- Beranda
- Stories from the Heart
Project 'The Illogical' - A side 'Romance' story from Project 'The Unseen'
...
TS
riissallele
Project 'The Illogical' - A side 'Romance' story from Project 'The Unseen'
Sebuah side story dari Projects The Unseen. 'kisah' seorang pendaki, sama-sama menceritakan 'The Unseen', tetapi semua orang bisa merasakannya. Apakah itu? Cinta? Persahabatan? Atau??
EPILOG - ANDONG
Sudah seminggu sejak kejadian itu berlalu. aku masih belum bisa mencerna kenyataan pahit ini. bagaimana bisa, bintang yg setiap hari bersinar, tiba-tiba redup tanpa pertanda. kau pernah berjanji, untuk menyinari ku sampai ujung waktu, tetapi kenapa kini menukik tajam dan seketika merubah orbital?
kau bukan Pluto kan? sang pengkhianat terkenal dengan inkonsistensi yang akhirnya tidak diakui.
sesekali aku menatap rasi bintang di atas bukit andong, mendekap kedua kaki, pada akhirnya bintang yg mati akan jatuh. Apakah kesedihan? atau rasa kecewa? bukan! Bintang jatuh itu kemudian memberikan sebuah harapan, harapan untuk memulai semuanya kembali dengan sebuah tanda kutip 'tanpamu'.
0. EPILOG - Andong
1. The Calendar
2. Jejak
3. Langit Selatan
4. Dan
5. Januari
6. Jarak
7. 3450 MDPL
8. Selamat Menikah
9. Sepasang Engineer
10. Ikhlas
11. 2010
Selamat Menikmati !
newbie567 dan 10 lainnya memberi reputasi
7
7.5K
39
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.2KThread•46.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
riissallele
#32
SELAMAT MENIKAH
Once.. aku bertemu wanita ini.
Sambil membetulkan kacamata, dia menyapa di hari wisuda kala itu.
Selamat pagi mas, selamat sudah berhasil lulus, silahkan masuk untuk mengikuti wisuda jurusan.
Selesai acara, aku coba cari info soal dia. Jingga, begitu nama yg aku ingat tertera di name tag panita wisuda.
Beberapa hari berselang, aku berhasil mendapatkan nomer WhatsApp nya. Ternyata orangnya asik, humble, dan pembicaraan kita pun semakin akrab.
Sambil menunggu panggilan dari beberapa perusahaan yang aku lamar, sepertinya aku butuh refreshing, sekedar teman ngobrol di cafe, Jingga kelihatannya cocok.
Tanpa basa-basi, aku coba ajak dia ke marianne, salah satu kedai es krim terkenal di solo, tempatnya nyaman, cocok buat ngobrol pikirku.
Ga di sangka, dia mau, kita pun menentukan waktu untuk ketemuan, pokoknya jngn sampe ganggu jadwal kuliah dia.
Lusa gimana dek ?
Oke mas, agak siang ya.
Oke sampai ketemu ya.
Kita pun berdua larut dalam obrolan, sekitar per kuliahan, karena dia adalah juniorku, aku pun punya segudang cerita dan saran biar kuliahnya lancar, ga telat 6 bulan sepertiku.
Setelah pertemuan itu, hubungan kita makin erat, layaknya seorang kekasih, kita tidak pernah lupa saling mengabari. Bercerita tentang seperti apa harimu, bagaimana liburanmu, atau kamu yg mendengarkan semua keluh kesahku mencari pekerjaan.
Semakin lama, aku semakin ingin mengenal dirimu. Sebuah post di Instagram membuatku penasaran, sebuah pose dua genggam tangan saling menggenggam bunga.
'ketika hati yg memilih, aku bisa apa (?)'
Kodemu pun terpecahkan, begitu jg harapanku. Hatimu sudah melabuhkan jangkar.
Aku bisa aja lanjut, menghancurkan hubunganmu. Terus dengan bangga berteriak, mengklaim bahwa aku lah sang pemenang dari pertempuran sengit ini.
Aku coba memposisikan diri menjadi kekasihnya, gimana ya kl tau ternyata orang yg dia ajak berkomitmen diam-diam main hati. Atau berduan di cafe mengobrol panjang lebar dengan pria lain.
Ya, di selingkuhi ada kata yg paling sederhana untuk merangkum semua pengandaian ini.
Lalu aku pun duduk termenung, mengingat mu. Dulu pun kamu seperti itu bukan, berjanji bahwa jarak dan waktu hanyalah kata bukan rintangan. Kemudian aku ditinggal tanpa alasan, tanpa kabar, tanpa penjelasan. Kemudian semuanya terlihat jelas, ada bibit cinta yg kamu semai di hati yg lain.
Adalah sebuah prinsip yg membuatku berpegang teguh. Aku tidak mau mengganggu hubungan orang lain, begitu pula hubunganku, komitmen adalah untuk di jaga bukan untuk di ingkari.
Aku senang melihat Jingga kini menikah dengan pria itu, setidaknya aku tidak menjadi bagian buruk dr kisah cinta kalian berdua. Aku tidak menjadi hambatan, aku mundur di saat yg tepat.
Mungkin kamu bertanya kenapa dl tiba-tiba aku bersifat dingin, melebur senyap mengikuti senja. Aku menyelematkan kalian dr kehancuran. Karena kapalku pernah rusak berantakan karena penyebab yg sama.
Kepadamu pun aku begitu, biarlah aku sendiri, aku baik-baik saja. Aku sama sekali tidak berpikiran untuk balas dendam, cinta itu adalah sebuah berkah, semua keberkahan berasal dr kebaikan. Kalau ada cara mendapatkanmu dengan baik-baik aku akan kejar kemanapun. Tetapi kalau hati kamu sudah menurunkan jangkar, aku tidak bisa memaksa untuk berlayar, aku hanya akan merusak jalur yg kamu lalui nanti. Ketika jangkarmu kemudian mungkin patah, kamu pun akan kehilangan kemampuan untuk menetap, aku ?Aku kembali menjadi pecundang, melihat kapalku terbawa ombak.
Jadi.. selamat menikah ya. Semoga kalian bahagia selalu.
Sambil membetulkan kacamata, dia menyapa di hari wisuda kala itu.
Selamat pagi mas, selamat sudah berhasil lulus, silahkan masuk untuk mengikuti wisuda jurusan.
Selesai acara, aku coba cari info soal dia. Jingga, begitu nama yg aku ingat tertera di name tag panita wisuda.
Beberapa hari berselang, aku berhasil mendapatkan nomer WhatsApp nya. Ternyata orangnya asik, humble, dan pembicaraan kita pun semakin akrab.
Sambil menunggu panggilan dari beberapa perusahaan yang aku lamar, sepertinya aku butuh refreshing, sekedar teman ngobrol di cafe, Jingga kelihatannya cocok.
Tanpa basa-basi, aku coba ajak dia ke marianne, salah satu kedai es krim terkenal di solo, tempatnya nyaman, cocok buat ngobrol pikirku.
Ga di sangka, dia mau, kita pun menentukan waktu untuk ketemuan, pokoknya jngn sampe ganggu jadwal kuliah dia.
Lusa gimana dek ?
Oke mas, agak siang ya.
Oke sampai ketemu ya.
Kita pun berdua larut dalam obrolan, sekitar per kuliahan, karena dia adalah juniorku, aku pun punya segudang cerita dan saran biar kuliahnya lancar, ga telat 6 bulan sepertiku.
Setelah pertemuan itu, hubungan kita makin erat, layaknya seorang kekasih, kita tidak pernah lupa saling mengabari. Bercerita tentang seperti apa harimu, bagaimana liburanmu, atau kamu yg mendengarkan semua keluh kesahku mencari pekerjaan.
Semakin lama, aku semakin ingin mengenal dirimu. Sebuah post di Instagram membuatku penasaran, sebuah pose dua genggam tangan saling menggenggam bunga.
'ketika hati yg memilih, aku bisa apa (?)'
Kodemu pun terpecahkan, begitu jg harapanku. Hatimu sudah melabuhkan jangkar.
Aku bisa aja lanjut, menghancurkan hubunganmu. Terus dengan bangga berteriak, mengklaim bahwa aku lah sang pemenang dari pertempuran sengit ini.
Aku coba memposisikan diri menjadi kekasihnya, gimana ya kl tau ternyata orang yg dia ajak berkomitmen diam-diam main hati. Atau berduan di cafe mengobrol panjang lebar dengan pria lain.
Ya, di selingkuhi ada kata yg paling sederhana untuk merangkum semua pengandaian ini.
Lalu aku pun duduk termenung, mengingat mu. Dulu pun kamu seperti itu bukan, berjanji bahwa jarak dan waktu hanyalah kata bukan rintangan. Kemudian aku ditinggal tanpa alasan, tanpa kabar, tanpa penjelasan. Kemudian semuanya terlihat jelas, ada bibit cinta yg kamu semai di hati yg lain.
Adalah sebuah prinsip yg membuatku berpegang teguh. Aku tidak mau mengganggu hubungan orang lain, begitu pula hubunganku, komitmen adalah untuk di jaga bukan untuk di ingkari.
Aku senang melihat Jingga kini menikah dengan pria itu, setidaknya aku tidak menjadi bagian buruk dr kisah cinta kalian berdua. Aku tidak menjadi hambatan, aku mundur di saat yg tepat.
Mungkin kamu bertanya kenapa dl tiba-tiba aku bersifat dingin, melebur senyap mengikuti senja. Aku menyelematkan kalian dr kehancuran. Karena kapalku pernah rusak berantakan karena penyebab yg sama.
Kepadamu pun aku begitu, biarlah aku sendiri, aku baik-baik saja. Aku sama sekali tidak berpikiran untuk balas dendam, cinta itu adalah sebuah berkah, semua keberkahan berasal dr kebaikan. Kalau ada cara mendapatkanmu dengan baik-baik aku akan kejar kemanapun. Tetapi kalau hati kamu sudah menurunkan jangkar, aku tidak bisa memaksa untuk berlayar, aku hanya akan merusak jalur yg kamu lalui nanti. Ketika jangkarmu kemudian mungkin patah, kamu pun akan kehilangan kemampuan untuk menetap, aku ?Aku kembali menjadi pecundang, melihat kapalku terbawa ombak.
Jadi.. selamat menikah ya. Semoga kalian bahagia selalu.
0