Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan alasan pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Pemerintah sendiri memberikan suntikan modal negara ke BPUI sebesar Rp 20 triliun di tahun ini.

Suahasil mengatakan, pemerintah memberikan PMN ke BPUI untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpa Jiwasraya. Menurutnya, jika PMN tersebut diberikan langsung ke Jiwasraya akan habis hanya untuk membayar tunggakan polis.

"Untuk yang BPUI tadi sudah dijelaskan intinya adalah kalau dengan kita melakukan Jiwasraya saja, jadi uang Rp 20 triliun dikasih ke Jiwasraya ya pasti habis untuk bayar-bayar polis, polis-polis yang ingin ditarik," kata Suahasil saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (8/2).

Dia melanjutkan, saat ini pemerintah tengah melakukan program restrukturisasi polis melalui Indonesia Financial Group (IFG) atau BPUI. Sehingga PMN sebesar Rp 20 triliun itu dapat dimaksimalkan melalui unit bisnis IFG Life untuk menjalankan program restrukturisasi polis kepada para nasabah Jiwasraya.

"Polis yang sudah direstrukturisasi lalu dipindahkan ke IFG, maka uang Rp 20 triliun yang maksimal itu kalau diberikan nanti tetap ada di IFG," jelasnya.

"Jadi tidak dipakai untuk bayar-bayar, tidak habis, ini yang kemudian menjadi tugas dari IFG yang tentu kita juga meminta kepada Kementerian BUMN dibuatkan roadmap dan juga KPI sebagai perusahaan asuransi," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pemberian PMN kepada IFG atau BPUI ini sebagai upaya pemerintah meningkatkan kepercayaan masyarakat atau nasabah terhadap produk asuransi milik negara.

Dia menuturkan, pemerintah juga sudah melakukan beberapa hal dalam penyelesaian masalah Jiwasraya. Seperti corporate action, penegakan hukum, dan membangun tingkat kepercayaan publik.

"Ada korporasi baru dibangun, karena kalau tidak semuanya harus dibayar sekarang kita enggak mungkin punya kemampuan. Justru kita membangun confident baru supaya para polis holder atau nasabah baru punya kepercayaan terhadap entitas baru ini," pungkas Sri Mulyani.

sumur bor


_________

NGENTOOT
NEGARA GAGAL
SALAH URUS