- Beranda
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
...
![elenasan30](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/04/10/avatar10839842_9.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
![makeiteasy69](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![oldhotdatz](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/01/20/default.png)
![moy1992](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.8KThread•43.7KAnggota
Tampilkan semua post
![elenasan30](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/04/10/avatar10839842_9.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
elenasan30
#357
Chapter 58
Spoiler for Situasi Buruk:
Semenjak hari itu aku menjadi sangat agresif. Bahkan mungkin lebih agresif ketimbang Kak Olivia. Aku tidak punya penyakit kelainan hormonal. Namun aku kecanduan seks hampir seperti Kak Olivia. Aku mulai menjadi perempuan yang sangat penuntut kepada Bang Putra. Dan buruknya lagi aku merasa bersaing dengan Kak Olivia. Tidak jarang bahkan menganggap Kak Olivia adalah musuh yang ingin mengambil kekasihku. Aku mengalami delusi yang cukup parah.
Aku bahkan sampai sering menghasut Kak Olivia untuk mengundurkan pernikahannya “Kak? Kakak seriuskah ingin menikah tahun 2017? Kak Olivia yakin kuliahnya udah selesai ditanggal segitu?”. Kak Olivia menjawab “Aku rasa sih belum. Soalnya aku kan mau ambil S2 kedokteran juga disana. Yaa kemungkinan LDR sih Bell. Tapi yang penting sah dulu”. Aku menjawab “Tujuannya sah dulu itu apa? Kak Olivia emang kepengen dan ngebet banget yaa?”.
Kak Olivia menjawab “Yaa enggak sih. Aku gak ngebet banget begitu. Cuma biar ngunci Kak Putra aja biar gak kelain hati hahaha”. Aku menjawab “Menurutku siapapun itu kalo emang udah niatnya selingkuh ya pasti selingkuh Kak. Mau dikunci pakai pernikahan pun percuma. Saran aku yaa nikahnya nanti aja kalo Kak Olivia udah selesaiin kuliah”. Kak Olivia menjawab “Aku coba pertimbangkan saran kamu ya Bell. Makasih banyak untuk masukannya”.
Rambutku sekarang sudah cukup panjang. Namun entah kenapa rambutku tidak bisa sebagus, selebat, dan selembut rambut Kak Olivia. Panjang rambutku bahkan hanya sepunggung atas. Dan aku ingin rambut seperti Kak Olivia agar aku semakin mirip dengan Tifa Lockhart. Karakter game kesukaan Bang Putra. Untunglah Bang Putra tidak memprotes rambutku sama sekali. Karena aku sudah berjuang untuk memanjangkan rambut sampai sepanjang dan selebat Kak Olivia.
Sampai akhirnya tibalah akhir tahun. Aku sangat ingat tanggal 20 Desember 2014. Mobil baru Kak Olivia dan Bang Putra tiba di rumahnya Kak Olivia. Mobil itu seperti sebuah bentuk simbolis bahwa mereka sudah merancang masa depan sebegitu rapi dan cerahnya. Mereka berdua terlihat bahagia sambil mencoba mobil baru mereka. Meskipun saat itu aku ikut menaiki mobil itu untuk test drive. Tapi tetep saja aku merasa tidak nyaman disini.
Segala sesuatu hal yang mengenai Kak Olivia membuatku tidak nyaman sama sekali. Mereka berdua pergi liburan lagi akhir tahun ke Bali menggunakan mobil Daihatsu Terios Kak Olivia. Disini aku mulai berpikir bahwa aku gak ada kesempatan untuk bersama Bang Putra lagi. Keinginanku untuk pergi mulai muncul dan aku merasa mulai mundur perlahan. Tapi hal ini sangatlah sulit, karena Bang Putra menginginkan aku selalu ada disampingnya. Dan aku selalu saja luluh dan nurut.
Sampai akhirnya 6 bulan kemudian, Bulan Juni 2015. Entah kenapa situasi mulai berubah. Kak Olivia sudah 3 bulan gak pernah pulang ke Jakarta untuk menemui Bang Putra. Dan Bang Putra pun juga mulai merasa kejanggalan. Tapi aku berusaha untuk membuat Bang Putra tetep berpikir positif tentang Kak Olivia. Saat itu aku juga baru lulus SMA dan hidupku menjadi lebih bebas. Malam itu sekitar awal Juni 2015, Bang Putra mengajakku pergi ke sebuah kafe.
Aku saat itu dandan secantik mungkin dan aku di jemput di depan rumahnya Kak Olivia. Aku sekarang memang bergantian dengan Bang Putra jagain Arif dan rumah Kak Olivia. Aku berkata “Ariiif nanti kalo kamu mau tidur. Pagarnya di gembok dan pintu rumahnya di kunci yaa. Mbak mau pergi soalnya”. Arif menjawab “Okee Mbak Bella. Hati-hati yaa nanti aku kunci kok. Kamu mau kencan ya Mbak? Hahaha”. Aku menjawab “Mau kondangan. Noh Bang Putra udah nunggu di depan”.
Arif menjawab “Yahhh kirain mau pergi kencan. Pergi sama Bang Putra mulu Mbak Bella. Gak doyan cowo yaa? Gak pernah keliatan pacaran”. Aku menjawab “Iyaa biarin lah Mbak memang gak mau pacaran dulu. Iyaudah Mbak berangkat yaa”. Aku naik ke mobil Bang Putra dan sampai di dalam mobil. Aku ngelepas jaket yang aku gunakan. Karena pakaianku saat itu seksi dan ketat banget. Takut Arif curiga kalo sampai dia ngeliat kostum yang aku gunakan.
Aku ngelepas jaket dan berkata “Taraaa. Aku seksi gak sayang? Aku coba pakai tanktop kemben dan gak pakai BH. Semoga kamu suka sayang”. Bang Putra langsung senyum dan geleng-geleng kepala “Wahhh Olivia banget ini hahaha. Yang suka pake tanktop kemben dan gak pakai Bra kan Olivia. Putingnya kemana-mana tapi lebih cocok kamu yang berpakaian begini sayang”. Aku menjawab “Benarkah? Kenapa kamu bisa menilai kaya begitu sayang?”.
Bang Putra menjawab “Badan kamu lebih kekar dan tegap. Kamu keliatan lebih seksi dengan pakaian yang berani kaya begini sayang”. Aku menjawab “Berarti mulai besok kita pergi aku pake baju kaya gini boleh ya sayang?”. Bang Putra menjawab “Yaa bolehlah. Aku suka banget kok. Iyaudah yuk jalan”. Kami akhirnya saat itu pergi ke salah satu kafe di Jakarta. Bang Putra saat itu terlihat tidak begitu ceria. Meskipun dia berusaha menyembunyikannya.
Aku kekasihnya jelas bisa sangat merasakan apa yang dirasakan Bang Putra. Aku mungkin mengenal Bang Putra hampir sama seperti Kak Olivia mengenal Bang Putra. Sampai di kafe, Aku dan Bang Putra memesan makanan. Banyak cowo-cowo melihat ke arahku dengan melotot. Justru aku merasa semakin percaya diri dan senang. Ternyata aku cocok dan lebih pantes menggunakan pakaian seperti ini. Bang Putra tiba-tiba memulai perbincangannya “Hari ini Olivia gak ada kabar sama sekali sayang”.
Aku sambil senderan di bahu Bang Putra menjawab “Beneran sayang? Iyaa mungkin dia sibuk ngerjain tugas kuliah. Tapi aku sekarang memang harus mengakui sih. Kak Olivia banyak berubah banget. Dia 3 bulan gak pulang ke Jakarta dan sering ngilang gak ada kabar”. Bang Putra menjawab “Semalem sehabis aku nganterin kamu pulang dari tongkrongan. Aku nelfon Olivia dan diangkat sekali sama dia. Baru ngobrol gak nyampe 5 menit. Dia maksa nutup telfon dengan alasan gak jelas”.
Aku menjawab “Hmmm… Padahal biasanya Kak Olivia yang ngerengek nangis kejet-kejet kalo telfonnya mau kamu tutup ya. Sekarang kok malah kebalik begini sayang”. Bang Putra menjawab “Setelahnya aku telfonin dia berkali-kali dan gak diangkat. Sekitar satu jam kemudian Olivia nelfon lagi dan muncul suara desahan kaya begini. Kamu pakai headset aja biar jelas denger suaranya”. Aku mengambil headset saat itu dan memasangnya di HP Bang Putra.
Aku mencoba play suara rekaman telfonan yang Bang Putra rekam semalaman dan aku kaget bukan main sampai merinding. Aku mendengar suara Kak Olivia mendesah “Ahhhhh….. Ahhhhhh…. Ahhhhh…. Sayaanggg…. Sayaanggg…. Teruuusss…. Teruuuuss…. Lebih kenceng sayaang…. Ahhhh…. Ahhhhh…..”. Dan ada suara cowo juga saat itu “Hahaha enaak sayang? Mau tambah aku gas poll lagi hah?”. Kak Olivia menjawab “Ma…Mauuu sayaaanggg… Aku mohooonnn….”.
Dan telfon terputus. Aku melihat Bang Putra menutup matanya dan mengusap kepalanya berkali-kali. Dia terlihat sangat sedih dan pusing. Jujur seharusnya aku merasa senang dengan situasi ini. Ini sangat jelas tanda Kak Olivia selingkuh dia punya pacar baru disana. Tapi… entah kenapa hatiku malah ikutan sakit hati dan kecewa. Aku kaget dan gak menyangka meskipun sebenernya aku ada perkiraan bahwa akan jadi seperti ini. Tapi kenapa Kak Olivia bisa berubah sedrastis ini? (Bersambung…).
Aku bahkan sampai sering menghasut Kak Olivia untuk mengundurkan pernikahannya “Kak? Kakak seriuskah ingin menikah tahun 2017? Kak Olivia yakin kuliahnya udah selesai ditanggal segitu?”. Kak Olivia menjawab “Aku rasa sih belum. Soalnya aku kan mau ambil S2 kedokteran juga disana. Yaa kemungkinan LDR sih Bell. Tapi yang penting sah dulu”. Aku menjawab “Tujuannya sah dulu itu apa? Kak Olivia emang kepengen dan ngebet banget yaa?”.
Kak Olivia menjawab “Yaa enggak sih. Aku gak ngebet banget begitu. Cuma biar ngunci Kak Putra aja biar gak kelain hati hahaha”. Aku menjawab “Menurutku siapapun itu kalo emang udah niatnya selingkuh ya pasti selingkuh Kak. Mau dikunci pakai pernikahan pun percuma. Saran aku yaa nikahnya nanti aja kalo Kak Olivia udah selesaiin kuliah”. Kak Olivia menjawab “Aku coba pertimbangkan saran kamu ya Bell. Makasih banyak untuk masukannya”.
Rambutku sekarang sudah cukup panjang. Namun entah kenapa rambutku tidak bisa sebagus, selebat, dan selembut rambut Kak Olivia. Panjang rambutku bahkan hanya sepunggung atas. Dan aku ingin rambut seperti Kak Olivia agar aku semakin mirip dengan Tifa Lockhart. Karakter game kesukaan Bang Putra. Untunglah Bang Putra tidak memprotes rambutku sama sekali. Karena aku sudah berjuang untuk memanjangkan rambut sampai sepanjang dan selebat Kak Olivia.
Sampai akhirnya tibalah akhir tahun. Aku sangat ingat tanggal 20 Desember 2014. Mobil baru Kak Olivia dan Bang Putra tiba di rumahnya Kak Olivia. Mobil itu seperti sebuah bentuk simbolis bahwa mereka sudah merancang masa depan sebegitu rapi dan cerahnya. Mereka berdua terlihat bahagia sambil mencoba mobil baru mereka. Meskipun saat itu aku ikut menaiki mobil itu untuk test drive. Tapi tetep saja aku merasa tidak nyaman disini.
Segala sesuatu hal yang mengenai Kak Olivia membuatku tidak nyaman sama sekali. Mereka berdua pergi liburan lagi akhir tahun ke Bali menggunakan mobil Daihatsu Terios Kak Olivia. Disini aku mulai berpikir bahwa aku gak ada kesempatan untuk bersama Bang Putra lagi. Keinginanku untuk pergi mulai muncul dan aku merasa mulai mundur perlahan. Tapi hal ini sangatlah sulit, karena Bang Putra menginginkan aku selalu ada disampingnya. Dan aku selalu saja luluh dan nurut.
Sampai akhirnya 6 bulan kemudian, Bulan Juni 2015. Entah kenapa situasi mulai berubah. Kak Olivia sudah 3 bulan gak pernah pulang ke Jakarta untuk menemui Bang Putra. Dan Bang Putra pun juga mulai merasa kejanggalan. Tapi aku berusaha untuk membuat Bang Putra tetep berpikir positif tentang Kak Olivia. Saat itu aku juga baru lulus SMA dan hidupku menjadi lebih bebas. Malam itu sekitar awal Juni 2015, Bang Putra mengajakku pergi ke sebuah kafe.
Aku saat itu dandan secantik mungkin dan aku di jemput di depan rumahnya Kak Olivia. Aku sekarang memang bergantian dengan Bang Putra jagain Arif dan rumah Kak Olivia. Aku berkata “Ariiif nanti kalo kamu mau tidur. Pagarnya di gembok dan pintu rumahnya di kunci yaa. Mbak mau pergi soalnya”. Arif menjawab “Okee Mbak Bella. Hati-hati yaa nanti aku kunci kok. Kamu mau kencan ya Mbak? Hahaha”. Aku menjawab “Mau kondangan. Noh Bang Putra udah nunggu di depan”.
Arif menjawab “Yahhh kirain mau pergi kencan. Pergi sama Bang Putra mulu Mbak Bella. Gak doyan cowo yaa? Gak pernah keliatan pacaran”. Aku menjawab “Iyaa biarin lah Mbak memang gak mau pacaran dulu. Iyaudah Mbak berangkat yaa”. Aku naik ke mobil Bang Putra dan sampai di dalam mobil. Aku ngelepas jaket yang aku gunakan. Karena pakaianku saat itu seksi dan ketat banget. Takut Arif curiga kalo sampai dia ngeliat kostum yang aku gunakan.
Aku ngelepas jaket dan berkata “Taraaa. Aku seksi gak sayang? Aku coba pakai tanktop kemben dan gak pakai BH. Semoga kamu suka sayang”. Bang Putra langsung senyum dan geleng-geleng kepala “Wahhh Olivia banget ini hahaha. Yang suka pake tanktop kemben dan gak pakai Bra kan Olivia. Putingnya kemana-mana tapi lebih cocok kamu yang berpakaian begini sayang”. Aku menjawab “Benarkah? Kenapa kamu bisa menilai kaya begitu sayang?”.
Bang Putra menjawab “Badan kamu lebih kekar dan tegap. Kamu keliatan lebih seksi dengan pakaian yang berani kaya begini sayang”. Aku menjawab “Berarti mulai besok kita pergi aku pake baju kaya gini boleh ya sayang?”. Bang Putra menjawab “Yaa bolehlah. Aku suka banget kok. Iyaudah yuk jalan”. Kami akhirnya saat itu pergi ke salah satu kafe di Jakarta. Bang Putra saat itu terlihat tidak begitu ceria. Meskipun dia berusaha menyembunyikannya.
Aku kekasihnya jelas bisa sangat merasakan apa yang dirasakan Bang Putra. Aku mungkin mengenal Bang Putra hampir sama seperti Kak Olivia mengenal Bang Putra. Sampai di kafe, Aku dan Bang Putra memesan makanan. Banyak cowo-cowo melihat ke arahku dengan melotot. Justru aku merasa semakin percaya diri dan senang. Ternyata aku cocok dan lebih pantes menggunakan pakaian seperti ini. Bang Putra tiba-tiba memulai perbincangannya “Hari ini Olivia gak ada kabar sama sekali sayang”.
Aku sambil senderan di bahu Bang Putra menjawab “Beneran sayang? Iyaa mungkin dia sibuk ngerjain tugas kuliah. Tapi aku sekarang memang harus mengakui sih. Kak Olivia banyak berubah banget. Dia 3 bulan gak pulang ke Jakarta dan sering ngilang gak ada kabar”. Bang Putra menjawab “Semalem sehabis aku nganterin kamu pulang dari tongkrongan. Aku nelfon Olivia dan diangkat sekali sama dia. Baru ngobrol gak nyampe 5 menit. Dia maksa nutup telfon dengan alasan gak jelas”.
Aku menjawab “Hmmm… Padahal biasanya Kak Olivia yang ngerengek nangis kejet-kejet kalo telfonnya mau kamu tutup ya. Sekarang kok malah kebalik begini sayang”. Bang Putra menjawab “Setelahnya aku telfonin dia berkali-kali dan gak diangkat. Sekitar satu jam kemudian Olivia nelfon lagi dan muncul suara desahan kaya begini. Kamu pakai headset aja biar jelas denger suaranya”. Aku mengambil headset saat itu dan memasangnya di HP Bang Putra.
Aku mencoba play suara rekaman telfonan yang Bang Putra rekam semalaman dan aku kaget bukan main sampai merinding. Aku mendengar suara Kak Olivia mendesah “Ahhhhh….. Ahhhhhh…. Ahhhhh…. Sayaanggg…. Sayaanggg…. Teruuusss…. Teruuuuss…. Lebih kenceng sayaang…. Ahhhh…. Ahhhhh…..”. Dan ada suara cowo juga saat itu “Hahaha enaak sayang? Mau tambah aku gas poll lagi hah?”. Kak Olivia menjawab “Ma…Mauuu sayaaanggg… Aku mohooonnn….”.
Dan telfon terputus. Aku melihat Bang Putra menutup matanya dan mengusap kepalanya berkali-kali. Dia terlihat sangat sedih dan pusing. Jujur seharusnya aku merasa senang dengan situasi ini. Ini sangat jelas tanda Kak Olivia selingkuh dia punya pacar baru disana. Tapi… entah kenapa hatiku malah ikutan sakit hati dan kecewa. Aku kaget dan gak menyangka meskipun sebenernya aku ada perkiraan bahwa akan jadi seperti ini. Tapi kenapa Kak Olivia bisa berubah sedrastis ini? (Bersambung…).
![bingsitsikili](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/07/14/default.png)
![unyubaik](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/07/14/avatar10891957_1.gif)
![radityodhee](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/01/15/avatar6328119_1.gif)
radityodhee dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Kutip
Balas
Tutup