Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Usai Komentari soal Abu Janda, Akun Twitter Alissa Wahid "Diserang"
Usai Komentari soal Abu Janda, Akun Twitter Alissa Wahid "Diserang"
JAKARTA - Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama, Alissa Wahid, menyadari dirinya "diserang" di dunia maya oleh akun Twitter yang diduga berlawan dengan dirinya. Hal itu setelah Alissa Wahid menyampaikan pandangannya soal Permadi Arya alias Abu Janda.

Putri Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyebut, perilaku Abu Janda berlawanan dengan prinsip Aswaja (ahli sunnah wal jamaah) NU. Abu Janda yang merupakan kader Banser dilaporkan ke polisi terkait cuitannya soal "Islam arogan" dan cuitannya ke mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, yang diduga mengandung rasisme.

"Kemarin setelah pernyataan di CNN Indonesia, langsung ada yg mention saya, semacam menyuruh saya siap-siap menghadapi pasukan Permadi. Sekarang baru ngeh Wajah tersenyum dengan mulut terbuka dan mata bahagia," tulis Alissa melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid, seperti dikutip pada Selasa (2/2/2021).

Akun-akun diduga pendukung Abu Janda berdatangan dan memberikan komentar ke akun Alissa Wahid. Meski begitu, ia mengaku, sudah biasa mengalami hal seperti itu.

Cuitannya tersebut termuat dalam sebuah utas. Dalam utas itu, Alissa menyebut telah beberapa kali mengalami hal seperti itu. Ia mencontohkan kejadian saat dirinya membela musala di Tumaluntung, Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Saat itu, ia mengaku diprotes oleh masyarakat kristen.

"Tapi ya, saya berkali2 mengalami, kalau kita berdiri di atas prinsip, akan selalu begini. Waktu bela mushola di Tumaluntung, banyak orang Kristen ngamuk2 ke saya, mengatakan saya tdk pernah belain gereja2 yg ditindas selama ini," tulisnya.

Ia juga menulis, sewaktu mengingatkan kejadian MIT Sigi bukanlah serangan kepada kelompok Kristen karena korbannya macam-macam agama, kembali banyak orang Kristen marah-marah.

https://nasional.okezone.com/read/20...wahid-diserang

Wadaw.... emoticon-Traveller

Quote:
Diubah oleh LordFaries3.0 02-02-2021 04:25
scorpiolama
Bgssusanto88
the.commandos
the.commandos dan 4 lainnya memberi reputasi
5
4.1K
73
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
laziale.idAvatar border
laziale.id
#7
OMONG KOSONG jika rombongan buzzeRp seperti Permadi itu untuk mengimbangi permainan "politik identitas" saat Pilpres atau Pilkada DKI. Mereka justru bagian dari menguatnya politik identitas.

Buktinya, ya Jokowi-Ma'ruf. Kecuali Anda percaya Ma'ruf Amin digandeng sebagai wapres karena kompetensinya menguasai teknologi penginderaan luar angkasa dan fisika kuantum.

Kalau mau counter politik identitas, yang dibahas seharusnya ya public policy. Jika muncul masalah minoritas, tekanannya diarahkan pada tanggung jawab negara. Pada kekuasaan agar mencabut SKB menteri soal rumah ibadah, atau kecaman keras pada polisi yang dalam banyak kasus membiarkan berbagai persekusi dengan alasan "kurang personel", tapi di sisi bisa melakukan penangkapan massal pada warga Papua yang berunjuk rasa.

Kalau serius mau mendidik publik tentang pluralisme, desak negara mereformasi perizinan televisi agar tidak dikuasai oligarki dan agar kontennya bisa beragam. Tak hanya untuk agenda komersial dan politik partisan.

Yang dibela tak hanya Ahok sebagai korban pasal penistaan agama, tapi ikut mendesak agar pasal karet itu dicabut. Bukan malah ikut menggunakan pasal itu dan mengadukan orang yang mengaku-ngaku mimpi ketemu nabi ke polisi.

BuzzeRp-buzzeRp yang mendaku penjaga pluralisme dan kebhinekaan ini sama omong kosongnya dengan kelompok yang mereka perangi di media sosial, jika sudah menyangkut kebhinekaan masyarakat adat yang digusur proyek-proyek negara dan oligarki bisnis.

Bicara melindungi tradisi "sedekah laut" dari ancaman pengkafiran kelompok intoleran, tapi di saat yang sama mereka jadi buzzeRp proyek reklamasi.

Ritual sedekah laut apa yang mau dilindungi kalau besok nelayannya tumpas digusur pembangunan properti?

Sama dengan rezim yang dibelanya, kebhinekaan ala buzzeRp ini hanya jadi olok-olok dalam bentuk blangkon atau pakaian adat, sembari mengabaikan hak-hak masyarakat adat. Bahkan urusan penentuan sendiri hak politik minoritas seperti warga Papua, buzzeRp-buzzeRp ini sama konservatif dan kolotnya.

Bedanya, yang satu mabuk agama, yang ini mabuk nasionalisme.

DL
allhailnetizen
muckyfingers
hhdxt
hhdxt dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.