Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Susu.BahenolAvatar border
TS
Susu.Bahenol
Ratusan Hotel di Yogya Gulung Tikar, Ada yang Mulai Dijual
Ratusan Hotel di Yogya Gulung Tikar, Ada yang Mulai Dijual


Ratusan hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kesulitan ekonomi dan bahkan sudah mengalami kebangkrutan. Sebagai daerah wisata, Yogyakarta terkena hantaman keras akibat Covid-19 yang sudah berjalan selama 10 bulan terakhir.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menyebutkan bahwa jumlah hotel yang gulung tikar dari hari ke hari kian bertambah.

"Ada beberapa unit usaha yang mulai tutup. Kemarin data kita 30, sekarang sudah meningkat jadi 50 di DIY per hari ini (Senin 1 Februari) hotel dan resto yang tutup, ini hanya data yang masuk sebagai anggota PHRI DIY, jumlahnya 300-an. Kalau di luar PHRI, bisa dua kali lipat, ratusan," sebut Deddy seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (2/2/2021).

Ratusan hotel masuk ke dalam beberapa kategori, mulai dari kuat, setengah kuat, pingsan, hampir mati dan mati. Kekuatan finansial dari masing-masing unit usaha menjadi penentu.

"Ada kemungkinan hotel dijual, bertahan dengan menjual aset atau istirahat sementara saja. Banyak juga yang menawarkan hotel," papar Deddy.

Tutupnya ratusan hotel itu sebagai dampak pembatasan sosial, dimana ada imbauan masyarakat tidak melakukan mobilitas jika tidak perlu. Sehingga, pendapatan tidak ada karena sebagian besar masyarakat luar daerah tidak memilih berlibur ke Yogyakarta.

"Kenapa tutup? Hotel dan resto nggak kuat lagi bayar operasionalnya, listrik tetap, bayar karyawan, BPJS tetap jalan, pajak juga jalan. Argo berputar, tapi pemasukan nggak ada," kata Deddy.

Selain kewajiban yang tetap jalan, sebagian besar hotel juga sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai apa yang diminta pemerintah, baik pusat maupun daerah. Misalnya sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

"Jadi kelihatannya apa gunanya mendapatkan itu, sementara kran kita dimatikan. Karena sektor pariwisata mobilitas pergerakan manusia, kalau pergerakan dihentikan harusnya ada solusi relaksasi, ini yang kita rasakan," katanya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, tingkat penghunian kamar hotel di Provinsi DI Yogyakarta mencapai rata-rata 45 persen pada bulan Desember 2020, turun 27,12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan tingkat hunian hotel itu merupakan yang ketiga terbesar di Indonesia setelah Bali, dan hotel-hotel di Kepulauan Riau.

https://travel.detik.com/travel-news...240.1579675154


Sebaiknya tuh hotel-hotel disewa sama pemda untuk dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona trus pegawai hotelnya dijadikan Nakes Darurat juga

emoticon-Shakehand2 emoticon-Shakehand2 emoticon-Shakehand2


davecchio
Bgssusanto88
Bgssusanto88 dan davecchio memberi reputasi
2
2.1K
35
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
omxcabulAvatar border
omxcabul
#4
Duh hotel2 kenangan gw jgn tutup dong..
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.