Pulang dari kerajaan perempuan, hari sudah maghrib, maka aku segera maghriban di kosan, dilanjut dzikir dan meditasi sebentar. Sehabis meditasi, akupun mandi. Aku keluar dari kamar mandi bertelanjang dada, cuma pake celana pendek kolor. Saat sedang mengambil baju dari lemari, kudengar suara anak kunci yang diputar pada lubang kunci di pintu kamar kosanku, dan pintu itu pun terbuka.

    Kulihat tante Silvy berdiri di depan pintu dengan wajah kuatir. Seperti biasa, dia memakai daster panjang sampai mata kaki, bahu terbuka dengan tali yang kecil di pundaknya, itu belahan dadanya kayak mau tumpah aja. . Tante Silvy langsung masuk ke kamarku dan begitu melihatku, dia langsung nyamperi.



    Yang aku herankan bukan karena dua hari itu terlalu lama, tapi malah terlalu singkat. Perang itu seharusnya membutuhkan waktu minimal empat hari waktu dunia,  tapi ini cuma dua hari. Berarti ilmu Melipat Waktu nya Salma sudah berkembang jadi sangat hebat. Memang ilmunya Salma telah berkembang dengan sangat pesat, bahkan dia telah memiliki banyak ilmu baru.

     Tante Silvy melihat ke bawah, ke arah dada dan perutku, entah sadar atau nggak, dia mengusap dengan lembut dada dan perutku! Kurasakan seluruh tubuhku jadi merinding hebat! Aku jarang banget takut sampai merinding kalo melihat jin seseram apapun, tapi berhadapan dengan tante Silvy, malah bisa merinding, meskipun merindingnya beda.



    Tante Silvy menengadah,menatapku dengan sayu, bibirnya sedikit terbuka. Pemandangan seperti inilah yang membuatku nggak kuat, apa lagi dia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. . Tapi kutahan sebisa mungkin. Tante Silvy merangkul belakang lekerku dan menarik kepalaku mendekat, dan dia memagut bibirku!

    Pertahananku jebol! Tanpa sadar aku membalas, dan tante Silvy semakin liar, sambil terus memagutku, tangannya bergerak melepas tali daster di pundaknya hingga dasternya melorot sampai pinggang, dan di dalam dasternya dia nggak pake apa-apa lagi! Lalu tanganku dipegang dan diarahkan ke dadanya, benda yang selama ini cuma kulihat, sekarang bisa kupegang! Bahkan deheman dari Salma dan tawa cekikikan dari Amrita nggak kugubris!

     Tante Silvy adalah perempuan dewasa yang tau gimana cara memperlakukan laki-laki, maka tanpa bisa kucegah, mulai ada yang bereaksi di bawah sana. Tante Silvy semakin mengeratkan pelukannya. Hingga akhirnya saat dia memegang bagian tubuhku yang bereaksi itu,  akupun tersentak. Segera kulepaskan peganganku dan pagutan bibirku.



    Tapi kemudian tante Silvy memelukku lagi, sepertinya dia sedang diamuk hasrat. Maka sebelum dia memulainya lagi, kukeluarkan energi berhawa dingin dan kusalurkan ke tubuh tante Silvy untuk meredam hasratnya. Sepertinya cara itu berhasil, napas tante Silvy jadi teratur lagi, meski wajahnya masih memerah banget. Dia masih memelukku, tapi sudah nggak meneruskan yang tadi lagi. Kami cuma terdiam berpelukan. Satu menit kemudian,  tante Silvy melepas pelukannya.



     Aku cuma nyengir aja, bingung harus jawab gimana lagi. Sementara tante Silvy seakan nggak sadar kalo dasternya sebelah atas masih melorot sampai ke pinggang. Akupun balik badan dan membuka lemariku untuk mengambil kaos, nggak enak kalo terus memandanginya.



    Kuantar tante Silvy sampai ke balkon depan kamarku., tapi kemudian kulihat mobilnya Kinara memasuki gerbang kosan, dan dari balik kaca mobil depan, Kinara melihat ke arah kami, tepat saat tante Silvy dan aku keluar dari kamar! Hadehh.. ntar dia pasti mikir nya macam-macam deh... .

     Aku kembali masuk kamar kosan dan kubaringkan badan di kasur. Kejadian tadi kayak mimpi aja, dan terjadi begitu saja, emang tante Silvy pernah menciumku, tapi cuma sebatas itu, nggak sejauh tadi. Sepertinya aku benar-benar sudah gila.  Tapi mendadak..

    Bletaakk..!

    Ada yang menampol kepalaku dengan keras, sakitnya bukan main! Aku langsung terbangun dan menoleh ke belakang, ada Salma di belakangku dengan pandangan mengerikan seakan siap membunuh!   sementara Amrita malah ketawa ngakak kenceng banget! .



    Amrita ketawa cekikikan kenceng banget. Nggak kugubris tawa mengejek dari Amrita itu. Kuraih hpku dan membukanya, ada 37 miss call dan 52 chat dari Dita! Wah.. dia pasti ngamuk-ngamuk ini. Segera aku telepon Dita, untunglah dia mau menjawab. Kujelaskan secara singkat kalo aku sedang berkunjung ke rumah teman di alam gaib. 

     Untunglah Dita mau mengerti, dia bener-bener cewek yang penuh pengertian. Tapi dengan syarat, besok malam aku harus mengajaknya main keluar dan mentraktirnya makan malam. Masih mendingan daripada dia ngamuk kayak Salma tadi. Sikap Dita telah membuatku merasa bersalah banget padanya, aku udah ngelakuin hal tadi dengan tante Silvy, aku merasa telah berkhianat padanya.

     Bunyi perutku yang keras menyadarkanku dari lamunan, secara teknis ragaku emang belum makan selama dua hari dua malam. Aku keluar kamar kosan dan menuju gerbang, biasanya jam segini ada bakmi jawa lewat. Saat aku baru turun tangga, Kinara memanggilku, ini pasti urusan tadi lagi.



    Kutinggalkan Kinara yang ngedumel nggak jelas. Suara kentongan dipukul terdengar mendekat, itu adalah tanda kalo bakmi jawa lewat. Kupesan nasi goreng, sambil.nunggu di masak, aku ngobrol ngalor ngidul dengan penjualnya. Setelah matang, segera kubayar dan aku balik menaiki tangga ke lantai dua.. Kinara udah nggak ada didepan kamar kosannya. Aku langsung masuk kamar dan memakan nasi goreng itu.

    Selesai makan, Salma belum kembali, beneran marah dia. Kulihat Amrita yang berdiri terbengong-bengong, makhluk halus paling betah kalo terbengong gitu, bisa berjam-jam lamanya. Lalu kulihat gelang tangan kiriku berpendar cahaya putih perak, dan kurasakan aura yang nggak asing, aura dari ratu Galuh!

    Dan benar saja, ratu Galuh muncul di depanku dengan senyum manisnya. Bibir tipis dengan hidung mungil mancung, mata bening dengan bulu mata lentik, dan dengan pakaian khasnya yang mirip hanfu, pakaian tradisional dari negeri tirai bambu, menambah keimutan wajahnya. Bahkan dia lebih imut dari Gayatri anaknya! Wajah itu sangat proporsional dengan sosoknya yang imut, benar-benar sosok jin yang bisa membuat laki-laki berpaling



mulustrasi ratu Galuhbuat yang lupa



     Amrita langsung pasang wajah cemberut, secepat kilat dia berkelebat menembus tembok kamar kosan itu. Aku cuma bisa menghela napas panjang. Tadi tante Silvy, sekarang ratu Galuh. Ibarat pepatah, lolos dari mulut harimau, masuk ke lubang buaya.. eh.. Tadi Salma marah, sekarang Amrita juga marah.. serba salah..



    Ratu Galuh melepas rangkulannya di leherku, tangannya bergerak ke pinggang, menarik ikat pinggang dari kain itu hingga terlepas, dan begitu ikat pinggangnya terlepas, maka pakaiannya sebelah depan dari leher sampai kaki jadi terbuka, hingga aku bisa melihat semua yang ada di dalamnya!

    Sejenak aku terpukau, mataku bagai silau oleh kulitnya yang sangat putih bagai pualam, tubuhnya seperti bersinar. Sungguh hebat sekali godaan ini, badanku sampai gemetaran dan panas dingin seperti orang terkena demam! Tapi itu cuma sekejap, dan di kejap berikutnya aku tersadar, tanganku menutupkan kembali pakaian ratu Galuh yang terbuka di bagian depan itu.



     Ratu Galuh memegang kedua tanganku, hingga peganganku pada bajunya jadi terlepas, dan kini bajunya terbuka lagi di bagian depan. Lagi-lagi sebuah hasrat yang kulihat di matanya. Nggak jin nggak manusia, kenapa semua selalu saja melibatkan hasrat?! Aku cowok normal yang pasti akan tergoda melihat pemandangan seperti ini. Kenapa semua bikin aku serba salah?! .



     Sorot mata ratu Galuh meredup, ada kekecewaan disana. Mendadak dia memelukku sangat erat, disandarkan kepalanya di bahuku, dan dia menangis lirih. Jin bisa sedih juga ternyata. Lagi-lagi aku jadi serba salah dan salah tingkah. Tapi otakku malah terfokus pada dadaku yang terhimpit dua tonjolan itu. Dasar otak setan!

     Ratu Galuh menengadah, menatap ke mataku, wajahnya perlahan mendekat, dan dia memagut bibirku, cukup lama dia melakukan itu. Pelukannya semakin erat, membuat sesak dadaku. . Setelah dia melepasnya dengan desahan panjang, dia berbisik di telingaku.



    Ratu Galuh melangkah mundur sambil terus memandangiku, ada air mata di sana. Lalu dia berbalik, melangkah menjauhiku, dan sosoknya berubah menjadi bayang-bayang dan akhirnya menghilang sebelum sampai di pintu kamar kosku.

    Kurebahkan diri di kasur, nggak nyangka bakal terjadi hal kayak tadi. Bahkan Salma yang selalu bersamaku hampir seumur hidupku, belum pernah melakukan itu. Cuma dalam waktu  2 jam, sudah terjadi banyak hal, dua hasrat telah berbicara, dua makhluk pergi dengan kecewa, lalu aku harus bagaimana?! Serba salah kalo kayak gini.  

     Kenapa bisa terjadi hal seperti ini?!  Persoalan yang seharusnya sepele dan sangat mudah, kenapa bisa jadi serumit ini?! Kalo aku nggak punya kemampuan seperti ini, mungkin hidupku akan bisa tenang seperti anak-anak yang lainnya. Kadang aku ingin membuang saja kemampuan ini, tapi gimana caranya?! Salma nggak akan mungkin mau menghilangkannya. Sudahlah.. yang terjadi, terjadilah, aku pasrah saja...


bersambung…

57