Kaskus

Story

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)

emoticon-UltahHallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 11:14
bebyzhaAvatar border
jiren11Avatar border
mangawal871948Avatar border
mangawal871948 dan 206 lainnya memberi reputasi
195
231.1K
2.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#137
Mengirim Lamaran
Saat aku keluar dan perlahan membuka pintu tiba tiba akau melihat ada sosok wanita setengah baya beranjak keluar dari area perpus sambil melihatku yang posisi kepalanya terbalik alias bagian wajahnya berada di belakang kepalanya, dia beranjak keluar sambil tersenyum mengerikan melihatku.


Aku yang sedikit terkejut, hanya bisa mengucap istighfar, aku melangkahkan kaki menuju meja mbak Andri dan mencarinya, ternyata sampai dimejanya dia belum kembali dari luar, terpaksa aku harus menjaga perpustakaan ini takutnya ada yang mau meminjam dan tidak ada orang, ya kebetulan pekerjaanku juga sedikit legaan jadi ya tak masalah.

Melihat meja mbak Andri yang sangat berantakan, iseng aku mencoba untuk menatanya agar terlihat lebihnyaman saat di gunakan, ya walau mbak Andri itu cantik tapi dia kuarang bisa bersih bersih atau menata barang.

Buku, alat tulis, jajan / cemilan mbak Andri perlahan aku bereskan, beberapa kertas yang berserakan aku kumpulkan dan aku tata, dan saat aku menata kertas yang berserakan itu tanpa aku sengaja aku menemukan kunci motorku yang telah lama hilang, aku sempat berfikir apa mbak Andri yang dari dulu nyembunyiin kunci motorku ya, apa dia naksir aku makanya dia sengaja iseng, pikiran yang aneh aneh mulai muncul karena kecurigaanku menemukan kunciku di meja milik mbak Andri.

Tak selang beberapa lama setelah aku selesai merapikan meja mbak Andri, dia kembali dari luar sambil membawa jajanan seperti cimol, chiki, dan minuman.

“weh yan mejaku disulap ya kok jadi rapi gini” tanya dia sambil ngemil cilok

“iya mbak abis aku risih masa meja cewek kok berantakan” jawabku sambil berdiri dari posisi duduk ku

“hehe males abisnya aku beresin besok paling juga berantakan lagi” jawabnya sambil cengar cengir

“awas aja kalo sampe berantakan lagi, bakal aku beresin lebih bersih dari ini, alias mau aku buang semua barang nya mbak Andri, eh mbak aku mau nanya” candaku padanya

“mau tanya apa yan, tumben jadi serius gini ekspresinya” mbak Andri keheranan

“mbak ini kan kunci motorku yang hilang kok bisa ada di mbak Andri sih gimana, mbak andri yang ngumpetin ya, terus karena tau aku mau keluar dari kerjaan ini mbak Andri ngembaliin” tuduhku padanya

“lah aku malah nggak tau ada kuncimu disana, lagian aku juga gak tau disebelah mana, eh kamu mau keluar dari kerjaan ini, yah jadi sepi lagi dong” rautmuka mbak Andri tampak sedih

“hehe rencanyanya mbak, tapi kalo aku keluar aku bakal sering main kesini kok, ya Cuma buat .....” aku menghentikan ucapanku biar dia penasaran

“Cuma buat apa yan, buat mbak Andri ya?” tanyanya padaku malu malu

“ya jelas ......” belum selesai aku ngomong, aku mendengar suara EGEHM dari belakangku, dan saat aku menengok ternyata ada Aruna sedanng mengawasi dari atas

“jelas apa yan” mbak Andri mendesak

“hehe yajelas buat main aja lah hehe” jawabku kaku

Mbak Andri tampak sedikit sedih dengan rencanaku untuk keluar, karena kata mbak Andri dan mbak Ana, sejak adanya diriku disekolah ini, tempat kerja Staff menjadi rame dan tak begitu dingin, di lain karna sifatku yang sudah akrab dengan mereka katanya aku memiliki aura yang khas makanya mereka suka deket sama aku.

Selepas ngobrol sebentar sama mbak Andri, aku kemudian mencari guru BK untuk sekedar minta saran dengan langkah yang akan aku ambil ini, apa bila beliau menyetujui maka aku akan segera mengirim lamaran ke tempat yang sudah aku kontak.

Setelah berembuk saran ternyata aku langsung di hadapkan dengan kepala sekolah juga dan di tanyai karena alasan apa aku mau meninggalkan kerjaan ini, ternyata tak hanya teman teman Staff saja tapi teman teman guru pun merasa keberatan saat aku menanyakan rencanaku unuk berhenti bekerja.

Dalam pembicaraan dengan kepala sekolah itu kami juga sempat berunding tentang gaji yang akan di berikan agar aku tetap disini dengan pekerjaan ini, namun gaji yang di tawarkan masih terlalu sedikit untuk aku bisa mencapai janjiku pada Via, maka dengan berat hati aku tetap mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaan ini, dan karena pak kepala sekolah sudah tidak bisa menahanku lagi maka beliau hanya bisa pasrah saja.

Singkat cerita sepulang dari pekerjaan, aku mampir ke sebuah toko komputer yang akan menjadi tempat kerja ku selanjutnya, sebuah toko komputer kecil yang sedang merintis bisninya menjadi toko komputer berkembang, tertulis jelas nama toko tersebut di luar menyambutku, aku melangkahkan kaki masuk kedalam toko tersebut. Bau khas dari toko elektronik langsung tercium setelah aku melewati pintu toko.

“wah mas Ryan, sini masuk masuk duduk sini mas” pak Alfa menyambutku

“iya pak terimakasih, hehe itu pak mengenai penawaran yang pak Alfa tawarkan tempo hari sepertinya saya tertarik pak untuk bergabung” ucapku pada pak Alfa

“oh ya bagus dong, kalo gitu sudah bawa berkas yang saya minta kemarin, ya walau Cuma buat formalitas aja tapi tetap harus ada”

“hehe iya pak, ini sudah aku bawa kok” aku menyerahkan beberapa berkas lamaran yang di minta pak Alfa tempo hari, pak Alfa ini adalah Owner dari toko komputer ini yang memang sudah akrab dengan ku sejak aku PKL dengan beliau saat SMK dulu.

Saat kita sedang ngobrol ngobrol, dari arah tangga didalam toko terlihat ada sesosok laki laki turun dari atas dengan postur tubuh yang sedang menggunakan pakaian warna hitam dan putih, dia berjalan kearah depan menuju kearahku dan setelah berada di depanku ternyata dia masih terus berjalan kedepan kearah Wc yang ada di luar, aku berfikir mungkin itu salah satu dari teknisi yang ada keperluan dengan kamar kecil.

Aku terus ngobrol dengan pak Alfa, dia sempat bertanya tentang ekspresiku tadi saat ada sosok laki laki yang melewati kita, dia bertanya kenapa mukaku terlihat memberi salam atau mengangguk “kenapa yan kok senyum sama ngangguk” tanya pak Alfa, aku hanya bisa menjawab sesuai apa yang aku lihat, “itu pak tadi nyapa mas masnya yang lewat” seletika itu pula ekspresi pak Alfa langsung berubah kebingungan, melihat pak Alfa kebingungan aku hanya bisa terus ngbrol dengan dia, tapi aku sempat nanya tentang teknisi komputer yang ada di sini berjumlah berapa orang, pak Alfa hanya menjawab jika mereka hanya memiliki dua orang teknisi dan akan menjadi tiga saat aku sudah mulai bekerj disini besok.

Secara kebetulan aku merasakan hasrat ingin pipis, tapi karena aku melihat sosok tadi memasuki kamar kecil di luar sana, terpaksa aku tahan rasa ingin pipisku ini, dan dengan gelagat orang yang menahan kencing membuatku pak Alfa menanyakan keadaanku kenapa seperti orang yang menunggu sesuatu

“yan kenapa kok seperi itu kakimu, mau ke kamar kecil ya” tanya pak Alfa pada ku

“iya pak, hehe” jawabku singkat

“yaudah tho tinggal kesana aja tuh lagian kosong nggak dipakai siapa siap” pak Alfa menunjuk kamar kecil di luar tko

“bentar pak tadi ada mas nya yang masuk dan belum balik kok makanya saya tunggu sambil nahan gini” jelasku pada pak Alfa

Aku pun membantah dan tetap mengatakan disana ada orang yang sedang menggunakannya karena memang tadi aku melihatnya sendiri, tapi dari sisi pak Alfa yang memang bisa melihat tepat kamarkecil itu dari tadi mengatakan memang tidak ada siapa siapa disana, oleh karena itu pak Alfa bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat kearah kamar kecil itu untuk memastikan kalo dirinya benar.

Dia mendekat kearah pintu kamar kecil itu yang sedang berada dalam posisi tertutup, sebelum membuka pintu dia menekan saklar lampu untuk membuat keadaan di dalam kamar kecil terang, ternyata benar saja saat dia membuka pintu kamar kecil tersebut memang benar benar kosong dan tak ada siapapun di dalam sana. Aku merasa aneh saja padahal aku benar benar tadi melihat kalau ada laki laki yang masuk kesana.

Pak Alfa pun kembal ke posisi awalnya yaitu duduk di depanku, lalu menyuruhku untuk segera kekamar kecil mumpung masih kosong dan segera membuang hasrat ingin pipisku, aku pun berjalan ke arah kamar kecil itu yang kembali dalam posisi tertutup otomatis, posisi lampi dalam kamar kecil itu sudah menyala karena di nyalakan pak Alfa tadi.

Aku memegang gagang pintu untuk segera membuka pintu kamar kecil itu, saat aku memutar tuas pintu itu ternyata tidak bisa terbuka dan seolah terkunci dari dalam, beberapa kali aku mencoba mendorongnya untuk terbuka namun tetap saja tidak mau terbuaka.

Saat aku sedang mencoba membuka pintu itu berulanng kali, tiba tiba aku mendengar suara keran menyala dari arah dalam kamar kecil tersebut, setelah mendengar suara air keran itu aku juga mendengar suara seseoang mengambil air dengan gayung dan seolah sedang membersikan diri setelah aktifitas di dalam kamar kecil tersebut.

Mendengar suara itu aku sedikit mundur kebelakan, dan setelah itu aku mendengar suara air itu mulai berhenti, dan kudengar suara, ceklek tanda sebuah kunci dari dalam terbuka dan perlahan aku melihat pintu itu membuka perlahan dengan sendirinya, aku sedikit melirik ke arah pak Alfa duduk, terlihat dia sedang sibuk bermain dengan hp nya mungkin sedang melakukan negosiasi melalui hp nya.

Dari arah dalam kamar mandi keluarlah sosok laki laki tadi yang aku lihat turun dari tangga dan melewatiku dengan ramah, namun keramahan itu seolah hilang disini, sosok lelaki itu keluar dengan raut muka seolah dia sedang merasa sebal padaku, mungkin dia merasa terganggu dengan ku saat aku mencoba membuka pintu tadi.

Sosok itu keluar dengan wajah sebal, lalu berjalan menjauh lewat depan ku, sepontan perutku merasa seperti di aduk aduk dan rasa mual mulai menjalar meronta seperti ingin menerobos tenggorokanku untuk keluar, hal ini terjadi karena sosok laki laki itu mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, sosok itu berjalan didepanku perlahan sambil melirik dengan ekspresi sebal dan setelah melewatiku sosok itu bergerak sangat cepat kembali keatas seperti seorang flash di tokoh film the flash.

Karena mencium aroma tak sedap tadi aku merasa enggan untuk masuk kedalam sana yang mungkin akan lebih bau lagi dibanding ini, dan aku memutuskan untuk berpamitan pulangsaja dan melepaskan hasratku di rumah saja, lagian urusanku disini sudah selesai karena berkas yang diminta pak Alfa sebagai syarat formalitasku masuk ke perusahaan ini sudah aku berikan.

Pak Alfa sedikit aneh dengan tingkahku yang tiba tiba pulang dengan kondisi muka yang menurutnya aku terlihat sangat pucat, dia sempet menanyaiku apakah aku sakit atau tidak dan aku hanya menjawab sedikit tidak enak saja makanya aku ingin segera pulang kerumah.

Singkat cerita aku akhirnya pulang dengan terburu buru, takutnya hasratku ini jebol dijalan, rasa mual yang tadi kurasaan berangsung mulai menghilang karena udara segar yang kuhirup dijalanan, beberapa puluh meter sebelum aku sampai di gerbang desaku, seperti biasa aku di suguhkan pemandangan gunung Sindoro yang indah saat cuaca cerah, tapi kali ini aku merasa sedikit aneh dengan keadaan gunung tersebut, gunung yang biasanya aku lihat ini terlihat lebih asri dari biasanya, padalah jika aku melihat biasanaya gunung ini masih sangat lebat pepohonanya dari bagian puncak dan berangsung mulai menipis dibagian bawahnya hingga terlihat beberapa rumah penduduk yang berada disana dan juga sungai yang mengalir kebawah.

Namun kali ini aku tak melihat demikian, yang aku lihat gunung itu masih sangat asri dengan pohon pohon yang masih sangat terlihat asri dan lebat, tak terlihat rumah penduduk disana, tidak terlihat sama sekali aliran sungai dari gunung itu, hal aneh selanjutnya daerah yang aku lewati seolah asing yang harusnya sudah sampai di gerbang desaku tapi kali ini belum sampai yang kurasakan malah pepohonan rindang yang aku lewati semakin banyak, ini sangat aneh menurutku hingga tanpa aku sadari motorku terhenti karena menabrak sesuatu, aku menapakan kakiku agar motor tak jatuh, aku menghirup udara disini terasa sangat segar tak seperti tadi saat sedang berada dijalan, namun terlihat disini sangat sunyi.

Dari arah belakang ku aku mendengar suara “gledek, gledek, gledek” sebuah suara seperti grobak yang ban nya terbuat dari kayu. Suara burung bernyanyi terdengar sangat jelas disini, suara mereka terdengar sangat damai ditambah angin yang mulai benerpa membuat mata ini seperti ingin terlelap

Saat sedang menikmati keadaan ini dari arah samping terdengar suara “nuwun sewu mas” suara bapak bapak lewat disampingku sambil mendorong grobak yang berisi beberapa bahan makanan pokok, pakaian yang dikenakan seperti layaknya seorang petani, mungkin bapak ini baru pulang dari bertani pikirku.

Aku pun menjawab perkataannya dengan ucapan, “nggih pak monggo, kundur pak”, terlihat ekpresi bapak tersebut tersenyum atas jawabanku, aku yang mau memundurkan motorku baru tersadar bahwa ternyata aku berada di ......
itkgid
sampeuk
bebyzha
bebyzha dan 55 lainnya memberi reputasi
56
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.