Kyra telah kembali masuk sekolah. Berbeda dari dugaanku, ku kira setelah Kyra masuk kebahagiaan akan kembali muncul namun setelah ku pikir-pikir, keheningan dan ketenangan hari kemarin tak buruk juga. Saat ini Aku sedang memegangi kepala karena merasa pusing. Dini hari tadi Aku mengantar keluargaku ke Bandara dan tak sempat kembali tidur karena memang perjalanan yang cukup memakan waktu. Disaat kondisi kurang tidur Aku tak menyangka mendengarkan ocehan Kyra membuatku geleng-geleng. Aliran darah yang berja;an lambat ditambah lagi dengan ocehannya yang membuat alirannya semakin tersumbat.



```````````````````````



Kami berdua fokus menghabiskan makanan masing-masing. Sesekali Aku menatap Kyra. Memperhatikan bibir tipisnya yang memiliki senyuman yang kadang membuat hatiku bergetar. Saat memandangnya seperti ini Aku benar-benar sangat suka dengan Matanya. Sorotnya teduh dan berbinar memancarkan cahaya pengantar energi positif. Alis indah yang tersusun begitu sempurna. Perpaduan yang indah saat pandangan Kami bertemu.



*Tetttttttttttttttttt* Bel masuk berbunyi, menyelamatkanku untuk sesaat. Tak lama Guru masuk dan kelas dimulai kembali. Saat tengah fokus mendengarkan pelajaran ada jari yang menyentuh-nyentuh lenganku. Aku menengok ke arah Kyra, terlihat ia sedang memandangku seolah menanti penjelasan atas hal yang Rindu katakan.

*Pulang Sekolah*

Kyra dan Aku sedang berjalan ke Halte. Kyra tak berbicara, hanya menanti Aku berbicara.



*Flashback*

Entah mengapa semua begitu terasa berbeda. Seminggu ini sikapnya terus menunjukan hal yang membuatku bertanya-tanya. Pesan singkat yang ku kirimkan tak jarang hanya dihiasi 2 garis centang biru, tak ada balasan. Aku bertanya-tanya, beripikir untuk menemuinya. Namun tak semudah dulu, menemuinya sangat sulit, Aku hampir menyerah. Hingga tak sadar Aku terlelap.

02.00

Aku terbangun karena rasa ingin buang air kecil meningkat. Sebelum kembali tidur Aku mengecek handphoneku, mencari tau, sudah ada balasan atau belum. Aku menekan tombol on/offnya, terpampang 11 missed call di layar dan 8 new massage from XXX. Tak pikir panjang Aku langsung menelpon balik nomornya, telponnya menyambung namun tak kunjung diangkat. Pada percobaan ketiga Aku mengingat 8 pesan yang belum ku baca. Aku membacanya. 8 pesan yang tidak akan mungkin bisa Aku lupakan. Dan kadang membuat ingatanku bagai ditarik mundur ke belakang.