Bedalah antara yg dikasih kepercayaan krn gelar superstar dg yg merintis jadi asisten pelatih, Mou dan Pep aja pernah satu team kepelatihan, belajar banyak dr Cruyff & Rijkaard. Karpet merah terlalu mengistimewakan legend, kesalahan Lampard itu terlalu over-PD dengan kemampuan taktikal tentu juga tau lah asisten tim dibelakangnya Frank.

Jadi kesalahan Frank itu terlalu "newbie" untuk urusan pengalaman jadi pelatih kepala dan tekanan yg dia dapat, salah satu hal yang kurang suka dari Frank "terlalu berani konfrontasi ke media langsung psy war ke pelatih lain". Atau terlalu "besar kepala"juga.

Dari segi "taktik" ada yg bahas salah menempatkan pemain & pemilihan starting yg kurang adil. Tepatnya kejam potensi kesingkir, dapat jatah rotasi aja udah syukur. kesannya gw *bossnya* suka gak suka, pasti banyak yg berontak juga, kalo udah "locker room" jadi masalah biasanya FL kebanyakan diam, bingung mau ngejelasin darimana ke media kalo lihat dari cara ngehandel spt ini, gak yakin ada banyak titel, gw agak skeptis. Tapi juga "agak kecewa" terlalu berani FL ngambil jalan yg seharusnya di pikir matang-matang.

Jadi untuk menyelamatkan "karir" FL secepatnya nyari tim di liga mau ngasih kesempatan "pengembangan diri". Spanyol, Portugal, Italy, Jerman kurang cocok dengan kultur FL, mungkin paling realistis ke Liga Petani, itupun tim Liga 1 mikir2 juga. Atau yang paling ekstrim ya ke liga Scotland coba "Celtic" mau ngasih tempat ke FL. Championship kurang sih untuk sekelas FL, alasannya tim "gak akan main di Eropa" kalopun nekat ke Championship dari segi karir kepelatihan akan ketinggal jauh sama Legenda klub lain.