- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
565
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#54
Chapter 36
Tim kapten James beserta Vivian dan juga Sherlee telah lebih dulu masuk ke dalam pabrik berkat ‘insting’ Vivian yang menemukan sebuah jalur rahasia yang aksesnya melalui sebuah saluran air bawah tanah. Setelah Vivian terhenti sebentar karena merasakan energi Djohan menghilang secara instan, ia melanjutkan perjalanannya kembali.
Saluran air bawah tanah ini memiliki dua jalur yang terpisahkan oleh aliran air ditengahnya. Tempat ini sedikit remang karena pencahayaannya begitu minim, lampu-lampu kecil yang terpasang di sepanjang dinding hanya mampu menerangi satu langkah didepannya sebagai tanda saja.
“Apakah posisi kita masih jauh?” tanya kapten James.
“Tidak, saya merasakan bahwa sebentar lagi kita akan sampai,” begitu jawab Vivian.
Jalur mereka pun terputus setelah didepan mereka terpampang sebuah pintu besar yang bentuknya seperti pintu brankas sebuah bank. Letaknya berada tepat di tengah-tengah membentuk sebuah jalan kecil di atas saluran air. Pintu brankas ini memiliki beberapa skema penguncian jika dilihat dari bentuknya yang sedikit rumit, belum lagi tuasnya seperti setir kapal laut.
“Kapten,” Sherlee menemukan sesuatu, yaitu berupa alat scan telapak tangan beserta angka-angka disampingnya. “tanpa telapak tangan dan sebuah kode, kita tidak akan memiliki akses untuk membuka pintu ini…”
“Kamu tidak bisa mengakalinya?” tanya kapten James.
Wajah Sherlee berubah sinis, “Tidak….aku bukan seorang ahli teknologi,” wajah kapten James menunjukan wajah yang kecewa, lalu Sherlee mendekatinya. “jadi mau kapten apa?!” dengan nada tinggi. “tim 15 kita ini anggotanya sangat sedikit sekali, lalu semua tugas selalu aku yang kerjakan. Hingga banyak email-email menumpuk di meja kerja kapten itu siapa yang mengurusnya hah?!” Sherlee melanjutkan. “sebenarnya sudah lama aku mengirim surat untuk berpindah ke sektor lain tetapi selalu ditolak karena kouta tim lainnya sudah penuh!”
Ahhh…salah aku apa?gumam kapten James dalam hati.
Kemarahan tanpa alasan Sherlee itu terhenti ketika sesuatu yang keras terdengar di dekat mereka. Vivian mencoba menghancurkan paksa pintu brankas itu tanpa menggunakan kekuatan Beaters nya, namun pintu itu ternyata cukup keras menahan serangan seorang Beaters.
“Dengan sangat terpaksa…,” jemari-jemari indah milik Vivian seketika berubah menjadi kaku dan kurus, lalu perlahan berubah warna perak agak putih. Kapten James dan Sherlee memperhatikannya. “hmm…”
Satu pukulan kembali melayang menghantam pintu brankas berukuran besar itu. Suara keras yang dihasilkan menggema menyebar melalui saluran air bawah tanah ini. Jika suaranya sekerasnya ini sudah pasti orang-orang di dalam pasti sudah mengetahui keberadaan mereka. Seperti itu yang terlihat di dalam control room, seseorang berpakaian lab sama seperti Overmars sedang menyaksikan aksi tim 15 beserta Vivian.
“Tidak salah lagi…wanita Beaters itu adalah dirinya,” senyumnya mulai merekah. “ahhh…Overmars sudah melakukan tugasnya dengan baik, tidak mungkin aku berdiam diri di sini,” sosok laki-laki ini bangkit dari kursinya, meninggalkan ruangan yang dipenuhi oleh layar dalam kondisi gelap.
Dihantam dengan kekuatan Beaters ternyata pintu itu tidak sanggup menahannya. Bagian yang terkena pukulan Vivian rusak, menekuk ke dalam. Kali ini Vivian meruncingkan jemarinya, sehingga kuku-kuku tajamnya itu akan bertindak sebagai sebilah pedang. Vivian menusuk ke bagian yang sudah dirusaknya itu, tangannya berhasil menembusnya.
“Yash! Dia berhasil!” kapten James memujinya.
Ternyata Vivian tidak berhenti sampai di situ, dengan posisi tangannya yang masih menancap ia menarik pintunya dengan paksa.
“Kita harus menjauh dari sini…,” ucap kapten James setelah melihat dinding sekitar pintu brankas mulai retak.
“ARGHH!” Vivian menariknya hingga pintu terlepas lalu dari tempatnya lalu dilemparnya jauh hingga menutupi hampir seluruh jalur saluran air bawah tanah ini.
Kapten James dan Sherlee berhasil selamat setelah menempelkan dirinya ke dinding sambil membungkukan badannya.
“Kekuatan yang sungguh mengerikan…,” ucap kapten James dengan raut wajah ngeri melihat kekuatan Vivian.
Lalu ketiga masuk melalui lubang besar yang dibuat oleh Vivian. Ruangan yang mereka masuki sangat bergaya industrial lengkap dengan lantai yang terbuat dari besi yang berongga, membuat suara cukup bising ketika menginjaknya. Selain itu mereka dikejutkan oleh banyaknya tabung-tabung berukuran besar yang berisi manusia yang ditenggelamkan pada cairan berwarna hijau. Persis seperti apa yang ada di video.
Tabung-tabung ini disambungkan dengan kabel-kabel tebal menjulang ke atas yang saling mendukung satu sama lain, berada di lantai dasar. Sedangkan lantai diatasnya terdapat sebuah mesin untuk mengontrol status orang-orang yang berada di tabung itu. Sebuah jembatan yang terbuat dengan bahan yang sama pada lantai sebagai tempat memantau dari atas jika tidak ingin melihat dari dekat secara langsung.
Kebetulan tempat ini kosong, tidak ada orang yang menjaganya. Pemikiran sederhana kapten James adalah orang yang berjaga akan mengecek dalam rentang waktu tertentu, untuk melihat perkembangan orang-orang dalam tabung ini. Vivian mencoba memegang satu tabung dihadapannya, tabungnya terbuat dari bahan yang tebal. Mungkin dibutuhkan kekuatan Beaters untuk menghancurkannya satu-satu.
“Orang-orang di dalam sini memiliki sel-sel Beaters yang aktif, mereka bisa bangkit kapan saja…,” ucap Vivian. “mereka sudah mencapai level 3.”
“Hah? Level 3?” kapten James melongo sedangkan Sherlee menggelengkan kepalanya, padahal video tentang dokumenter pabrik Beaters ini sudah disebarkan ke semua tim BASS. Hanya saja kemalasan kapten James membuka komputer mejanya membuatnya buta akan situasi ini.
Di saat mereka sedang melakukan investigasi awal, terdengar suara langkah kaki dari lantai atas. Lalu dilanjutkan oleh suara tepukan tangan.
“Hebat…kalian menemukan jalan ke sini,” ucap seseorang yang tengah berdiri di jembatan besi.
“Bagaimana bisa?” kapten James terheran karena pintu masuknya yang dia lihat hanyalah pintu besar mirip brankas itu. Jika orang ini muncul dari belakang maka ia dan rekannya pasti sudah mengetahuinya.
“Tidak usah terkejut seperti itu, saya mempunyai akses rahasia tuk memasuki tempat ini,” lalu pandangannya teralihkan ke Vivian. “hmm..sampai seorang Silver Clan repot-repot datang kemari, saya sangat tersanjung. Apa anda masih mengingat saya…Vivian…”
“Hmmm,” Vivian menatapnya tajam, sama sekali tidak mengenali orang didepannya.
“Baiklah, sepertinya anda lupa. Saya akan mengenalkan diri lagi, ekhm…,” membersihkan tenggorokannya. “Saya Li…seseorang yang ikut mengantarkan serum penekan sel untuk rekan barumu itu…siapa?....”
Tiba-tiba Vivian langsung mengingatnya, orang dalam rombongan White Clan ketika mengantarkan serum penekan sel Beaters.
“Berhati-hatilah…orang ini anggota Royal Clan, White Clan…,” ucap Vivian pelan memberikan peringatan kepada rekan satu timnya. Pantas saja keberadaannya sulit dilacak, orang itu menggunakan kekuatan khusus Beaters.
“Akhirnya tim kami mendapatkan kehormatan bertarung melawan White Clan setelah tim 13 yang melawan Black Clan,” ucap kapten James tersenyum menantikan pertarungannya.
Quote:
Tim kapten James beserta Vivian dan juga Sherlee telah lebih dulu masuk ke dalam pabrik berkat ‘insting’ Vivian yang menemukan sebuah jalur rahasia yang aksesnya melalui sebuah saluran air bawah tanah. Setelah Vivian terhenti sebentar karena merasakan energi Djohan menghilang secara instan, ia melanjutkan perjalanannya kembali.
Saluran air bawah tanah ini memiliki dua jalur yang terpisahkan oleh aliran air ditengahnya. Tempat ini sedikit remang karena pencahayaannya begitu minim, lampu-lampu kecil yang terpasang di sepanjang dinding hanya mampu menerangi satu langkah didepannya sebagai tanda saja.
“Apakah posisi kita masih jauh?” tanya kapten James.
“Tidak, saya merasakan bahwa sebentar lagi kita akan sampai,” begitu jawab Vivian.
Jalur mereka pun terputus setelah didepan mereka terpampang sebuah pintu besar yang bentuknya seperti pintu brankas sebuah bank. Letaknya berada tepat di tengah-tengah membentuk sebuah jalan kecil di atas saluran air. Pintu brankas ini memiliki beberapa skema penguncian jika dilihat dari bentuknya yang sedikit rumit, belum lagi tuasnya seperti setir kapal laut.
“Kapten,” Sherlee menemukan sesuatu, yaitu berupa alat scan telapak tangan beserta angka-angka disampingnya. “tanpa telapak tangan dan sebuah kode, kita tidak akan memiliki akses untuk membuka pintu ini…”
“Kamu tidak bisa mengakalinya?” tanya kapten James.
Wajah Sherlee berubah sinis, “Tidak….aku bukan seorang ahli teknologi,” wajah kapten James menunjukan wajah yang kecewa, lalu Sherlee mendekatinya. “jadi mau kapten apa?!” dengan nada tinggi. “tim 15 kita ini anggotanya sangat sedikit sekali, lalu semua tugas selalu aku yang kerjakan. Hingga banyak email-email menumpuk di meja kerja kapten itu siapa yang mengurusnya hah?!” Sherlee melanjutkan. “sebenarnya sudah lama aku mengirim surat untuk berpindah ke sektor lain tetapi selalu ditolak karena kouta tim lainnya sudah penuh!”
Ahhh…salah aku apa?gumam kapten James dalam hati.
Kemarahan tanpa alasan Sherlee itu terhenti ketika sesuatu yang keras terdengar di dekat mereka. Vivian mencoba menghancurkan paksa pintu brankas itu tanpa menggunakan kekuatan Beaters nya, namun pintu itu ternyata cukup keras menahan serangan seorang Beaters.
“Dengan sangat terpaksa…,” jemari-jemari indah milik Vivian seketika berubah menjadi kaku dan kurus, lalu perlahan berubah warna perak agak putih. Kapten James dan Sherlee memperhatikannya. “hmm…”
Satu pukulan kembali melayang menghantam pintu brankas berukuran besar itu. Suara keras yang dihasilkan menggema menyebar melalui saluran air bawah tanah ini. Jika suaranya sekerasnya ini sudah pasti orang-orang di dalam pasti sudah mengetahui keberadaan mereka. Seperti itu yang terlihat di dalam control room, seseorang berpakaian lab sama seperti Overmars sedang menyaksikan aksi tim 15 beserta Vivian.
“Tidak salah lagi…wanita Beaters itu adalah dirinya,” senyumnya mulai merekah. “ahhh…Overmars sudah melakukan tugasnya dengan baik, tidak mungkin aku berdiam diri di sini,” sosok laki-laki ini bangkit dari kursinya, meninggalkan ruangan yang dipenuhi oleh layar dalam kondisi gelap.
Dihantam dengan kekuatan Beaters ternyata pintu itu tidak sanggup menahannya. Bagian yang terkena pukulan Vivian rusak, menekuk ke dalam. Kali ini Vivian meruncingkan jemarinya, sehingga kuku-kuku tajamnya itu akan bertindak sebagai sebilah pedang. Vivian menusuk ke bagian yang sudah dirusaknya itu, tangannya berhasil menembusnya.
“Yash! Dia berhasil!” kapten James memujinya.
Ternyata Vivian tidak berhenti sampai di situ, dengan posisi tangannya yang masih menancap ia menarik pintunya dengan paksa.
“Kita harus menjauh dari sini…,” ucap kapten James setelah melihat dinding sekitar pintu brankas mulai retak.
“ARGHH!” Vivian menariknya hingga pintu terlepas lalu dari tempatnya lalu dilemparnya jauh hingga menutupi hampir seluruh jalur saluran air bawah tanah ini.
Kapten James dan Sherlee berhasil selamat setelah menempelkan dirinya ke dinding sambil membungkukan badannya.
“Kekuatan yang sungguh mengerikan…,” ucap kapten James dengan raut wajah ngeri melihat kekuatan Vivian.
Lalu ketiga masuk melalui lubang besar yang dibuat oleh Vivian. Ruangan yang mereka masuki sangat bergaya industrial lengkap dengan lantai yang terbuat dari besi yang berongga, membuat suara cukup bising ketika menginjaknya. Selain itu mereka dikejutkan oleh banyaknya tabung-tabung berukuran besar yang berisi manusia yang ditenggelamkan pada cairan berwarna hijau. Persis seperti apa yang ada di video.
Tabung-tabung ini disambungkan dengan kabel-kabel tebal menjulang ke atas yang saling mendukung satu sama lain, berada di lantai dasar. Sedangkan lantai diatasnya terdapat sebuah mesin untuk mengontrol status orang-orang yang berada di tabung itu. Sebuah jembatan yang terbuat dengan bahan yang sama pada lantai sebagai tempat memantau dari atas jika tidak ingin melihat dari dekat secara langsung.
Kebetulan tempat ini kosong, tidak ada orang yang menjaganya. Pemikiran sederhana kapten James adalah orang yang berjaga akan mengecek dalam rentang waktu tertentu, untuk melihat perkembangan orang-orang dalam tabung ini. Vivian mencoba memegang satu tabung dihadapannya, tabungnya terbuat dari bahan yang tebal. Mungkin dibutuhkan kekuatan Beaters untuk menghancurkannya satu-satu.
“Orang-orang di dalam sini memiliki sel-sel Beaters yang aktif, mereka bisa bangkit kapan saja…,” ucap Vivian. “mereka sudah mencapai level 3.”
“Hah? Level 3?” kapten James melongo sedangkan Sherlee menggelengkan kepalanya, padahal video tentang dokumenter pabrik Beaters ini sudah disebarkan ke semua tim BASS. Hanya saja kemalasan kapten James membuka komputer mejanya membuatnya buta akan situasi ini.
Di saat mereka sedang melakukan investigasi awal, terdengar suara langkah kaki dari lantai atas. Lalu dilanjutkan oleh suara tepukan tangan.
“Hebat…kalian menemukan jalan ke sini,” ucap seseorang yang tengah berdiri di jembatan besi.
“Bagaimana bisa?” kapten James terheran karena pintu masuknya yang dia lihat hanyalah pintu besar mirip brankas itu. Jika orang ini muncul dari belakang maka ia dan rekannya pasti sudah mengetahuinya.
“Tidak usah terkejut seperti itu, saya mempunyai akses rahasia tuk memasuki tempat ini,” lalu pandangannya teralihkan ke Vivian. “hmm..sampai seorang Silver Clan repot-repot datang kemari, saya sangat tersanjung. Apa anda masih mengingat saya…Vivian…”
“Hmmm,” Vivian menatapnya tajam, sama sekali tidak mengenali orang didepannya.
“Baiklah, sepertinya anda lupa. Saya akan mengenalkan diri lagi, ekhm…,” membersihkan tenggorokannya. “Saya Li…seseorang yang ikut mengantarkan serum penekan sel untuk rekan barumu itu…siapa?....”
Tiba-tiba Vivian langsung mengingatnya, orang dalam rombongan White Clan ketika mengantarkan serum penekan sel Beaters.
“Berhati-hatilah…orang ini anggota Royal Clan, White Clan…,” ucap Vivian pelan memberikan peringatan kepada rekan satu timnya. Pantas saja keberadaannya sulit dilacak, orang itu menggunakan kekuatan khusus Beaters.
“Akhirnya tim kami mendapatkan kehormatan bertarung melawan White Clan setelah tim 13 yang melawan Black Clan,” ucap kapten James tersenyum menantikan pertarungannya.
redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas
Tutup