extreme78Avatar border
TS
extreme78
Pendiri Pasar Muamalah Depok Zaim Saidi Ditangkap, Pamit dari Medsos
SuaraBogor.id - Zaim Saidi pamit dari media sosial setelah ditanglap oleh Mabes Polri. Pendiri Pasar Muamalah Depok Zaim Saidi ditangkap, Selasa (2/2/2021) kemarin.

Kini Zaim Saidi ditahan di Bareskrim Mabes Polri. Pasar Muamalah Depok bertransaksi keuangan menggunakan dinar, bukan rupiah.

Zaim Saidi pamit di akun instagramnya, @zaim.saidi, Selasa malam kemarin.

"Mohon doa kepada semuanya agar Allah memberikan perlindungan-Nya dan Pertolongan-Nya kepada hambaNya. Dan memberikan kebenaran sebagai kebenaran. La haula wala quwwata illa billah. Hasbunallah wa nikmal wakil. Aamiin ya Robbal Alamin... Saya harus pamit dalam segala bentuk komunikasi pada semua mulai malam ini. Ini terakhir saya ada akses berkomunikasi. La ilaha ilallah Muhammad Rasulallah," tulis Zaim Saidi.

Penangkapan Zaim Saidi dilakukan, Selasa (2/2/2021). Penangkapan Zaim Saidi dikonfirmasi Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono.

"Iya benar," kata Rusdi Harton, Rabu (3/2/2021) pagi.

Pasar Muamalah Depok transaksi pakai dinar dan dirham, ini membuat heboh. Pasar itu merupakan Pasar Muamalah yang berlokasi di Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

Jadi perbincangan Pasar Muamalah Depok ini disebabkan transaksi jual belinya berbeda dengan pasar-pasar lainnya, sebab tidak menggunakan rupiah.

Usut punya usut, Pasar Muamalah itu sudah berdiri lama.
Sebab, dari hasil penelusuran Suarabogor.id, sudah ada akun YouTube, Arsip Nusantara yang menayangkan langsung proses jual belinya satu tahun lalu.

Dikutip dari akun YouTube Arsip Nusantara Kamis (28/1/2021), Pasar Muamalah itu melakukan transaksi jual beli sesuai ajaran Nabi jaman dahulu.

Di pasar itu juga lapaknya diketahui tidak ada sewa tempat untuk lapak, pun juga siapa pun yang datang terlebih dahulu berhak mendapatkan lapak yang terbaik.

Dilihat dari akun YouTube Arsip Nusantara, pasar itu juga melakukan penjualan berupa makanan, sendal dan yang lainnya.

Di pasar itu juga mengharamkan riba dan kecurangan, bahkan ada juga seorang pengawasnya bernama Mustasib

Sekedar diketahui, dinar merupakan koin emas 4,25 gram 22 karat. Sefangkan dirham yakni koin perak murni 2,99 gram.

Lurah Tanah Baru Zakky Fauzan membenarkan praktik transaksi itu. Dia sudah mengirimkan perangkat kelurahan ke sana. Menurut dia transaksi itu tidak berizin.

Pasar Muamalah beroperasi tiap hari Minggu di pekan kedua dan empat. Pasar Muamalah dibuka di sebuah ruko milik seorang warga bernama Zaim (60) dan beroperasi mulai pukul 7.00-11.00 WIB.

https://bogor.suara.com/read/2021/02...-medsos?page=2

Waria adalah kewanitaan prilakunya tapi fisiknya jelas2 lelaki.
Hidup mereka serba bingung.
Mau kencing duduk layaknya wanita yaa punya barang kagak lepeh tapi memanjang.
Waria pun terkadang bingung ingin masuk toilet.
Masuk toilet pria segan tapi masuk toilet wanita bakal di usir.

Inilah gambaran arab wanabe...
Tutur bahasa dan kelakuan kearab2an bahkan fashion dan gaya hidup pun niru arab.
Namun mereka jelas2 bukan orang arab dan mungkin orang arab pun tidak menganggap mereka bagian dari suku arab.
Lalu dimana kebanggan kalian menjadi arab wanabe.

Sesungguhnya orang2 macam waria dan arab wanabe ini adalah orang2 yg kehilangan jati diri dan kemaluan menjadi manusiaemoticon-Traveller
coffeelogic
enaknyakerja
viniest
viniest dan 55 lainnya memberi reputasi
50
8.1K
152
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
QuadpixelAvatar border
Quadpixel
#1
Quote:


koin time zone itu cuma sekedar alat untuk mempermudah pencatatan transaksi di lokasi time zone, jadi ga ada nilainya, nilainya sama persis dengan rupiah / saldo yang diisikan
Sama seperti kartu e money yang bisa diisi dengan saldo rupiah dan hanya berfungsi sebagai alat bantu saja

Dinar dan dirham itu beda, karena teorinya lebih mirip mata uang tersendiri, dengan nilai tukar sebesar harga pasar + biaya produksi
Jadi misal dinar itu pasti terbuat dari emas dengan berat "standard" (tapi tidak satu versi, ada yg bilang 4,45 gr, ada yang bilang 4,25 gr)
Nilai tukar / kurs dinar bisa naik turun, tergantung berapa harga per gram emas, dan berapa biaya produksi yang dikenakan produsennya

Dinar dan dirham juga tidak bisa dibilang alat barter, karena faktor biaya produksi, sehingga nilai dinar/dirham tidak sama dengan harga bahan bakunya (dinar = emas, dirham = perak)
Sedangkan barter itu seharusnya murni tukar menukar berdasar nilai barang yang dipertukarkan

1stroland
nowbitool
hunterzuz89
hunterzuz89 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.