- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#52
Chapter 35
Tangan raksasa itu terus menekan tubuh Djohan membawanya jauh sampai ke ujung pembatas dinding pabrik satu dengan yang lainnya. Sementara itu tangan raksasa yang terbentang panjang menjadi sebuah garis pembatas antara tim Bass dan orang-orang larvaman. Sementara orang-orang penyerang yang sudah babak belur begitu melihat tangan raksasa berwarna hitam langsung melarikan diri.
“Apa lagi ini?!”
“Bersiap-siaplah, warna hitam seperti ini merupakan pertanda yang buruk,” ucap Leah.
Lalu orang-orang datang menggunakan pakaian serba lab, lengkap dengan penutup wajah dan bersarung tangan hijau. Orang-orang lab itu tampak berjalan di atas tangan raksasa, lalu mulai mengeluarkan sebuah pistol dengan tabung berwarna merah diatasnya. Tabung merah itu tidak asing bagi Leah yang sudah melihat video dokementer tentang pembuatan Beaters buatan di pabrik ini.
“Kita harus hentikan orang-orang itu sekarang!” Leah menembaki orang-orang lab tersebut.
Sayangnya tembakan-tembakan dari Leah mampu dimentahkan oleh kaki-kaki serangga yang keluar dari tangan raksasa berwarna hitam itu. Setelah melakukan tugasnya, orang-orang lab itu melompat dan menghilang dari pandangan Leah dan Davies.
“Sebenarnya siapa orang-orang ini?” Davies yang masih tidak mengetahui apa-apa tentang kegiatan di dalam pabrik Beaters.
Posisi mereka tidak begitu menguntungkan setelah Djohan terkunci oleh tangan raksasa ini, belum lagi semua serangan Leah barusan berhasil dipatahkan oleh kaki-kaki serangga yang tiba-tiba keluar dari tangan raksasa.
“Cih! Tubuhku…terperangkap di tangan ini!” Djohan meronta mencoba untuk melepaskan diri dari genggaman tangan raksasa, kedua tangannya dikunci rapat, sama sekali tidak bisa digerakan.
Tangan raksasa mulai bergerak, kali ini bergerak ke atas sehingga Leah dan Davies dapat melihat pemandangan didepannya setelah tadi tertutup. Mereka terkejut karena monster phase 1 larvaman yang tadi banyak didepannya mendadak hilang semua.
“Eh? Apa jangan-jangan orang-orang lab tadi yang membawa mereka? tapi kemana?”
Leah lebih mengkhawatirkan kondisi Djohan yang kini tubuhnya ikut terangkat, ia mencoba menembaki lagi, tetapi lagi-lagi kaki-kaki serangga menjadi penghalangnya.
“Oi! Turunkan!” Djohan berteriak, namun teriakannya tidak berarti karena tangan raksasa itu perlahan mundur lalu bergerak maju dengan kecepatan yang tinggi, melempar Djohan keluar dari area pabrik. Sosoknya langsung menghilang di angkasa.
“Sekarang hanya tinggal kita berdua….”
“Cih! Musuh sudah mengetahui bahwa Silver Clan akan menjadi beban berat mereka….,” Davies lebih waspada.
Tangan raksasa berwujud Beaters yang berwarna hitam setelah melempar jauh Djohan sekarang mulai menyusut, dan menghilang. Lalu terdengar langkah kaki yang mendekati Leah dan Davies. Seseorang dengan pakaian lab dengan ciri khas baju putih panjang seperti jubah. Bagian lengan kanannya tampak tidak biasa, bentuknya seperti tangan Beaters dan berwarna hitam.
“Jadi orang ini yang melempar Djohan barusan,” ucap Leah.
“Oi! Maju selangkah lagi makan akan kutembak kepalamu,” ancam Davies.
Overmars menurutinya dan diam ditempatnya sekarang, “Jadi kalian orang-orang yang ada di berita itu, BASS kah namanya?” tanyanya sok akrab.
“Bagaimana?” bisik Davies.
Leah terdiam sekarang, ia mendengar sangat jelas sekali ketika kapten James menunjuk Davies sebagai ketua timnya. Tapi sekarang malah Davies yang meminta saran kepadanya.
“Kita harus tetap waspada, kamu lihat kan apa yang bisa dilakukan oleh tangan Beatersnya itu?”
Sementara itu pada saat Djohan terlempar ke langit oleh Overmars, rekan sesama Silver Clan yaitu Vivian sempat menghentikan langkahnya sebentar. Ia bersama kapten James dan juga Sherlee sedang berada di dalam gorong-gorong raksasa yang jalurnya ditemukan oleh Vivian.
“Ada apa?” tanya kapten James.
“Tidak…,” Vivian mencoba menyembunyikannya dari rekan timnya, padahal ia merasakan jika energi Djohan menghilang secara tiba-tiba dan tidak dapat dirasakannya. “tidak apa-apa,” dengan wajah dinginnya melewati kapten James dan Sherlee yang tampak keheranan.
Kembali lagi ke atas, Overmars belum melakukan gerakan sedikitpun. Ia sudah melihat cara ‘kerja’ baik Leah maupun Davies barusan. Tampaknya akan sangat mudah untuk ditaklukan baginya.
Memikirkan betapa mudahnya memusnahkan dua orang anggota BASS didepannya membuat Overmars tidak tersadar tersenyum lebar, malahan ia tertawa keras sambil memegangi kepalanya.
“Cih…apa dia meremehkan kita?” ucap Davies tidak percaya apa yang dilihatnya. “apa yang kau tertawakan hah?!” emosinya langsung tersulut.
“Maaf….maafkan aku,” sambil mencoba menghentikan tawanya. “aku tidak menyangka bisa semudah ini,” raut wajahnya tiba-tiba serius, lalu menyerang Davies dan juga Leah dengan menggunakan jemarinya yang tiba-tiba memanjang membentuk cambuk dengan ujungnya yang tajam.
Davies dan Leah mampu menghindarinya, dan keduanya menyerang balik dengan keadaan terpisah satu sama salin. Tembakan-tembakan yang mereka lontarkan sama sekali tidak ada yang bisa mengenai Overmars. Kaki-kaki serangga yang tiba-tiba keluar dari seluruh permukaan tangan Beaters nya itu seakan-akan diprogram untuk melindungi sang pengguna, yaitu Overmars.
Tanpa mereka sadari menyerang Overmars dengan peluru khusus Beaters itu malah membuat amunisi mereka terbuang percuma. Tidak ada alasan mereka tidak menggunakannya, lawan di depan mereka sudah jelas menggunakan kekuatan Beaters.
“Kita harus melakukan dengan cara lain Leah!” Davies melempar jas nya, terlihat dari balik jas nya itu Davies melengkapi dirinya menggunakan sabuk khusus yang berisi alat-alat penunjang pertempuran, salah satunya sebuah bom asap yang kini ia pakai.
Dilempar bom asap seperti itu yang dilakukan oleh Overmars hanyalah diam saja, ia membiarkan dirinya terkena asap yang kini mengepul mengelilingnya.
“Percuma saja, asap seperti ini tidak akan bi----,” Overmars terpental jauh setelah dirinya menerima sebuah hantaman yang cukup keras hingga dirinya keluar dari kepulan asap yang mengelilinginya. “apa-apaan barusan….,” ia menengok ke atas, sesosok yang menyeramkan siap menyerangnya lagi. “bala bantuan kah?” Overmars mampu menghindari serangan yang anginnya saja mampu membuyarkan asap dibelakangnya.
Overmars terkejut ternyata yang menyerangnya tadi masih orang yang sama, yaitu Davies dari BASS tim 15. Wujudnya menjadi lebih menyeramkan, dengan otot-otot besar yang membuat kemeja putihnya itu nampak kekecilan. Lalu urat-urat ditubuhnya yang timbul ke permukaan dan seakan berwarna.
“Wow…obat ini…kau berhasil dokter!” ucap Davies kegirangan.
Setelah Davies melemparkan bom asap itu barusan dan membuat Overmars kehilangan penglihatannya dengan sementara. Ia mengeluarkan sebuah jarum suntik dari kantung sabuk serba gunanya itu. Yang didalamnya berisi ramuan obat yang tidak terdaftar sama sekali dalam BASS. Segala sesuatu penunjang kerja dalam organisasi BASS, harusnya terdaftar agar bisa dilakukan pengembangan ke tahap selanjutnya. Seperti katana milik kapten tim 8, Matsumoto yang dimodifikasi dapat mengeluarkan racun dari bilah pisaunya.
Leah awalnya hanya diam, karena tiap tim memiliki cara tersendiri dalam menumpas Beaters. Namun dirinya langsung bereaksi ketika Davies menyuntikan obatnya, badannya menimbulkan reaksi aneh. “Davies!” Leah ingin menghampirinya namun Davies memberikan tanda bahwa ia baik-baik saja.
“Bahhh!!” Davies memuntahkan darah, lalu otot-otot tubuhnya mulai mengeras dan urat-urat ditubuhnya nampak ke permukaan. “Leah…pergilah dari sini…carilah kapten James yang sedang bersama Silver Clan, lebih baik jika banyak anggota kita yang selamat.”
“Apa?” Leah terhenyak, kata-kata itu seperti kata-kata terakhir dari Davies. Setelah mengatakannya sosok Davies yang kini sudah berubah menerjang ke dalam asap dan menghantam Overmars.
Davies melihat sekelilingnya, dan tidak melihat sosok Leah dimanapun. Ia tersenyum karena Leah menuruti sarannya. Dengan apa yang dilakukan Overmars terhadap Djohan, Davies sama sekali tidak yakin bahwa ia dan Leah dapat mengalahkannya tanpa menggunakan kekuatan dari Silver Clan.
“Kutarik kata-kataku barusan, nampaknya kau cukup kuat. Siapa namamu?” tanya Overmars.
“Aku Mark Anthony Davies, anggota BASS sektor 15! Salam kenal…”
“MAD? Haha…aku Overmars, yang akan menghabisimu….”
Quote:
Tangan raksasa itu terus menekan tubuh Djohan membawanya jauh sampai ke ujung pembatas dinding pabrik satu dengan yang lainnya. Sementara itu tangan raksasa yang terbentang panjang menjadi sebuah garis pembatas antara tim Bass dan orang-orang larvaman. Sementara orang-orang penyerang yang sudah babak belur begitu melihat tangan raksasa berwarna hitam langsung melarikan diri.
“Apa lagi ini?!”
“Bersiap-siaplah, warna hitam seperti ini merupakan pertanda yang buruk,” ucap Leah.
Lalu orang-orang datang menggunakan pakaian serba lab, lengkap dengan penutup wajah dan bersarung tangan hijau. Orang-orang lab itu tampak berjalan di atas tangan raksasa, lalu mulai mengeluarkan sebuah pistol dengan tabung berwarna merah diatasnya. Tabung merah itu tidak asing bagi Leah yang sudah melihat video dokementer tentang pembuatan Beaters buatan di pabrik ini.
“Kita harus hentikan orang-orang itu sekarang!” Leah menembaki orang-orang lab tersebut.
Sayangnya tembakan-tembakan dari Leah mampu dimentahkan oleh kaki-kaki serangga yang keluar dari tangan raksasa berwarna hitam itu. Setelah melakukan tugasnya, orang-orang lab itu melompat dan menghilang dari pandangan Leah dan Davies.
“Sebenarnya siapa orang-orang ini?” Davies yang masih tidak mengetahui apa-apa tentang kegiatan di dalam pabrik Beaters.
Posisi mereka tidak begitu menguntungkan setelah Djohan terkunci oleh tangan raksasa ini, belum lagi semua serangan Leah barusan berhasil dipatahkan oleh kaki-kaki serangga yang tiba-tiba keluar dari tangan raksasa.
“Cih! Tubuhku…terperangkap di tangan ini!” Djohan meronta mencoba untuk melepaskan diri dari genggaman tangan raksasa, kedua tangannya dikunci rapat, sama sekali tidak bisa digerakan.
Tangan raksasa mulai bergerak, kali ini bergerak ke atas sehingga Leah dan Davies dapat melihat pemandangan didepannya setelah tadi tertutup. Mereka terkejut karena monster phase 1 larvaman yang tadi banyak didepannya mendadak hilang semua.
“Eh? Apa jangan-jangan orang-orang lab tadi yang membawa mereka? tapi kemana?”
Leah lebih mengkhawatirkan kondisi Djohan yang kini tubuhnya ikut terangkat, ia mencoba menembaki lagi, tetapi lagi-lagi kaki-kaki serangga menjadi penghalangnya.
“Oi! Turunkan!” Djohan berteriak, namun teriakannya tidak berarti karena tangan raksasa itu perlahan mundur lalu bergerak maju dengan kecepatan yang tinggi, melempar Djohan keluar dari area pabrik. Sosoknya langsung menghilang di angkasa.
“Sekarang hanya tinggal kita berdua….”
“Cih! Musuh sudah mengetahui bahwa Silver Clan akan menjadi beban berat mereka….,” Davies lebih waspada.
Tangan raksasa berwujud Beaters yang berwarna hitam setelah melempar jauh Djohan sekarang mulai menyusut, dan menghilang. Lalu terdengar langkah kaki yang mendekati Leah dan Davies. Seseorang dengan pakaian lab dengan ciri khas baju putih panjang seperti jubah. Bagian lengan kanannya tampak tidak biasa, bentuknya seperti tangan Beaters dan berwarna hitam.
“Jadi orang ini yang melempar Djohan barusan,” ucap Leah.
“Oi! Maju selangkah lagi makan akan kutembak kepalamu,” ancam Davies.
Overmars menurutinya dan diam ditempatnya sekarang, “Jadi kalian orang-orang yang ada di berita itu, BASS kah namanya?” tanyanya sok akrab.
“Bagaimana?” bisik Davies.
Leah terdiam sekarang, ia mendengar sangat jelas sekali ketika kapten James menunjuk Davies sebagai ketua timnya. Tapi sekarang malah Davies yang meminta saran kepadanya.
“Kita harus tetap waspada, kamu lihat kan apa yang bisa dilakukan oleh tangan Beatersnya itu?”
Sementara itu pada saat Djohan terlempar ke langit oleh Overmars, rekan sesama Silver Clan yaitu Vivian sempat menghentikan langkahnya sebentar. Ia bersama kapten James dan juga Sherlee sedang berada di dalam gorong-gorong raksasa yang jalurnya ditemukan oleh Vivian.
“Ada apa?” tanya kapten James.
“Tidak…,” Vivian mencoba menyembunyikannya dari rekan timnya, padahal ia merasakan jika energi Djohan menghilang secara tiba-tiba dan tidak dapat dirasakannya. “tidak apa-apa,” dengan wajah dinginnya melewati kapten James dan Sherlee yang tampak keheranan.
Kembali lagi ke atas, Overmars belum melakukan gerakan sedikitpun. Ia sudah melihat cara ‘kerja’ baik Leah maupun Davies barusan. Tampaknya akan sangat mudah untuk ditaklukan baginya.
Memikirkan betapa mudahnya memusnahkan dua orang anggota BASS didepannya membuat Overmars tidak tersadar tersenyum lebar, malahan ia tertawa keras sambil memegangi kepalanya.
“Cih…apa dia meremehkan kita?” ucap Davies tidak percaya apa yang dilihatnya. “apa yang kau tertawakan hah?!” emosinya langsung tersulut.
“Maaf….maafkan aku,” sambil mencoba menghentikan tawanya. “aku tidak menyangka bisa semudah ini,” raut wajahnya tiba-tiba serius, lalu menyerang Davies dan juga Leah dengan menggunakan jemarinya yang tiba-tiba memanjang membentuk cambuk dengan ujungnya yang tajam.
Davies dan Leah mampu menghindarinya, dan keduanya menyerang balik dengan keadaan terpisah satu sama salin. Tembakan-tembakan yang mereka lontarkan sama sekali tidak ada yang bisa mengenai Overmars. Kaki-kaki serangga yang tiba-tiba keluar dari seluruh permukaan tangan Beaters nya itu seakan-akan diprogram untuk melindungi sang pengguna, yaitu Overmars.
Tanpa mereka sadari menyerang Overmars dengan peluru khusus Beaters itu malah membuat amunisi mereka terbuang percuma. Tidak ada alasan mereka tidak menggunakannya, lawan di depan mereka sudah jelas menggunakan kekuatan Beaters.
“Kita harus melakukan dengan cara lain Leah!” Davies melempar jas nya, terlihat dari balik jas nya itu Davies melengkapi dirinya menggunakan sabuk khusus yang berisi alat-alat penunjang pertempuran, salah satunya sebuah bom asap yang kini ia pakai.
Dilempar bom asap seperti itu yang dilakukan oleh Overmars hanyalah diam saja, ia membiarkan dirinya terkena asap yang kini mengepul mengelilingnya.
“Percuma saja, asap seperti ini tidak akan bi----,” Overmars terpental jauh setelah dirinya menerima sebuah hantaman yang cukup keras hingga dirinya keluar dari kepulan asap yang mengelilinginya. “apa-apaan barusan….,” ia menengok ke atas, sesosok yang menyeramkan siap menyerangnya lagi. “bala bantuan kah?” Overmars mampu menghindari serangan yang anginnya saja mampu membuyarkan asap dibelakangnya.
Overmars terkejut ternyata yang menyerangnya tadi masih orang yang sama, yaitu Davies dari BASS tim 15. Wujudnya menjadi lebih menyeramkan, dengan otot-otot besar yang membuat kemeja putihnya itu nampak kekecilan. Lalu urat-urat ditubuhnya yang timbul ke permukaan dan seakan berwarna.
“Wow…obat ini…kau berhasil dokter!” ucap Davies kegirangan.
Setelah Davies melemparkan bom asap itu barusan dan membuat Overmars kehilangan penglihatannya dengan sementara. Ia mengeluarkan sebuah jarum suntik dari kantung sabuk serba gunanya itu. Yang didalamnya berisi ramuan obat yang tidak terdaftar sama sekali dalam BASS. Segala sesuatu penunjang kerja dalam organisasi BASS, harusnya terdaftar agar bisa dilakukan pengembangan ke tahap selanjutnya. Seperti katana milik kapten tim 8, Matsumoto yang dimodifikasi dapat mengeluarkan racun dari bilah pisaunya.
Leah awalnya hanya diam, karena tiap tim memiliki cara tersendiri dalam menumpas Beaters. Namun dirinya langsung bereaksi ketika Davies menyuntikan obatnya, badannya menimbulkan reaksi aneh. “Davies!” Leah ingin menghampirinya namun Davies memberikan tanda bahwa ia baik-baik saja.
“Bahhh!!” Davies memuntahkan darah, lalu otot-otot tubuhnya mulai mengeras dan urat-urat ditubuhnya nampak ke permukaan. “Leah…pergilah dari sini…carilah kapten James yang sedang bersama Silver Clan, lebih baik jika banyak anggota kita yang selamat.”
“Apa?” Leah terhenyak, kata-kata itu seperti kata-kata terakhir dari Davies. Setelah mengatakannya sosok Davies yang kini sudah berubah menerjang ke dalam asap dan menghantam Overmars.
Davies melihat sekelilingnya, dan tidak melihat sosok Leah dimanapun. Ia tersenyum karena Leah menuruti sarannya. Dengan apa yang dilakukan Overmars terhadap Djohan, Davies sama sekali tidak yakin bahwa ia dan Leah dapat mengalahkannya tanpa menggunakan kekuatan dari Silver Clan.
“Kutarik kata-kataku barusan, nampaknya kau cukup kuat. Siapa namamu?” tanya Overmars.
“Aku Mark Anthony Davies, anggota BASS sektor 15! Salam kenal…”
“MAD? Haha…aku Overmars, yang akan menghabisimu….”
redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas