- Beranda
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
...
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#383
Chapter 65
Spoiler for Terbukanya Rahasia Besar:
Dua bulan kemudian sekitar bulan Agustus 2015. Kak Olivia kembali ke Kairo untuk menjalani kuliah semester 3. Hubunganku dengan Kak Olivia sudah membaik dan aku meminta Bang Putra untuk memantau Kak Olivia melalui Kak Ferlian. Sebagai gantinya Bang Putra memberikan uang berupa upah yang cukup besar ke Kak Ferlian sebagai tanda terima kasih sudah membantu memantau Kak Olivia.
Dan selama 3 bulan lamanya Kak Ferlian memberikan laporan kepada kami bahwa Kak Olivia sudah menjauhi Dani disana. Kak Olivia juga sering meminta tolong kepada Kak Ferlian dan temen-temennya disana untuk mengusir Dani. Kak Olivia ternyata mendengarkan omonganku. Namun Kak Devina memintaku tetap berhati-hati khawatir Kak Olivia mengulangi kesalahannya. Dan bulan Desember 2015 Kak Olivia dan Bang Putra resmi tunangan.
Aku merasa galau dan sakit hatiku. Tapi disisi lain aku senang semua yang menjadi tujuanku tercapai. Kak Olivia putus dari Dani dan sekarang Bang Putra juga sudah mulai memaafkan Kak Olivia. Namun pada Januari 2016 aku mendapatkan kabar buruk dari Bang Qory. Ketika aku baru datang ke tempat kerja Bang Qory berkata “Bell Olivia dua jam yang lalu dia kesini”. Aku menjawab “Kenapa Kak Olivia dateng kesini? Kan kalo pagi Gua gak ada disini. Gua masuknya kan jam 2 siang”.
Bang Qory menjawab “Olivia kayanya lagi nyusun rencana lagi deh. Dia tadi nuduh elu sama Putra pacaran”. Aku kaget bukan main saat itu. Tanganku gemetar hebat dan jantungku berdetak sangat kencang “Ka…Kak Olivia ngomong Gua pacaran sama Bang Putra? Ko..Kok Bisa?”. Bang Qory menjawab “Makanya kan? Gila kakak lu itu. Adeknya sendiri aja mau diancurin. Sinting emang cewe brengsek!”. Bang Qory terlihat kesal dan marah. Namun saat itu aku begitu bingung.
Ada ribuan pertanyaan di dalam pikiranku. Darimana Kak Olivia tau Bang Putra selingkuh denganku? Dan kenapa dia ngomongnya ke Bang Qory bukan ke aku? Bahkan sampai Bang Qory marah dan gak percaya. Padahal kenyataannya itu memang benar. Aku menjawab “Nanti Gua coba ngobrol sama Kak Olivia deh Bang. Sebenernya ada apa gitu”. Bang Qory menjawab “Gua kenal lu Bell. Lu cewe baik-baik gak pernah macem-macem. Gak habis pikir Gua dia sampe kaya gitu”.
Jam istirahat aku akhirnya izin ke kamar mandi dan berusaha menelfon Bang Putra. Setelah nelfon 3 kali akhirnya Bang Putra angkat telfonku “Haloo sayang ada apa?”. Aku menjawab “Sa..Sayang? Kak Olivia dia tadi pagi dateng ke kafe dan ngomong ke Bang Qory kalo kita pacaran”. Bang Putra juga kaget bukan main “Se..Seriusan? Tapi semalem aku sama Olivia tidur bareng gak ada apa-apa kok”. Aku menjawab “Iyaa sayang. Dia bahkan tau kemarin kita checkin di hotel berdua”.
Bang Putra menjawab “Kok dia bisa tau yaa? Terus reaksi Qory gimana sayang?”. Aku menjawab “Bang Qory marah banget ke Kak Olivia. Dia masih berpikir gak mungkin aku melakukan itu. Dia sampe ngusir Kak Olivia dengan keras saking marahnya”. Bang Putra menjawab “Mungkin Qory mikirnya Olivia lagi nyusun rencana kali buat ngancurin kamu. Padahal itu gak mungkin sih. Wajar dia kalo langsung marah”.
Aku menjawab “Terus kita harus gimana sayang? Duhh bingung aku tuh”. Bang Putra menjawab “I..Iyaudah kita bersikap biasa aja selama Olivia pura-pura gak tau dan gak nanya ke kita. Kita ikutin aja dia mau ngapain setelah tau kita pacaran”. Aku menjawab “Aku merasa bersalah sayang. Aku mau minta maaf sama Kak Olivia”. Bang Putra menjawab “Janganlah udah. Kalo aku putus sama kamu. Dan dia kambuh selingkuh lagi gimana? Siapa yang nyembuhin hati aku?”.
Aku mulai berpikir ulang dan menenangkan diri. Bang Putra berpacaran denganku karena dia sering disakitin sama Kak Olivia. Dari perselingkuhan, pemaksaan, pengambilan keputusan sepihak, dibentak, dan sebagainya. Dia selalu bilang wajahku mirip Kak Olivia namun sifatku sangat santai dan kalem. Secara gak langsung ada kesalahan Kak Olivia kenapa Bang Putra memilih untuk pacaran denganku.
Namun disisi lain aku berpikir perselingkuhan itu dengan alasan apapun gak bisa dibenarkan sama sekali. Aku menjadi tambah pusing dan bingung. Aku gak tau harus berkata atau bersikap apa ketika ketemu Kak Olivia nanti. Keesokan harinya aku dapet chatting dari Kak Sasha dan Kak Gisel. Mereka mengatakan hal yang sama bahwa Kak Olivia nuduh aku jadi pacar simpanannya Bang Putra. Dan reaksi mereka sama. Mereka merasa marah dan bahkan sampai membentak Kak Olivia.
Kak Sasha dan Kak Gisel mengatakan apa yang udah dilakuin Kak Olivia keterlaluan sampai menuduh Bang Putra selingkuh sama aku. Seminggu kemudian hampir seluruh anak tongkrongan menanyakan hal yang sama kepadaku. Mereka bahkan sampai menyusun rencana untuk membuat Kak Olivia kapok. Namun aku berusaha mencegahnya karena jika Kak Olivia melawan balik akan berbahaya dampaknya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menyebarkan kabar tuduhan ini ke Kak Ferlian. Dan Kak Ferlian bersama Kak Gilang dan Kak Nadya menyebarkan kabar perselingkuhan Kak Olivia ke seluruh kampus. Namun namanya juga strategi orang yang bodoh. Mereka semua gak berpikir panjang dampaknya akan seperti apa. Kak Ferlian mengatakan sampai seisi kampus mencaci dan menghina Kak Olivia. Temen-temennya Kak Olivia disana semuanya menjauh termasuk Kak Ferlian.
Dan hal ini malah membuat kejadian terjadi berulang. Mereka ingin membuat Kak Olivia kapok namun malah secara tidak langsung menghancurkan Kak Olivia. Kita kembali ke beberapa hari sebelum Kak Olivia berangkat ke Kairo. Kak Olivia main ke rumahku ketika aku libur. Aku melihat mobil Kak Olivia di depan kontrakan langsung merasa ketakutan. Aku berusaha bersikap biasa aja dulu seolah tidak terjadi apapun. Kak Olivia turun dari mobil dan mulai masuk ke rumahku.
Kak Olivia berkata “Bellaa… Bella sayaang. Kamu di rumahkah?”. Aku membuka pintu rumah “Ahhh Kak Olivia apa kabar. Udah sebulan kita gak ketemu Kak. Ayoo masuk hehehe”. Kak Olivia melepas sepatu hak tingginya dan masuk ke kontrakanku “Aku numpang main gak apa-apa kan Bell? 3 hari lagi aku harus balik ke Kairo lanjut kuliah masuk semester 4”. Aku menjawab “Iyaa gak apa-apa Kak. Kak Olivia pasti kangen sama aku hahaha”.
Kak Olivia tertawa kecil dan menjawab “Iyaa kok kamu tau aku kangen sama kamu? Kamu kenapa sih sekarang gak pernah main ke rumah aku Bell?”. Aku menjawab “Iyaa cape kerja sih Kak. Aku kalo libur jadi kesempatan aku pergi-pergi dan istirahat”. Kak Olivia menjawab “Ajak aku dong kalo kamu pergi. Kita udah lama gak pergi berdua loh. Padahal dulu sering banget kita pergi berdua beli barang-barang yang kita butuhin”. (Bersambung…).
Dan selama 3 bulan lamanya Kak Ferlian memberikan laporan kepada kami bahwa Kak Olivia sudah menjauhi Dani disana. Kak Olivia juga sering meminta tolong kepada Kak Ferlian dan temen-temennya disana untuk mengusir Dani. Kak Olivia ternyata mendengarkan omonganku. Namun Kak Devina memintaku tetap berhati-hati khawatir Kak Olivia mengulangi kesalahannya. Dan bulan Desember 2015 Kak Olivia dan Bang Putra resmi tunangan.
Aku merasa galau dan sakit hatiku. Tapi disisi lain aku senang semua yang menjadi tujuanku tercapai. Kak Olivia putus dari Dani dan sekarang Bang Putra juga sudah mulai memaafkan Kak Olivia. Namun pada Januari 2016 aku mendapatkan kabar buruk dari Bang Qory. Ketika aku baru datang ke tempat kerja Bang Qory berkata “Bell Olivia dua jam yang lalu dia kesini”. Aku menjawab “Kenapa Kak Olivia dateng kesini? Kan kalo pagi Gua gak ada disini. Gua masuknya kan jam 2 siang”.
Bang Qory menjawab “Olivia kayanya lagi nyusun rencana lagi deh. Dia tadi nuduh elu sama Putra pacaran”. Aku kaget bukan main saat itu. Tanganku gemetar hebat dan jantungku berdetak sangat kencang “Ka…Kak Olivia ngomong Gua pacaran sama Bang Putra? Ko..Kok Bisa?”. Bang Qory menjawab “Makanya kan? Gila kakak lu itu. Adeknya sendiri aja mau diancurin. Sinting emang cewe brengsek!”. Bang Qory terlihat kesal dan marah. Namun saat itu aku begitu bingung.
Ada ribuan pertanyaan di dalam pikiranku. Darimana Kak Olivia tau Bang Putra selingkuh denganku? Dan kenapa dia ngomongnya ke Bang Qory bukan ke aku? Bahkan sampai Bang Qory marah dan gak percaya. Padahal kenyataannya itu memang benar. Aku menjawab “Nanti Gua coba ngobrol sama Kak Olivia deh Bang. Sebenernya ada apa gitu”. Bang Qory menjawab “Gua kenal lu Bell. Lu cewe baik-baik gak pernah macem-macem. Gak habis pikir Gua dia sampe kaya gitu”.
Jam istirahat aku akhirnya izin ke kamar mandi dan berusaha menelfon Bang Putra. Setelah nelfon 3 kali akhirnya Bang Putra angkat telfonku “Haloo sayang ada apa?”. Aku menjawab “Sa..Sayang? Kak Olivia dia tadi pagi dateng ke kafe dan ngomong ke Bang Qory kalo kita pacaran”. Bang Putra juga kaget bukan main “Se..Seriusan? Tapi semalem aku sama Olivia tidur bareng gak ada apa-apa kok”. Aku menjawab “Iyaa sayang. Dia bahkan tau kemarin kita checkin di hotel berdua”.
Bang Putra menjawab “Kok dia bisa tau yaa? Terus reaksi Qory gimana sayang?”. Aku menjawab “Bang Qory marah banget ke Kak Olivia. Dia masih berpikir gak mungkin aku melakukan itu. Dia sampe ngusir Kak Olivia dengan keras saking marahnya”. Bang Putra menjawab “Mungkin Qory mikirnya Olivia lagi nyusun rencana kali buat ngancurin kamu. Padahal itu gak mungkin sih. Wajar dia kalo langsung marah”.
Aku menjawab “Terus kita harus gimana sayang? Duhh bingung aku tuh”. Bang Putra menjawab “I..Iyaudah kita bersikap biasa aja selama Olivia pura-pura gak tau dan gak nanya ke kita. Kita ikutin aja dia mau ngapain setelah tau kita pacaran”. Aku menjawab “Aku merasa bersalah sayang. Aku mau minta maaf sama Kak Olivia”. Bang Putra menjawab “Janganlah udah. Kalo aku putus sama kamu. Dan dia kambuh selingkuh lagi gimana? Siapa yang nyembuhin hati aku?”.
Aku mulai berpikir ulang dan menenangkan diri. Bang Putra berpacaran denganku karena dia sering disakitin sama Kak Olivia. Dari perselingkuhan, pemaksaan, pengambilan keputusan sepihak, dibentak, dan sebagainya. Dia selalu bilang wajahku mirip Kak Olivia namun sifatku sangat santai dan kalem. Secara gak langsung ada kesalahan Kak Olivia kenapa Bang Putra memilih untuk pacaran denganku.
Namun disisi lain aku berpikir perselingkuhan itu dengan alasan apapun gak bisa dibenarkan sama sekali. Aku menjadi tambah pusing dan bingung. Aku gak tau harus berkata atau bersikap apa ketika ketemu Kak Olivia nanti. Keesokan harinya aku dapet chatting dari Kak Sasha dan Kak Gisel. Mereka mengatakan hal yang sama bahwa Kak Olivia nuduh aku jadi pacar simpanannya Bang Putra. Dan reaksi mereka sama. Mereka merasa marah dan bahkan sampai membentak Kak Olivia.
Kak Sasha dan Kak Gisel mengatakan apa yang udah dilakuin Kak Olivia keterlaluan sampai menuduh Bang Putra selingkuh sama aku. Seminggu kemudian hampir seluruh anak tongkrongan menanyakan hal yang sama kepadaku. Mereka bahkan sampai menyusun rencana untuk membuat Kak Olivia kapok. Namun aku berusaha mencegahnya karena jika Kak Olivia melawan balik akan berbahaya dampaknya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menyebarkan kabar tuduhan ini ke Kak Ferlian. Dan Kak Ferlian bersama Kak Gilang dan Kak Nadya menyebarkan kabar perselingkuhan Kak Olivia ke seluruh kampus. Namun namanya juga strategi orang yang bodoh. Mereka semua gak berpikir panjang dampaknya akan seperti apa. Kak Ferlian mengatakan sampai seisi kampus mencaci dan menghina Kak Olivia. Temen-temennya Kak Olivia disana semuanya menjauh termasuk Kak Ferlian.
Dan hal ini malah membuat kejadian terjadi berulang. Mereka ingin membuat Kak Olivia kapok namun malah secara tidak langsung menghancurkan Kak Olivia. Kita kembali ke beberapa hari sebelum Kak Olivia berangkat ke Kairo. Kak Olivia main ke rumahku ketika aku libur. Aku melihat mobil Kak Olivia di depan kontrakan langsung merasa ketakutan. Aku berusaha bersikap biasa aja dulu seolah tidak terjadi apapun. Kak Olivia turun dari mobil dan mulai masuk ke rumahku.
Kak Olivia berkata “Bellaa… Bella sayaang. Kamu di rumahkah?”. Aku membuka pintu rumah “Ahhh Kak Olivia apa kabar. Udah sebulan kita gak ketemu Kak. Ayoo masuk hehehe”. Kak Olivia melepas sepatu hak tingginya dan masuk ke kontrakanku “Aku numpang main gak apa-apa kan Bell? 3 hari lagi aku harus balik ke Kairo lanjut kuliah masuk semester 4”. Aku menjawab “Iyaa gak apa-apa Kak. Kak Olivia pasti kangen sama aku hahaha”.
Kak Olivia tertawa kecil dan menjawab “Iyaa kok kamu tau aku kangen sama kamu? Kamu kenapa sih sekarang gak pernah main ke rumah aku Bell?”. Aku menjawab “Iyaa cape kerja sih Kak. Aku kalo libur jadi kesempatan aku pergi-pergi dan istirahat”. Kak Olivia menjawab “Ajak aku dong kalo kamu pergi. Kita udah lama gak pergi berdua loh. Padahal dulu sering banget kita pergi berdua beli barang-barang yang kita butuhin”. (Bersambung…).
radityodhee dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Kutip
Balas
Tutup