Hai, hai ...



Apa kabar, Gansist? Lama tidak jumpa. Sekarang ane kembali berbagi berita terbaru dan menarik tentunya. Bay the way,ada yang rindu thread dari ane nggak, nih? ane harap ada, ya.

Baiklah, mari simak isi thread akhir tahun dari ane. Di Indonesia, masih begitu banyak warga yang tidak memiliki kesadaran diri dalam menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman untuk ditinggali. Seberapa sering pun pemerintah serta sebagian tetangga mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan, nyatanya hal itu hanya dianggap kicauan saja.

Padahal, membuang sampah yang bukan di tempatnya akan berakibat buruk pada warga itu sendiri. Pencemaran lingkungan sangat berbahaya, bukan? Bisa berakibat fatal untuk kesehatan warga.

Ada banyak daerah di Indonesia yang warganya membiasakan diri buang sampah di pinggiran jalan. Asal pinggiran jalan itu dilihatnya kosong, sampah yang telah dikemas dengan plastik atau karung ditumpuk pada tempat tersebut.



Tidak peduli apakah di sebelahnya terdapat pesawahan atau tidak. Asalkan pinggiran jalannya kosong, maka dianggap tempat yang tepat untuk membuang sampah.

Hal seperti itu tentu membuat resah mereka yang mencintai kebersihan. Sehingga mengambil tindakan untuk mencegah para pembuang sampah tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh warga Rt 02/01 Kampung Kemuning, Desa Kemuning Kabupaten Tangerang, yang kini viral di media sosial. Di daerah tersebut rupanya banyak yang membuang sampah di pingiran jalan. Padahal, di sekitarnya terdapat pesawahan yang cukup luas.

Merasa tak berefek dengan sebuah peringatan lisan maupun tertulis, akhirnya warga setempat membuat beberapa replika kuburan di tempat yang biasa di jadikan tempat pembuangan sampah, replika kuburan itu tentunya menyerupai kuburan asli, dengan mengganti nama serta tanggal kematian dengan menuliskan sesuatu pada batu nisannya.



Gansist bisa melihatnya sendiri dalam foto di atas. Terdapat tulisan Wafat yang buang sampah. Tidak hanya itu, tulisan yang terdapat di batu nisan kuburan lainnya berbunyi, Nasib yang suka buang sampah.



Dari berita yang ane baca, semenjak dibuatnya replika kuburuan, pinggiran jalan Kampung Kemuning, Desa Kemuning Kabupaten Tangerang ini akhirnya bebas dari tumpukan sampah.



Nah, cara di atas ternyata berefek juga, ya, Gansist. Bay the way,selain membuat replika kuburan, ane malah berpikir, bagaimana jika pinggiran jalan tersebut diubah menjadi taman bunga? Khususnya pada lokasi jalan yang terdapat pesawahannya. Ane bisa membayangkan betapa indahnya jalanan tersebut apabila di samping kiri serta kanannya terdapat bunga-bunga yang setiap paginya bermekaran.

Tidak perlu bunga yang harganya mahal. Bunga pukul sembilan juga sangat bagus, bukan? Tetapi, untuk mewujudkan itu semua, harus ada kerja sama antara warga dan pemerintah daerahnya. Mereka harus mengatur bagaimana agar hewan atau binatang peliharaan tidak berkeliaran sembarangan. Dengan begitu, tanaman-tanaman pun menjadi aman. Desanya menjadi indah, dan warga lebih sehat dan bahagia dengan keadaan desa yang bersih.

Bagaimana menurut, Gansist? Apakah setuju menanam bunga di pinggiran jalan? Buat emak-emak, jika hal ini terealisasi, tolong jangan ambil atau mencuri bunganya untuk dibawa pulang ke rumah, ya!

Okay, sekian thread dari ane pagi ini. Sampai jumpa di thread selanjutnya, Gansiat. Terima kasih telah mampir dan membaca.




Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini