setelah selesai baca apa yang udah gua tulis sebelumnya, gua baru keingat lagi dengan beberapa hal yang beberapa tahun lalu pingin gue tulis tapi.... beberapa udah lupa hehehe.

soal Agnes yahh seperti yang gua katakan, gua tidak akan pernah membahas dia lebih jauh daripada apa yang sudah gua tulis.

soal kakak beradik koplak, gua masih bersahabat baik sama Ale. masih sering kontekan dan gue baru aja ngalahin dia di sebuah permainan yang sekarang ini lagi trend. kedengarannya aneh emang buat sebuah tulisan kuno ini jika mau disesuaikan dengan perkembangan teknologi sekarang.

soal cynthia hmm.. dia adalah alasan gua membuat tulisan ini. jadi kondisi sekarang tidak akan gue ceritakan demi kelangsungan cerita.

dan cewek berbehel! gue lbh baik mulai dari sana aja...

beberapa bulan setelah kepergian mama
(gua agak kurang ingat dengan tepat bulan dan tahunnya)

"GUE BANGKRUT LAGIII", teriakan gua mengisi seluruh ruangan di rumah gua.

Melissa dan Ale cuma bisa tertawa dan Cynthia nyengir-nyengir setelah mengambil uang kertas 5 ribuan terakhir yang gua punya. seluruh tanah dan aset gua pun uda gua jual buat membayar sewa ke 3 orang ini.

beberapa minggu yg lalu, cynthia baru aja membeli sebuah permainan monopoli di toko buku. jadilah dia setiap hari ngajakin gue, Melissa dan abangnya main terus.

awalnya kami agak malas karena udah bosan, "kyk bocah aja lu Cyn mainan monopoli", kata gua.

"ihh seruu.. gue jamin lu ga akan menang sama gua".

akhirnya kita pun setiap malam ngumpul dan main monopoli. dan ternyata benar, gue belum pernah menang satu kalipun. bahkan, gua selalu jadi pemain yang kehabisan harta paling pertama.

setelah itu, gua cm jadi bahan ejekan sambil ngeliatin mereka bertiga main. anehnya, gua enjoy aja setiap hari main walaupun kalah terus. gua ga ingat apa yg terjadi tapi kita berempat jadi sering menghabiskan waktu sama-sama. yah Ale sih sering main sendiri di rumah dan cuma Cynthia aja yang datang ke rumah gua. dia jg beberapa kali nginap dan tidur bareng Melissa.

malam itu yg menang adalah Melissa sementara gua ga berenti diejek karena jadi orang termiskin di atas papan permainan dan di dunia asli.

setelah permainan selesai, Ale pun balik duluan ke rumahnya. mungin malam ini Cynthia mau menginap lagi.

"oh iya. tiket buat festival minggu depan udah bisa dibeli loh. kalian berdua mau beli ga?" tanya Melissa.

festival yang di maksud Melissa adalah acara tahunan yang diadakan sekolah mereka. festival tersebut diadakan malam hari di sekolah.

"males banget.." jawab gua kurang semangat.

"kenapa emang? lagi gak ada duit ya?" tanya Cynthia dengan nada menyindir.

sialan nih bocah, "sekolah kan angker malem-malem. emang lu ga takut apa?"

"angker apaan. orang setiap tahun jg gak ada apa-apa." jawab Cynthia polos.

"serius. gua kan dulu sering kesana malem-malem buat nyari setan. jadi gua tau dimana aja tuh setannya biasa muncul."

"dimana emang?" Cynthia pura-pura bertanya dengan acuh tak acuh tetapi gua tau kalau dia sebenarnya mau tau banget soal yang begini karena dia takut hantu.

"hmmm.." gua bergumam sambil pura-pura berpikir, "dulu sih paling banyak di lantai 3 gedung baru ya. cuma sekarang gak tau mereka udah pindah tongkrongan atau belum."

"loh... kelas gua kan disana." kata Cynthia.

"masa?? wah hati-hati deh luh. emang lu ga pernah denger cewe nangis atau anak lari-lari gitu di kelas?"

gua menahan tawa melihat wajah Cynthia yang mendadak agak pucat, "udah ah lu jahat banget. mana ada hantu cesin di sekolah. adit mah cm mau ngerjain cesin doang." kata Melissa.

"ha.... hahah... tau lu. cuma mau nakutin gue aja kan lu."

"yaudah kalau ga percaya. sebelum kalian tuh gua yg sekolah disana. jadi gua tau banget kalau dulu sekolah kita tuh rumah sakit dan pernah ada yg meninggal gantung diri tepat di ruangan 3 lantai 3 gedung baru."

gua gak tau sejak kapan Cynthia duduk deket banget sama Melissa, "ngga mungkin. gue ga pernah denger tuh cerita begitu", bantah Melissa.

gua cukup heran sama dua anak ini. entah mereka polos atau bodoh ya percaya sama cerita hantu receh kyk gini.

"hahaha... iyah. boong aja lu."

ekspresi Cynthia yang paling lucu kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan hantu. dia sebenarnya takut cuma pura-pura skeptis aja. sayangnya akting Cynthia jelek banget.

"ya mgkin aja sih emang cerita boong ya. tp katanya hantu pasien yang gantung diri itu masih gentayangan di tempat yang sama loh."

"aaawww", Melissa mendadak teriak.

Melissa pun langsung mengelus-elus tangannya karena dicengkram oleh Cynthia. tangan Melissa sampai berbekas merah karena cengkraman Cynthia. gua pun gak bisa lagi menahan tawa.

"Cynthia.. cynthia... masa lu percaya sama cerita gue sih.." kata gw sambil menyeka air mata yg keluar karena tertawa.

"heh lu jahat banget sih. tuh Melissa tangannya sampe merah." balas Cynthia sambil ikutan mengelus tangan Melissa.

"lagian lu percaya aja cerita gue."

"ya siapa tau..." ketus Cynthia.

"jadi lu percaya kalau hantu itu ada di gedung lu, lantai lu dan persis di ruangan kelas lu??" tanya gw sambil terbahak-bahak.

Melissa pun cm bisa menggeleng-geleng sambil tersenyum kecil.

"gue gak mau tau. lu harus ikut dan beliin gua karcis." kata Cynthia dengan nada bicara yang menggemaskan.

"loh kok jadi gue?"

"yang kalah harus lakuin yang menang minta loh jangan lupa.."

"yang menang kan Mel...."

"iya dit. lu harus ikut dan beliin cesin karcisnya." potong Melissa. ternyata emang mereka dua bersekongkol bikin hidup gua semakin berat.

"iya deh iya..." gw langsung patuh karena peraturan permainan yang udah kami sepakati.

gua emang kere di permainan dan dunia asli, tapi gw adalah lelaki yang akan selalu bertanggung jawab dan memegang janjinya.