Susu.BahenolAvatar border
TS
Susu.Bahenol
Miris! 23 Pasien Covid-19 Ditolak RS, Meninggal di Taksi Daring



Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19 mencatat sebanyak 23 laporan kasus pasien konfirmasi positif Covid-19 ditolak di sejumlah rumah sakit lantaran telah terisi penuh.

Akibatnya, tidak sedikit pasien yang meninggal padahal belum mendapat perawatan intensif di ruang isolasi dan ICU.

Pencatatan itu dilakukan selama Desember 2020 hingga awal Januari 2021 secara nasional. Hanya saja, laporan yang masuk didominasi oleh warga di sekitar Jabodetabek.

“Lapor Covid-19 mendapatkan total 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit,” kata Dokter emergency sekaligus relawan Lapor Covid-19 Tri Maharani melalui keterangan tertulis pada Sabtu (16/1/2021).

Tri menuturkan, salah seorang keluarga di Depok melaporkan anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan Covid-19 pada 3 Januari 2021 lalu.

“Laporan datang dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata dia.

Kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota semakin mengkhawatirkan di tengah fenomena peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sulung membenarkan bahwa sebagian RS rujukan Covid-19 di Jakarta sudah penuh.

Dia menuturkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur isolasi pada Jumat (15/1/2021) kemarin telah jauh melampaui ambang batas yaitu mencapai 87 persen.

Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif atau ICU di RS rujukan Covid-19 di wilayah Ibu Kota juga sudah mencapai 82 persen.

Berdasarkan data Dinkes DKI, dari total 1.026 tempat tidur di ICU, yang terisi sudah mencapai 846 atau 82 persen dari kapasitas. Adapun, untuk tempat tidur isolasi dari total 7.780, yang terisi mencapai 6.773 atau mencapai 87 persen.

"Sebagian [RS] memang telah penuh, dari data itu bisa juga diartikan dari 100 rumah sakit yang ada berarti 88 rumah sakit sudah penuh," kata Sulung saat dihubungi, Sabtu (16/1/2021).

https://kabar24.bisnis.com/read/2021...i-taksi-daring


Ngeri betul coy emoticon-Takut


nomorelies
orgbekasi67
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
3.6K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
larapeequerAvatar border
larapeequer
#2
Itu pasien sakit covid atau lainnya?. Kalau pasien kovit berarti sebelumnya udah tau kalau uji swabnya positif. Kalau pun karantina mandiri di rumah apa tidak dipantau pihak puskesmas atau Dinkes?

Terus bagaimana dengan nasib taksi online nya, apa mobilnya udah disterilkan setelah bawa pasien kovit. Apa dia tahu yg dibawanya pasien kovit?
Takutnya sih setelah dia bawa pasien kovit, giliran dia atau keluarga nya yang dirawat gara2 kovit.

Ngemeng2 itu Jakarta apa nggak kepingin bikin rumah sakit darurat, padahal duitnya banyak lho. Pakai stadion kek atau ruang2 pameran kan bisa disulap jadi rumah sakit darurat.
caerbannogrbbt
pilotugal2an541
steven.thereds
steven.thereds dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.