Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, jangan ada di antara kita yang saling mencela satu sama lain. Jangan kita merasa paling baik dibandingkan orang lain. Tak pernah mengaca diri tentang keadaan jiwanya. Bukankah di balik kelebihan seseorang pasti ada kekurangannya pun di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Sejatinya manusia diciptakan dalam bentuk terbaik. Sehebat apapun penemuan seorang ilmuwan tak akan pernah mampu menciptakan sosok manusia dalam artian sebenarnya.

Manusia terlahir dengan segala keanekaragamannya, penuh perbedaan. Baik itu dari struktur wajah, warna kulit, model rambut semuanya pasti ada perbedaan walau sedikit. Mereka yang ditakdirkan untuk lahir secara kembar pun pasti ada bedanya. Ya, begitulah Tuhan membuat skenario kehidupan ini. Perbedaan yang ada mesti menjadi harmoni dalam proses kehidupan di bumi. Bukan malah menjadi persengketaan, saling merendahkan, saling menjelekkan bahkan sampai menghina. Semua itu tidak patut menjadi tradisi dalam hubungan sosial.



Baru-baru ini sebuah akun tiktok menampilkan seorang wanita yang menunjukkan sebuah kelebihan miliknya. Dalam video tersebut ia sedang menampilkan aksi menggeser tempurung lututnya dari tempat semestinya kemudian berubah ke arah kanan betisnya. Unggahan video wanita tersebut sukses membuat ngilu siapapun yang melihatnya. Hebat dan luar biasanya lagi, wanita tersebut tak merasa kesakitan. Bahkan ia menantang bagi warganet yang menyaksikan videonya untuk melakukan hal yang serupa. Setelah aksinya viral, beberapa netizen coba mengomentari dan bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi.

Wah ane yang melihat videonya aja ngilu banget. Belum diketahui pasti mengapa tulang tempurungnya bisa bergeser seperti itu. Apakah memang hal tersebut sebuah kelebihan yang dimilikinya, atau memang bawaan dari lahir. Tentu apapun yang terjadi pada fisik seseorang maka cobalah untuk menghargainya. Sebab itu semua merupakan ciptaan Sang Maha Kuasa.



Video tersebut menjelaskan kepada kita bahwa setiap apapun yang terjadi pada fisik kita, sebaiknya lebih baik disyukuri agar hal itu tak membuat jiwa menjadi depresi karena sebuah kekurangan.

Ref :

Ini dan opini pribadi