- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#58
Chapter 38
Darah masih mengucur deras, Li dengan tangannya menggengam lidahnya yang terpotong itu dengan erat. Di luar dugaan tangannya itu mencabut paksa lidah yang tidak berdaya itu. Dirinya hanya tersenyum saja saat melakukannya. Vivian sendiri merasa jijik melihat kelakuan Li yang seperti itu. Namun dalam hitungan detik lidahnya kembali muncul setelah dengan tiba-tiba Li membusungkan dadanya dan keluarlah lidah yang baru. Masih sama dengan permukaan yang tajam.
“Ah…menyenangkan rasanya,” ucap Li merasa lega. “oh iya barusan kau bertanya bukan, harus kujelaskan dari mana?” Vivian tidak menunggu lagi, dirinya langsung menghadapi Li. ekornya yang panjang membuat Li bisa berpindah dengan cepat tanpa harus bergerak dengan kakinya.
“Cih, menyusahkan,” kesal Vivian karena serangannya lagi-lagi gagal. Sesaat ia bergerak, ekor Li juga reflek mencari pagar pembatas terdekat agar dapat berpindah tempat.
“Kami….,” Li mulai menjelaskan asal muasal kekuatannya. “para White Beaters, tidak seperti kalian Silver Clan yang tugasnya masih abu-abu…” Li melanjutkan penjelasannya. “kami diisi oleh orang-orang pintar, penyuka ilmu pengetahuan khususnya di bidang sains. Dan…professor, ketua kami membebaskan anggota untuk melakukan berbagai eksperimen terhadap tubuhnya. Terutama sel Beaters….”
Racun yang diterima oleh Sherlee mulai menjalar ke bagian tubuhnya yang lain, kini ia merasakan kaku di bagian tubuh kanannya. Kapten James mulai kebingungan, di satu sisi ia ingin melawan Li tuk membantu Vivian. Tetapi di satu sisi kondisi Sherlee saat ini sangat lemah, mangsa yang sangat mudah apalagi Li bergerak dinamis dan dapat menggunakan kekuatannya tuk menghilang dari pandangan. Bahkan Vivian pun tidak bisa melacaknya.
“hm…..,” Sherlee menunjuk tombol merah yang tadi ingin ia tekan, nampaknya tombol itu memiliki fungsi yang vital di sistem tabung calon Beaters.
“tombol merah ini?” kapten James meliriknya dengan sangat hati-hati.
Vivian menggunakan kekuatannya tuk membantunya menyerang Li, peluru-peluru tajam berterbangan seraya dengan Vivian menyerang Li.
“Eh…aku belum selesai bercerita,” Li berpindah-pindah sambil menghindari serangan Vivian sebisanya. “celaka….,” cakar Vivian tepat mengenai bagian kanan wajahnya.
“Bagus…,” darah segar masih menempel di jemari milik Vivian.
“Hehe…,” dengan senyuman Li yang seperti seorang maniak. “mata kananku tidak bisa kugerakan, tapi tidak masalah. Serangan seperti ini dapat dengan segera disembuhkan, apalagi aku sudah memodifikasi dna ku sendiri,” lidah milik Li menjulur keluar, memanjang lalu menutupi wajahnya yang terkena serangan Vivian. Setelah lidahnya terlepas dari wajahnya, hal yang mengejutkan terjadi. Wajah yang terluka akibat serangan Vivian mendadak pulih seperti semula.
“Dengan luka seperti tadi, bagiku saja mungkin membutuhkan beberapa menit agar lukanya bisa pulih dengan sempurna. Orang ini…..”
“Tidak usah terkejut seperti itu, aku sudah bilang. Aku sudah memodifikasi tubuhku, dengan memasukan unsur hewan seperti yang sedang kau saksikan,” Li menyerang balik dengan lidahnya yang memanjang. Tidak begitu cepat sehingga Vivian dengan mudah menghindar. “tidak semudah itu,” kali ini ekornya juga ikut memanjang, dengan bagian ujung yang tajam seperti tombak.
Vivian yang sedang melayang di udara menggunakan peluru-peluru tajamnya tuk menyerang ekor Li. Peluru tajam yang mengenai ekor monster jadi-jadian itu berhasil melambatkan serangannya. Sehingga Vivian dapat memeganginya.
“Ke sini kau!” Vivian menarik ekornya sehingga tubuh Li ikut terbawa, namun yang tidak diduga. Ujung ekor Li terbuka, mekar seperti bunga. Lalu sebuah gas tebal berwarna hijau keluar dari ujung ekornya itu. Dengan cepat gas itu mengerumuni Vivian dan mengganggu penglihatannya.
“Maafkan aku Sherlee….,” kapten James tidak bisa lagi hanya menonton saja, ia bergegas menuju ke arah Vivian.
“Gas ini….,” perlahan armor kepala Vivian secara mengejutkan rontok, berjatuhan membuatnya keningnya terlihat. “sial!” menggunakan tangan yang lainnya tuk memutus ekor Li lalu membuangnya jauh.
Kapten James menunggu hingga kepulan gas itu menghilang, sosok Vivian malah terlihat terkujur lemah tidak berdaya. Armor Beaternya pun mulai rontok dari atas. Vivian sama sekali tidka berdaya, wajahnya terlihat lemas.
“Hei! Kamu tidak apa-apa?”
“Awas, Li masih ada disekitarku,” dengan nada yang lirih.
Kapten James dengan sigap mengarahkan pistolnya, tetapi bersamaan dengan gas menghilang sosok Li juga tidak ada.
“Haha! Berhasil lagi!” sosok Li yang tiba-tiba muncul di depan Sherlee.
“Kurang ajar!” kapten James siap menembak, namun bisikan Vivian menghentikannya. “apa maksudmu?”
Li melihat Sherlee yang kini terbujur kaku, sama sekali tidak bisa menggerakan tubuhnya kecuali kedua matanya. Ia belum mencoba racun dilidahnya itu kepada manusia, kini ia mengerti bahwa dosis yang ia tanamkan terlalu kuat bagi manusia biasa.
“Aku sangat paham sekali sebagai White Clan Beaters yang diisi oleh para ilmuwan, tidak mungkin kami menang jika bertarung menggunakan kekuatan fisik kami. Makanya kita lebih sering menggunakan otak.”
Kapten James diam-diam mengambil belati yang berada di sabuk belakangnya, kemudian mengiris telapak tangannya di belakang agar tidak terlihat oleh Li.
“Kami menciptakan serum penahan Beaters, untuk kalian semua gunakan agar tidak memakan manusia. Tidak itu saja, diam-diam kami membuat serum untuk melemahkan sel-sel Beaters juga. Untuk jaga-jaga jikalau kalian para royal mulai menyerang satu sama lain,” Li mulai banyak bicara seakan-akan dirinya sudah memenangkan pertarungan.
“serum itu aku simpan dalam sebuah tabung kecil, saat berubah tadi tabung serum itu kusimpan di dalam ekor. Dan ketika aku meremasnya sedikit dan boom! Jadilah kau yang lemah tadi. ternyata seorang Silver tidak kuat dengan itu, apa mungkin kujual saja kepada para manusia?” Li tertawa terbahak-bahak, Sherlee dalam benaknya ingin sekali menghajar Li yang sekarang yang berdiri didepannya.
Li dengan gayanya yang santai menekan tombol merah yang berada di dekat komputer yang memperlihatkan jalannya sistem tabung calon Beaters. Sempat-sempatnya Li merubah jemarinya terlebih dahulu menjadi jemari manusia hanya untuk menekan tombol merah yang bentuknya bulat.
“Showtime!” tombol merah ditekan, perubahan drastis terjadi pada tabung yang memuat manusia calon Beaters. Mereka bergejolak, cairan pengisi tabung pun naik ke atas. Perlahan habis.
“Apa itu sudah cukup? Kapten James berbisik kepada Vivian yang berada dibelakangnya.
“Belum, sedikit lagi.”
Sebelumnya Vivian menggunakan sebuah jalan pintas untuk melawan serum yang telah masuk ketubuhnya dengan cara meminum darah manusia. Walaupun selnya sudah ditekan, tetapi sel Beaters akan aktif dengan instan jika meminum darah. Cara ini terpaksa Vivian lakukan, jika tidak sudah dipastikan tidak akan ada yang selamat dari tempat ini. Dan sebagai orang yang ditunjuk oleh tuan Stam, Vivian merasa bertanggung jawab penuh tuk membawa pulang semuanya dalam keadaan selamat. Selagi Li berbicara, diam-diam kapten James memberikan darahnya. Vivian tidak tahu apakah cara ini berhasil atau tidak.
Tabung pun terbuka, orang-orang yang berada di dalam pun kebingungan. Li memberikan arahannya.
“Sayang sekali, kalian lahir dalam keadaan premature. Mungkin Beat dalam tubuh kalian belum sepenuhnya berbentuk, tetapi lihatnya dihadapan kalian ada seorang Silver Clan Beaters. Jika kalian berhasil memakan Beat nya, kekuatan besar akan kalian dapatnya. Jadi…., yang terkuat dia yang menang!”
Para Beaters amatir ini mulai bergerak pelan, meskipun belum sepenuhnya mengerti tentang keadaan sekarang.
“Mundurlah….,” ucap Vivian pelan.
Kapten James menoleh sedikit kebelakang, “Astaga….,” Vivian tersenyum dengan senyuman yang mengerikan.
Quote:
Darah masih mengucur deras, Li dengan tangannya menggengam lidahnya yang terpotong itu dengan erat. Di luar dugaan tangannya itu mencabut paksa lidah yang tidak berdaya itu. Dirinya hanya tersenyum saja saat melakukannya. Vivian sendiri merasa jijik melihat kelakuan Li yang seperti itu. Namun dalam hitungan detik lidahnya kembali muncul setelah dengan tiba-tiba Li membusungkan dadanya dan keluarlah lidah yang baru. Masih sama dengan permukaan yang tajam.
“Ah…menyenangkan rasanya,” ucap Li merasa lega. “oh iya barusan kau bertanya bukan, harus kujelaskan dari mana?” Vivian tidak menunggu lagi, dirinya langsung menghadapi Li. ekornya yang panjang membuat Li bisa berpindah dengan cepat tanpa harus bergerak dengan kakinya.
“Cih, menyusahkan,” kesal Vivian karena serangannya lagi-lagi gagal. Sesaat ia bergerak, ekor Li juga reflek mencari pagar pembatas terdekat agar dapat berpindah tempat.
“Kami….,” Li mulai menjelaskan asal muasal kekuatannya. “para White Beaters, tidak seperti kalian Silver Clan yang tugasnya masih abu-abu…” Li melanjutkan penjelasannya. “kami diisi oleh orang-orang pintar, penyuka ilmu pengetahuan khususnya di bidang sains. Dan…professor, ketua kami membebaskan anggota untuk melakukan berbagai eksperimen terhadap tubuhnya. Terutama sel Beaters….”
Racun yang diterima oleh Sherlee mulai menjalar ke bagian tubuhnya yang lain, kini ia merasakan kaku di bagian tubuh kanannya. Kapten James mulai kebingungan, di satu sisi ia ingin melawan Li tuk membantu Vivian. Tetapi di satu sisi kondisi Sherlee saat ini sangat lemah, mangsa yang sangat mudah apalagi Li bergerak dinamis dan dapat menggunakan kekuatannya tuk menghilang dari pandangan. Bahkan Vivian pun tidak bisa melacaknya.
“hm…..,” Sherlee menunjuk tombol merah yang tadi ingin ia tekan, nampaknya tombol itu memiliki fungsi yang vital di sistem tabung calon Beaters.
“tombol merah ini?” kapten James meliriknya dengan sangat hati-hati.
Vivian menggunakan kekuatannya tuk membantunya menyerang Li, peluru-peluru tajam berterbangan seraya dengan Vivian menyerang Li.
“Eh…aku belum selesai bercerita,” Li berpindah-pindah sambil menghindari serangan Vivian sebisanya. “celaka….,” cakar Vivian tepat mengenai bagian kanan wajahnya.
“Bagus…,” darah segar masih menempel di jemari milik Vivian.
“Hehe…,” dengan senyuman Li yang seperti seorang maniak. “mata kananku tidak bisa kugerakan, tapi tidak masalah. Serangan seperti ini dapat dengan segera disembuhkan, apalagi aku sudah memodifikasi dna ku sendiri,” lidah milik Li menjulur keluar, memanjang lalu menutupi wajahnya yang terkena serangan Vivian. Setelah lidahnya terlepas dari wajahnya, hal yang mengejutkan terjadi. Wajah yang terluka akibat serangan Vivian mendadak pulih seperti semula.
“Dengan luka seperti tadi, bagiku saja mungkin membutuhkan beberapa menit agar lukanya bisa pulih dengan sempurna. Orang ini…..”
“Tidak usah terkejut seperti itu, aku sudah bilang. Aku sudah memodifikasi tubuhku, dengan memasukan unsur hewan seperti yang sedang kau saksikan,” Li menyerang balik dengan lidahnya yang memanjang. Tidak begitu cepat sehingga Vivian dengan mudah menghindar. “tidak semudah itu,” kali ini ekornya juga ikut memanjang, dengan bagian ujung yang tajam seperti tombak.
Vivian yang sedang melayang di udara menggunakan peluru-peluru tajamnya tuk menyerang ekor Li. Peluru tajam yang mengenai ekor monster jadi-jadian itu berhasil melambatkan serangannya. Sehingga Vivian dapat memeganginya.
“Ke sini kau!” Vivian menarik ekornya sehingga tubuh Li ikut terbawa, namun yang tidak diduga. Ujung ekor Li terbuka, mekar seperti bunga. Lalu sebuah gas tebal berwarna hijau keluar dari ujung ekornya itu. Dengan cepat gas itu mengerumuni Vivian dan mengganggu penglihatannya.
“Maafkan aku Sherlee….,” kapten James tidak bisa lagi hanya menonton saja, ia bergegas menuju ke arah Vivian.
“Gas ini….,” perlahan armor kepala Vivian secara mengejutkan rontok, berjatuhan membuatnya keningnya terlihat. “sial!” menggunakan tangan yang lainnya tuk memutus ekor Li lalu membuangnya jauh.
Kapten James menunggu hingga kepulan gas itu menghilang, sosok Vivian malah terlihat terkujur lemah tidak berdaya. Armor Beaternya pun mulai rontok dari atas. Vivian sama sekali tidka berdaya, wajahnya terlihat lemas.
“Hei! Kamu tidak apa-apa?”
“Awas, Li masih ada disekitarku,” dengan nada yang lirih.
Kapten James dengan sigap mengarahkan pistolnya, tetapi bersamaan dengan gas menghilang sosok Li juga tidak ada.
“Haha! Berhasil lagi!” sosok Li yang tiba-tiba muncul di depan Sherlee.
“Kurang ajar!” kapten James siap menembak, namun bisikan Vivian menghentikannya. “apa maksudmu?”
Li melihat Sherlee yang kini terbujur kaku, sama sekali tidak bisa menggerakan tubuhnya kecuali kedua matanya. Ia belum mencoba racun dilidahnya itu kepada manusia, kini ia mengerti bahwa dosis yang ia tanamkan terlalu kuat bagi manusia biasa.
“Aku sangat paham sekali sebagai White Clan Beaters yang diisi oleh para ilmuwan, tidak mungkin kami menang jika bertarung menggunakan kekuatan fisik kami. Makanya kita lebih sering menggunakan otak.”
Kapten James diam-diam mengambil belati yang berada di sabuk belakangnya, kemudian mengiris telapak tangannya di belakang agar tidak terlihat oleh Li.
“Kami menciptakan serum penahan Beaters, untuk kalian semua gunakan agar tidak memakan manusia. Tidak itu saja, diam-diam kami membuat serum untuk melemahkan sel-sel Beaters juga. Untuk jaga-jaga jikalau kalian para royal mulai menyerang satu sama lain,” Li mulai banyak bicara seakan-akan dirinya sudah memenangkan pertarungan.
“serum itu aku simpan dalam sebuah tabung kecil, saat berubah tadi tabung serum itu kusimpan di dalam ekor. Dan ketika aku meremasnya sedikit dan boom! Jadilah kau yang lemah tadi. ternyata seorang Silver tidak kuat dengan itu, apa mungkin kujual saja kepada para manusia?” Li tertawa terbahak-bahak, Sherlee dalam benaknya ingin sekali menghajar Li yang sekarang yang berdiri didepannya.
Li dengan gayanya yang santai menekan tombol merah yang berada di dekat komputer yang memperlihatkan jalannya sistem tabung calon Beaters. Sempat-sempatnya Li merubah jemarinya terlebih dahulu menjadi jemari manusia hanya untuk menekan tombol merah yang bentuknya bulat.
“Showtime!” tombol merah ditekan, perubahan drastis terjadi pada tabung yang memuat manusia calon Beaters. Mereka bergejolak, cairan pengisi tabung pun naik ke atas. Perlahan habis.
“Apa itu sudah cukup? Kapten James berbisik kepada Vivian yang berada dibelakangnya.
“Belum, sedikit lagi.”
Sebelumnya Vivian menggunakan sebuah jalan pintas untuk melawan serum yang telah masuk ketubuhnya dengan cara meminum darah manusia. Walaupun selnya sudah ditekan, tetapi sel Beaters akan aktif dengan instan jika meminum darah. Cara ini terpaksa Vivian lakukan, jika tidak sudah dipastikan tidak akan ada yang selamat dari tempat ini. Dan sebagai orang yang ditunjuk oleh tuan Stam, Vivian merasa bertanggung jawab penuh tuk membawa pulang semuanya dalam keadaan selamat. Selagi Li berbicara, diam-diam kapten James memberikan darahnya. Vivian tidak tahu apakah cara ini berhasil atau tidak.
Tabung pun terbuka, orang-orang yang berada di dalam pun kebingungan. Li memberikan arahannya.
“Sayang sekali, kalian lahir dalam keadaan premature. Mungkin Beat dalam tubuh kalian belum sepenuhnya berbentuk, tetapi lihatnya dihadapan kalian ada seorang Silver Clan Beaters. Jika kalian berhasil memakan Beat nya, kekuatan besar akan kalian dapatnya. Jadi…., yang terkuat dia yang menang!”
Para Beaters amatir ini mulai bergerak pelan, meskipun belum sepenuhnya mengerti tentang keadaan sekarang.
“Mundurlah….,” ucap Vivian pelan.
Kapten James menoleh sedikit kebelakang, “Astaga….,” Vivian tersenyum dengan senyuman yang mengerikan.
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas
Tutup