gak mau denger apa-apa atau bahas apa-apa", kata gw sambil memalingkan wajah ke arah pintu kamar gua karena saat ini gua bener-bener pingin lari dan masuk ke kamar gua yg nyaman.

Cynthia yang 180 derajat berbeda dari gua menepuk bahu gua, "gua sepenuhnya paham tentang perasaan kita masing-masing kok. gue ga perlu omongi itu semua. dan gua tau persis, lu cuma ga pengen kebahagiaan yg sekarang kita rasain berubah, kan?"

gua ga bereaksi apa-apa, mengangguk ngga menggeleng ngga. gua cuma diam seperti patung yang mustahil untuk bergerak.

"gua bahagia dit. hujan gue sudah reda. gua hanya tnggal menunggu pelanginya aja", walaupun gua ga menoleh sedikitpun, gua bisa merasakan hangatnya senyuman Cynthia. senyuman favorit gue. ahhh, alangkah kangennya gua dengan senyuman itu, senyuman yang selalu membuat hari-hari gua jadi lebih mudah untuk dijalani.

"hujan lo juga akan reda. dan gw berharap, ada gua di pelangi lo", kata Cynthia sambil berdiri dan berjalan ke arah kamar Melissa, perlahan menghilang ke dalam gelapnya malam ini.

yah ke balik pintu kamar Melissa sih...

gue ga sepenuhnya mengerti perkataan Cynthia. tapi Cynthia emang selalu tau tentang siapapun, bahkan lebih tau dari diri orang itu sendiri. seperti Cynthia yang selalu paham apa yang sedang gue rasakan.

setidaknya Cynthia bahagia di tengah persoalan yang ga pernah bisa terucap, tetapi terlihat dengan jelas dimanapun gw dan Cynthia sedang bersama.

entah sejak kapan gue jadi sering memikirkan sebuah lagu di saat-saat seperti ini. lagu yang berkaitan dengan kata-kata Cynthia barusan.

and the dreams that you dream of...
dreams really do come true...
Diubah oleh MangoBerry 12-02-2021 05:27
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.