Hai, hai ...




Ane kembali lagi, Gansist. Apa kabar hari ini? Semoga sehat dan baik-baik saja, ya. Aamiin.

Okay,kali ini ada berita perihal pernikahan lagi, nih. Wah, para jomlo jadi terpojok, nggak, sih? Hkhk 😅 Ane mah, biasa saja. Jika sudah waktunya dan bertemu jodoh, pasti menikah juga, kok. Betul, kan, Gansist? Baik, sekian basa-basinya.

Di musim hujan seperti sekarang, hampir di seluruh wilayah Indonesia akan mengalami yang namanya banjir, bukan? Baik itu banjir besar, sedang, atau sekadar genangan air yang mencapai mata kaki, betis, lutut hingga paha orang dewasa.

Namun, meski dalam keadaan musim hujan, acara pernikahan tetap dilaksanakan oleh beberapa pasangan. Musim hujan tidak menjadi penghalang bagi mereka yang telah memutuskan untuk hidup berumah tangga. Ya, meski akhirnya harus menerjang banjir untuk sampai ke Kantor Urusan Agama (KUA).

Seperti halnya kisah sepasangan calon pengantin yang baru-baru ini viral di media sosial. Terlihat dalam vidio, sepasang calon penganti serta rombongan sedang berjalan menuju KUA dengan busana pernikahan sebagaimana biasa.



Dari narasi yang beredar, rombongan serta kedua calon pengantin yang datang dari Desa Banter, Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur tidak mengetahui bahwa, jalan menuju KUA sedang mengalami banjir akibat luapan kali Lamong. Padahal, katanya, di Desa Banter sama sekali tidak mengalami banjir.

Pasangan bernama Dedy Kurniawan dan Desi Yuni Astutik itu pun nekat menerjang banjir. Keduanya berjalan beriringan sambil mengangkat pakaian bagian bawah masing-masing. Begitu juga dengan rombongan lainnya.



Dalam vidio, banjir itu cukup tinggi, Gansist. Mencapai paha orang dewasa. Berikut vidionya!



Bisa Gansiat saksikan di atas. Kedua calon pengantin berjalan dengan hati-hati di tengah genangan air banjir yang mencapai paha mereka. Pengantin wanita tampak sedikit khawatir dan takut menerjang banjir tersebut. Sehingga, ia berusaha tegap dengan memegangi pundak calon suaminya.

Perjuangan menuju KUA sampai segitunya, ya, Gansist. Tidak bisa ditunda walau dihadang banjir. Benar-benar niat. Salut, deh, sama kedua mempelai serta rombongan yang ikut. Mereka tetap maju meski harus basah-basahan. Mana airnya kotor pula. Jalan di tengah air banjir yang cukup tinggi seperti itu apa tidak takut ada ular, ya?

Membayangkannya ane jadi ngeri sendiri. Meski keputusan untuk menerjang banjir demi melangsungkan akad disebut berani, tapi ada baiknya menunggu banjirnya surut. Atau gunakan perahu karet untuk menuju KUA.

Bersikap waspada itu bagus, kan? Daripada tidak jadi menikah karena terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti, dipatok ular, menginjak beling, paku, atau apa saja yang membahayakan, lebih baik ambil jalan aman dengan menunggu banjir surut atau menggunakan perahu karet.

Terlepas dari itu, semoga kedua calon mempelai sehat, aman, dan baik-baik saja. Acara ijab kabulnya lancar. Jadi keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah. Aamiin. Teruntuk para single, semoga tahun depan segera mendapatkan jodoh yang tepat.

Okay, itu saja isi thread kali ini. Jangan lupa share, rate, and cendolin, ya, Gansit. Terima kasih sudah hadir membca dan komen-komen. Dukung ane selalu agar rajin menulis dan berbagi informasi menarik setiap harinya. See you anymore, Gansist.




Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini