smersh64Avatar border
TS
smersh64
Bisnis Suami Terimbas Corona Bini Malah Mikir Ke Sana-Sana


PEPATAH witing tresna merga atusan lima, benar-benar dialami Ngadiono, 34, dari Surabaya. Indri, 30, mau dinikahi karena suami masih jaya. Begitu bisnis suami terimbas Corona dan bangkrut, Indri dengan teganya meninggalkan suami untuk menikah dengan Purwadi, 40, yang bebas Covid-19.

Cewek matre atau bau bensin, dalam nilai-nilai lama diterjemahkan dalam pepatah: ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang. Dalam ungkapan kotemporer ada istilah baru: witing tresna merga atusan lima. Maknanya sama, seorang wanita setia pada suami ketika harta masih melimpah. Tapi setelah suami bangkrut karena sesuatu hal lalu ditinggalkan begitu saja dan jatuh pada pelukan lelaki lain.

Indri rupanya termasuk wanita bertipe demikian. Biarpun matanya hitam biasa bukan ijo, tapi gadis dari Surabaya ini nampak sekali matrialiastisnya. Sebetulnya banyak cowok yang kala itu berkontestasi memperebutkannya, tapi begitu dilihat aset pribadinya masih kelas jutaan, langsung semua ditinggalkan.

Begitu ketemu Ngadiono yang tampangnya sangat standar, tapi punya usaha yang maju, Indri tak berkeberatan dilamar dan dijadikan nyonya rumah. Sebab masih bujangan begitu Ngadiono sudah punya rumah dan kendaraan roda empat sekelas Kijang Inova, bukannya minibus roti tawar. Maka ketika ditanting (diuji) mau nggak jadi istrinya, jawab Indri klasik banget, “Saya siap dalam suka dan duka menemanimu, Mas!”

Jadilah Ngadiono menikah malawan Indri. Tiga tahun perkimpoian, dua anak telah lahir sebagai bukti suksesnya kerjasama nirlaba dalam rumahtangga. Tapi di kala usaha Ngadiono sedang menanjak, tiba-tiba wabah Corona menyapa Indonesia sejak Maret 2020. Lama-lama usaha Ngadiono terkena imbasnya, sehingga seluruh karyawannya kemudian terkena PHK dan Ngadiono harus bertahan hidup dengan sisa tabungan yang ada.

Dalam masa pandemi, usaha Ngadiono sama sekali tak bisa bangkit. Dia mencari peluang usaha yang lain belum juga nemu. Bahkan mobil Kijang Inovanya pun kontal, dan kini cukup pakai motor. Indri yang sebelumnya bisa bareng ibu-ibu berpenampilan glamour, sekarang tak mampu lagi beli alat-alat make up mahal. Bedak saja sekarang hanya pakai merk Marks yang harganya murah meriah.

Rupanya Indri tak mau tahu, ada Covid-19 atau tidak, aliran rejeki ke dompetnya harus terus mengalir. Sedangkan kini Ngadiono tak mampu mewujudkannya. Tabungan yang tempo hari masih bernilai ratusan juta, kini tinggal puluhan juta saja. Untuk makan sederhana, paling bisa bertahan beberapa bulan saja.

Bersamaan dengan itu Indri berkenalan dengan cowok parlente, yang kelihatannya juga bonafid. Sifat materialistisnya muncul, karena ketika diajak pacaran oleh Purwadi mau saja, padahal di rumah ada suami dan anak. Dan dia semakin terkiwir-kiwiri pada cowok barunya, karena Purwadi suka memberinya uang dan oleh-oleh katanya buat anak-anak di rumah.

Lama-lama Ngadiono tahu juga bahwa oleh-oleh itu dari cowok simpatisan istrinya. Tentu saja dia marah, sudah ada suami kok mau diajak jalan bareng dengan cowok lain dan diberinya uang. Jangan-jangan itu ada “barter” antara keduanya. Indri dapat benggol, tapi cowoknya dapat pelayanan bonggol. “Kamu melacurkan diri ya?” sergah Ngadiono dengan telaknya.

“Aku nggak sekeji itu Mas. Tapi aku juga nggak tahan kalau hidup nyenen-kemis terus seperti ini. Sedangkan rintisan usahamu yang baru mana? Aku nggak sanggup jika harus mulai dari nol lagi.” Jawab Indri. Dan sejak itu bini Ngadiono ini semakin susah dipegang ekornya, karena sebentar-sebentar pergi bersama doinya.

Sampai pada suatu hari Indri terang-terangan minta cerai pada Ngadiono, dengan catatan hak asuh anak tetap pada ibunya. Alasannya, tak tega melepas kedua anaknya menderita bersama ayahnya. Bayangkan, belum-belum dia sudah ngepal (meramal) bahwa peruntungan Ngadiono terus akan memburuk ke depannnya. Karena istri maunya begitu, ya sudah. Dengan terpaksa Ngadiono mendaftarkan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Surabaya.

Gara-gara Corona, pikiran bini Ngadiono malah jadi ke mana-mana. (JPNN/Gunarso TS)

PARAH LU MBAK INDRI emoticon-Cape d...

SOURCE

INDRI





Konten Sensitif


NGADIONO



PIL INDRI

bambubiru
Soktahuu
scorpiolama
scorpiolama dan 7 lainnya memberi reputasi
6
5.6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
jual.parfum.oriAvatar border
jual.parfum.ori
#15
kasus nya dari surabaya ya? gak heran gan
org surabaya itu keras keras, termasuk soal urusan cinta
kalo ente sebagai suami bisa mengayomi, dijamin bakalan dikasi service lebih sama sang istri, apalagi surabaya, bintang bokep mah kalah deh
tapi kalo sebaliknya, yah siap siap cerai aja
apalagi iklim surabaya itu selalu panas, otak dan hati juga bisa ikutan panas, apalagi ngeliat suami gagal mengayomi, gak peduli karena covid atau apalah
surabaya itu jatim
angka kemiskinan di jatim masih tinggi
jadi mau tak mau mindset n ikah karena harta, susah ditepis, malah dianggap wajar
kalo ente pnya harta, tapi jomblo, datang aja ke jatim atau surabaya, dijamin antri tuh ce ce yg mau jadi bini ente
yg penting mobil mentereng, gak usah pajero lah, rush baru aja udah cukup menggiurkan ce ce jatim kok
apalagi surabaya identik dgn crazh rich suroboyoan, alias banyak org tajir di surabaya
mau gak mau itu mempengaruhi cara orang bercinta di surabaya juga
setulus apapun cinta ente, faktor harta ada didalam pertimbangan
itulah kesan ane soal surabaya
share aja buat kalian yg belum tau atau masih rendah jam terbang dunia percintaan nya


mang.tap
Soktahuu
qavir
qavir dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.