Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#2702
BAGIAN 37
MIMPI BURUK YANG BERULANG
part 4


Hayati mengajak Romi untuk melanjutkan permainan cinta nya. Ia sangat bersemangat karena hal itu membuat hatinya menjadi senang dan perlahan menghapus trauma yang dialaminya akibat mimpi buruk yang terus terjadi.

Romi terlihat sangat kelelahan setelah berkali kali menyemburkan cairan cintanya. Ia seakan akan diperas oleh Hayati sampai kering. Hingga suatu ketika, Romi pun menyerah terhadap Hayati. Ia tergolek lemas diatas ranjang yang kini sudah tak karuan.

"Cukup Bude! aku udah gak sanggup lagi...aku menyerah" keluh Romi sambil memegangi tongkat riangnya.

"Oalah...maafin aku Rom, aku terlalu bersemangat"

"Gila nih Bude, udah tua tapi nafsunya gede"

"Yeaaay umur boleh tua tapi semua barangku masih muda hihihihi"

"Njiiir!! Gak kebayang kalo aku maen sama Bude pas Bude masih jadi kunti, pasti nyeremin ya?"

"Ya enggak lah Rom, aku bisa jadi cewek cantik...lagian aku tuh kunti sakti kali"

"Syukurnya sekarang Bude udah jadi orang lagi, aku senang Bude"

"Aku juga Rom, udah lama banget aku gak ngerasain dijamah sala lelaki"

Romi mencium kening Hayati sambil kembali memeluknya. Akhirnya mereka tertidur karena tak kuat menahan lelah setelah bermain cinta selama berjam jam dan tanpa henti.

Hayati bisa tidur dengan nyenyak. Ia tak mengalami mimpi buruk kembali setelah bermain dengan Romi. Perbuatan ini adalah dosa besar, tapi Hayati tidak mempedulikannya. Ia lebih memilih untuk tidak membodohi hati kecilnya lagi.

Pagi telah tiba, sinar mentari pagi menerpa wajah Hayati yang tengah tidur dengan penuh kedamaian. Ia pun terbengun karena terpaan sinar itu yang membuat matanya silau. Hayati membuka selimut, ternyata ada tangan Romi yang masih meingkar di perutnya. Ia kemudian mebalikan badan hingga berhadapan dengan Romi yang masih tidur.

"Oh...keponakanku yang kurang ajar!! Kamu kok ganteng banget sih kalo lagi bobok...aku makin suka deh sama kamu hihihihi" gumam Hayati sambi mencium Romi.

Akan tetapi ketika Hayati mencium Romi, ia merasakan suhu tubuh Romi menjadi dingin. selain itu tubuhnya kaku, kulit pucat dan bibirnya membiru.

Hayati langsung panik, ia berusaha membangunkan Romi, namun tidak ada reaksi. begitu tubuh Romi terbalik dengan tak sengaja, Hayati melihat sebilah pisau menancap dipunggungnya,

"Aaaaaaarrrrghhhhhhhhh!!!! Tidak mungkin!! Ini pasti mimpi!!" teriak Hayati.

Hayati membuka laci meja untuk mencari benda tajam. Ia menemukan sebuah pisau cukur mili Parhan. Ia menyayat tangannya untuk berusaha bangun dari mimpi buruk itu. Akan tetapi hal itu tidak berpengaruh terhadapnya. Hayati tetap merasakan sakit tapi tidak bisa berganti keadaan.

"Ini nyata!!! Ini nyata" gumam Hayati dengan penuh keputus asaan.

Hayati mengambil sehelai handuk untuk menutupi tubuhnya, lalu ia berlari keluar untuk mencari pertolongan. Sambil berteriak, Hayati berlari dengan panik, menaiki anak tangga yang begitu panjang. Dia bermaksud menghampiri Aldy yang ada di kamarnya. Suasana di rumah sangat sepi bahkan gelap, padahal waktu menunjukan pukuk delapan.

Ketika tiba di depan kamar Aldy, Hayati langsung membuka pintu kamar, lalu ia masuk dengan tergesa gesa.

"ARRRRRRRGGGGHHHHHHH!!!!!!" teriak Hayati yang terkejut melihat Aldy yang sudah tergantung pada seutas tali yang terikat pada kusen jendela. Tubuh Aldy yang memakai seragam SMA berlumuran darah dan dipenuhi dengan banyak pisau yang menancap di sekujur tubuhnya.

Hayati pun akhirnya lemas setelah melihat dua keponakannya mati dihadapannya. Sayup-sayup terdengar suara derap langkah dari luar kamar. suara itu semakin mendekat.

"Haloooo Iblis? apa kamu senang liat pemandangan ini" tanya Cecil yang memakai setelan baju zirah ala prajurit Eropa abad pertengahan.

Hayati menengok ke arah Cecil, ia lalu menangis dan bersujud dihadapannya.

"Aku mohon Cil, jangan siksa aku kayak gini...aku mohon!! aku cuma pingin bahagia" Hayati memelas.

"Kasian sekali kamu...dasar iblis!! Kamu sampe membuang harga diri demi meminta belas kasihku"

"Aku tau ini semua gak nyata Cil...aku mohon hentikan semua ini, aku akan pergi dari rumah ini"

"Hahahahahaha...kamu pikir ini cuma mimpi buruk? Semua ini nyata!!!!"

Cecil menendang Hayati sampai terpelanting. Hayati pun tidak bangkit kembali, ia memilih pasrah. Cecil secara membabi buta menganiaya Hayati dengan pukulan dan tendangan yang dihujamkan ke tubuhnya.

"Hmmmm...ayolah iblis, keluarlah kamu!! Tunjukkan kekuatanmu!!"tantang Cecil.

Hayati tidak menggubris keinginan Cecil untuk bertarung karena dia sadar kalau semua ini tidak nyata. Cecil kemudian melempar sebuah kantong plastik yang berisi suatu benda ke hadapan Hayati. Dia meminta Hayati untuk membuka bungkusan itu dan melihat isinya. Hayati kali ini menuruti permintaan Cecil, ia membuka bungkusan itu. Ternyata isinya adalah potongan kepala Rini. Seketika Hayati langsung histeris dan berteriak kencang. Matanya menyala terang, cakarnya memanjang dan gigi taringnya juga sama. Tumuh sepasang tanduk melingkar dari kedua pelipisnya dan munculnya sayap berbulu dari punggungnya.

"Nah...akhirnya kamu muncul juga hahahahaha" teriak Cecil.

"Kau sudah membunuh adikku satu satunya, kau mahluk biadab, kau membunuh ibumu dan adik adikmu sendiri...tak akan kumaafkan"

"Huh!! sejak kapan iblis peduli sama kehidupan manusia"

Belum selesai Cecil berbicara, Hayati langsung menyerangnya dengan kekuatan penuh. Seketika tubuh Cecil pun terbelah dia. Cecil pun sekarat akibat pukulan itu. Tubuh bagian atas Cecil terbaring di lantai, Hayati berjalan menghampirinya.

"Saatnya buatmu untuk mati!!" kata Hayati dengan penuh dendam.

"Hahahahaha...kalo begitu mari kita mati sama sama"

Tiba tiba tubuh Cecil meledak hebat. Hayati pun ikut terkena ledakan dan pandangannya menjadi seketika gelap.

"AAAAAARRRRGGGHHHHHH!!!!!!!!!" teriak Hayati sambil terperanjat dari tempat tidurnya.

"Bude kenapa?" tanya Cecil yang berada disampingnya.

Hayati kebingungan melihat keadaan yang mendadak berubah. Ternyata diriya masih berada diatas ranjang. Dia dilingkupi oleh Cecil, Romi dan Aldy. Secara spontan, Hayati langsung bangun dan memeluk ketiga bersaudara itu sambil menangis.

"AKU SENANG KALIAN MASIH HIDUP" teriak Hayati sambil terisak.\

"Bude...kita selali disampungmu...Bude mimpi buruk lagi ya?" kata Cecil.

"Iya Cil, kali ini adalah mimpi terburuk dari yang terburuk yang pernah aku alami" balas Hayati .

"Bude mimpiin apa? " tanya Aldy.

"Aku mimpiin kalian semuanya mati dibunuh sama Cecil... terus aku balas kematian kalian dengan membunuh Cecil" jawab Hayati.

Hayati kemudian kembali menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia diliputi rasa penyesalan yang luar biasa. Cecil pun memeluk Hayati dan mengelus kepalanya.

"Mimpi buruk Bude udah berakhir!! Sekarang Bude udah bangun, Bude gak usah nangis lagi"

"Tapi aku melakukan perbuatan keji dan biadab dalam mimpiku yang sekarang... aku bener bener perempuan biadab"

"Udah Bude, jangan terlalu dipikirkan! Semua itu kan cuma mimpi, Bude perempuan baik, perempuan terhormat"

Cecil menyuruh kedua adiknya keluar dari kamar. Ia lalu berusaha menenangkan Hayati. Perlahan, Hayati bisa menghentikan tangisannya.

Pagi itu, Cecil mengajak Hayati sarapan. Bi Edoh sudah menyiapkan berbagai menurut sarapan untuk Hayati dalam jumlah besar.

Hayati tampak berwajah muram dan pucat. Seakan tidak ada lagi rona keceriaan yang tersirat di wajahnya. Semua orang mengkhawatirkan keadaannya.

Hayati mengakhiri sarapannya dengan cepat. Ia hanya memakan sepotong roti saja dan minum segelas air. Setelah itu ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Cecil, Romi dan Aldy pun merasa cemas dan kasihan.

"Kak, gimana nih Bude? Kok bisa jadi gitu? " tanya Romi.

"Gue gak tau Rom, sejak kesini dia suka mimpi buruk, sebelumnya dia masih bisa tetep ceria, tapi sekarang dia jadi pemurung" jawab Cecil.

"Betul Kak, semalem aja gue nemenin Bude sambil nonton bola di kamarnya, gue ngobrol dan ketawa ketawa sama dia... gak ada tanda apa apa, malah dia sampe ketiduran, abis itu gue tinggalin dia" sahut Romi.

"Kayaknya Bude tidurnya harus ditemenin tidurnya Rom, dia gak boleh tidur sendiri" Cecil melontarkan ide.

"Kalo gitu gue siap temenin Bude tidur" sela Aldy dengan penuh semangat.

"Gue aja Kak, gue bisa kuat begadang jagain Bude" tawar Romi.

"Gak!! Kalian gak boleh nemenin Bude tidur, kalian ini cowok...kalian udah dewasa, gue takut terjadi hal hal yang gak diinginkan " tolak Cecil.

"Yaelah Kak, gak asik banget si lu!!"protes Aldy.

"Gue takut lu berdua ngapa ngapain sama Bude, kemaren aja lu pada mimisan cuman karna liat dia pake handuk doang" jelas Cecil.

Romi dan Aldy pun terdiam,lalu mereka saling pandang. Mereka menuruti perintah Cecil untuk tak menemani Hayati tidur.

...

Hayati kembali menangis ketika masuk kamar. Ia merasa kalau dirinya sudah melakukan kesalahan karena telah berhubungan intim dengan keponakannya sendiri lalu tertidur dan mengalami mimpi buruk. Ia sangat menyesal karen tidak bisa menahan nafsunya. Entah apa yang merasukinya?

Ia pergi ke kamar mandi, lalu menalakan shower. Hayati duduk diawah guyuran air sambil merenung. Entah apa yang dipikirnya, semua kejadian ini membuat dirinya mulai tak waras. Hayati memutuskan untuk tidak tidur. Tak lama berselang, pintu kamar mandi terbuka. Cecil tampak kaget melihat Hayati yang berantakan sedang duduk dibawah guyuran air. Ia pun langsung menghentikan aliran air dan menutupi tubuh Hayati dengan handuk.

"Bude, lagi ngapain di kamar mandi?"

"Gak tau Cil"

"Ayolah Bude, udahan mandinya,"

"Gak mau"

"Udah 2 jam Bude di kamar mandi, nanti Bude bisa sakit"

"Biarin aja Cil, mending aku sakit, lalu mati beneran"

"JANGAN DONG BUDE!!"

"Aku udah gak sanggup hidup kayak gini Cil, dilanda mimpi buruk terus"

"Oh Bude"

Cecil memeluk Hayati untuk memberikan pancaran kasih sayang. Setelah itu, ia membantu Hayati untuk berdiri, lalu memapahnya menuju kamar.

Hayati duduk di sebuah kursi yang menghadap meja rias dan cermin besar. tatapannya tampak kosong. Cecil memilihkan baju dan memakaikannya untuk Hayati. Ia juga menyisir rambutnya lalu merias wajahnya dengan krim dan bedak.

Seketika Hayati kembali cantik, namun tetap tidak bersinar. Sinarnya redup seolah tak ada lagi harapan. Hayati meminta kepada Cecil untuk tak menggangu nya. Dia ingin berdiam diri didalam kamar sambil merenung.

Sepanjang hari, Hayati menghabiskan waktu hanya dengan melamun. Siang dan menjelang malam, Cecil selalu mesuk ke kamarnya untuk mengantar makanan.

Nafsu makan Hayati benar benar hilang karena makanan yang diantar Cecil ke kamar tak sekalipun disentuh. Tentunya hal ini membuatnya semakin cemas.

Cecil pun akhirnya menelepon Tisha untuk memeriksa kondisi kesehatan Hayati. Ia menjelaskan semua yang dialami Bude nya itu kepada Tisha.

Tisha memberikan berbagai langkah untuk mengobati Hayati kepada Cecil. Ia juga memberikan beberapa resep obat.

Ketika malam tiba, Hayati meminta kepada Cecil untuk membuatkannya kopi dalam jumlah banyak. Tujuannya agar tetap terjaga dengan meminum kopi. Awalnya Cecil menolak, tapi Hayati bersi keras memintanya. Akhirnya Cecil pun mengalah dan memenuhi permintaan Hayati. Ia membuat satu teko besar kopi hitam tanpa gula. Hayati meminum beberapa gelas kopi untuk menjaganya dari rasa ngantuk.

Selama tiga hari, Hayati terus meminum kopi agar membuatnya terjaga. Wajahnya kini semakin pucat dan kantung matanya menghitam. Cecil, Romi dan Aldy semakin cemas dengan kondisi Bude mereka.

Ketika memasuki malam keempat, secara diam diam Romi memasuki kamar Hayati. Ia terkaget kaget melihat Hayati yang berselunjur diatas ranjang dengan tampilanKondisinya sangat mengenaskan dengan rambur yang mengembang, wajah pucat, mata sayu, kantong mata menghitam dan mulut dipenuhi noda hitam bekas kopi, persis seperti kuntilanak.

"Bude...bolehkah aku disini nemenin disini" sapa Romi.

Hayati cuma mengangguk. Romi pun memasuki kamar Hayati sambil membawa segelas Air putih. Ia menyimpan gelas itu di meja sebelah tempat tidur.

Romi menggeser kursi rias mendekati ranjang. Ia lalu duduk menghadap ke arah Hayati yang sedang duduk lesu diatas ranjang. . Aroma tubuhnya pun sangat menyengat karena berhari hari tidak mandi.

Romi berusaha mengajak ngobrol Hayati, namun dia tak sekalipun mendengar suara Romi. Seakan akan Romi berbicara dengan benda mati.

Satu jam lamanya Romi berdiam diri di sebelah Hayati, selama itu ia cuma duduk sambil memperhatikan Hayati yang selalu minum kopi setiap 10 menit sampai kopi yang berada dalam teko pun akhirnya habis.

"Rom...bikinin kopi lagi!" pinta Hayati.

"Gak mau Bude, Bude udah 3 hari minum kopi terus, bude bisa mati"tolak Romi.

"BIKININ KOPI!!!!" bentak Hayati sambil melemparkan teko kosong ke arah Romi.

"Bude bisa mati kalo minum kopi terus!!!" balas Romi"

"Lebih baik aku mati daripada hidup dirundung mimpi buruk"

Romi pun terdiam, ia tak bisa membalas omongan Hayati. Dia langsung mengambil teko yang terserak dilantai, lalu ia beranjak pergi keluar kamar. Sebelum ia membuka pintu, tiba tiba Hayati memanggilnya.

"Rom"

"Iya Bude"

"Aku pengen tanya sesuatu sama kamu"

"Iya Bude, mau nanya apa?"

"Apa kamu cinta sama aku?"

Romi terhenyak denga pertanyaan Hayati yang menohok.

"Aku cinta sama Bude, aku sayang sama bude sebagaimana aku cinta dan sayang mami dan papi...Bude ini adalah orang tuaku, aku sangat menghormatimu Bude...walaupun sebenernya aku suka sama Bude pas pertama kali ketemu, namun aku berusaha menahan perasaanku demi menghormatimu Bude"

"Benerkah seperti itu?"

"Iya Bude"

"Apa kamu masuk kekamarku tiga haru yang lalu?"

"Iya Bude..aku masuk ke kamar Bude untuk nemenin Bude ngobrol sama nonto bola"

"Terus? apa kita begituan Rom?"

"Begituan gimana maksudnya?"

"Kita ciuman terus hubungan intim"

"Ya enggak lah Bude...emang kenapa Bude bisa berpikiran kayak gitu?"

"Sebelum mimpi buruk, aku dan kamu ngelakuin hubungan intim, lalu kita tidur bareng dan abis itu aku mimpi kamu mati dibunuh Cecil"

"Enggak Bude...aku di kamar Bude sampe jam 12 malem...aku waktu itu ngobrol sama Bude sambil nonton bola, pas bola selesai, aku liat Bude udah tidur, yaudah aku selimutin Bude, matiin TV, lalu aku balik ke kamar"

"Berarti kita gak ngelakuin itu?"

"Enggak Bude...sumpah demi Allah"

Hayati pun langsung bengkit dari temapt tidurnya, lalau berjalan menuju Romi. ia memeluk romi sambil terharu. "Makasih ya Rom, kamu udah cinta sama aku. Kamu adalaha keponakanku paling baik"

"Iya Bude, sekarang aku pengen Bude berhenti minum kopi dan Bude harus tidur"

"Aku gak mau Rom, aku takut mimpi buruku itu dateng lagi"

"Kalo gitu, Bude harus minum air yang aku bawa itu...biar lambung Bude bersih kembali...lalu aku mau bikinin kopi buat Bude"

"Baiklah Rom"

Hayati langsung mengambil gelas yang dibawa Romi, lalu ia meminumnya sampai habis. Romi mengacungkan jempol kepada Hayati setelah ia menghabiskan air.

Diluar kamar, Cecil dan Aldy telah menunggu kehadiran Romi. Mereka sangat penasaran dengan apa yang terjadi di dalam kamar.

"Apa Bude meminum airnya?" tanya Cecil.

"Berhasil Kak, gue udah ngebujuk dia buat minum air itu lalu gue bikinin dia kopi lagi"jawab Romi.

"Bagus kalo gitu Rom, berarti bentar lagi Bude bakalan tidur"lanjut Cecil.

"Emang gak apa apa gitu kita ngasih obat tidur buat Bude?" sela Aldy dengan penasaran.

"Gak apa apa Al, obat ini resep dari dokter Tisha, gue udah pakein sesuai dosis"

Akhirnya Hayati pun tertidur dengan pulas diatas tempat tidurnya. Ketiga bersaudara itu kembali masuk ke kamar untuk melihat keadan Hayati. Mereka tampak senang ketika melihat ayati tidur pulas dengan penuh kedamaian.



........

APAKAH HAYATI AKAN BERMIMPI BURUK LAGI?

KITA REHAT SEJENAK PEMIRSAAAAAAH!!!! emoticon-Betty
Diubah oleh Martincorp 26-01-2021 09:15
g.azar
chrysalis99
symoel08
symoel08 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.